Liputan6.com, Jakarta Pisau dapur adalah alat paling penting di dapur. Setiap potongan, irisan, dan hasil masakan bergantung pada ketajaman dan keakuratan pisau. Koki profesional bahkan menyebut pisau sebagai “perpanjangan tangan” mereka saat memasak.
Meski penting, banyak juru masak rumahan yang masih memperlakukan pisau dengan asal. Kesalahan kecil seperti membiarkannya basah atau memilih pisau yang salah bisa berdampak besar. Tanpa disadari, hal ini mengurangi kualitas hasil potongan dan umur pakai pisau.
Menurut para koki profesional, perawatan pisau sama pentingnya dengan teknik memasak. Pisau yang dirawat baik akan mempermudah pekerjaan dan membuat proses memasak lebih efisien. Sebaliknya, pisau tumpul dan rusak justru menyulitkan dan membahayakan.
Kamu mungkin merasa sudah cukup hati-hati, tapi kesalahan umum ini sering terjadi tanpa disadari. Mulai dari cara mencuci, menyimpan, hingga memilih pisau, semuanya punya pengaruh besar. Yuk, cek apakah kamu termasuk yang masih melakukan delapan kesalahan umum ini dirangkum Liputan6.com dari Realsimple, Selasa (3/6/2025).
1. Membiarkan Pisau dalam Keadaan Basah
Membiarkan pisau mengering sendiri setelah dicuci adalah kesalahan besar. Air yang menempel bisa menyebabkan bilah pisau berkarat dan tumpul. Selalu siapkan kain kering untuk langsung mengelap pisau setelah dicuci.
Pisau yang basah juga berisiko rusak karena oksidasi logam. Selain menumpulkan, karat bisa menyebar dan membuat pisau tidak aman digunakan. Kebiasaan ini sebaiknya diubah mulai sekarang.
Gunakan handuk mikrofiber atau kain kering bersih setiap kali selesai mencuci pisau. Jangan biarkan pisau terendam di wastafel atau dikeringkan di udara. Ini langkah sederhana yang bisa memperpanjang umur pisau dapurmu.
2. Mencuci Pisau di Mesin Pencuci Piring
Pisau tidak dirancang untuk dicuci di mesin pencuci piring. Suhu panas dan tekanan air tinggi bisa merusak bilahnya. Banyak pisau jadi cepat tumpul karena kebiasaan ini.
Pisau mahal sekalipun akan rusak jika terus-menerus dicuci dengan mesin. Koki profesional menyarankan untuk mencuci pisau secara manual. Gunakan air sabun hangat dan langsung keringkan setelah dicuci.
Mencuci dengan tangan memastikan kebersihan maksimal tanpa merusak logam pisau. Pastikan pisau tidak dibiarkan lembap terlalu lama. Ini cara aman menjaga ketajamannya.
3. Menggunakan Pisau Sebagai Pengikis
Sisi tajam pisau tidak boleh digunakan untuk menggeser bahan dari talenan. Ini bisa menumpulkan bilah dalam waktu singkat. Gunakan sisi belakang pisau atau alat khusus seperti bench scraper.
Mengikis dengan sisi tajam membuat tepi pisau cepat aus. Hal ini memperpendek masa pakainya. Banyak orang tidak menyadari kebiasaan kecil ini berdampak besar.
Pisau dirancang hanya untuk memotong, bukan untuk memindahkan. Biasakan menggunakan alat bantu lain agar pisau tetap tajam. Ini akan menjaga fungsi utama pisau dengan optimal.
4. Memilih Pisau yang Tidak Sesuai
Banyak orang tergoda membeli pisau mahal tanpa memahami cara merawatnya. Pisau Jepang yang mewah misalnya, cocok untuk koki terlatih. Untuk pemula, pisau praktis seperti Victorinox lebih direkomendasikan.
Pisau murah juga bisa jadi jebakan. Jika terlalu murah, ketajamannya tidak tahan lama. Akibatnya kamu harus sering membeli baru dan tetap tidak puas.
Pilih pisau yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Mulailah dengan yang mudah dirawat dan diasah. Setelah mahir, barulah naik ke pisau profesional.
5. Tidak Pernah Mengasah Pisau
Pisau yang tidak diasah akan cepat tumpul dan sulit digunakan. Banyak orang lupa bahwa pisau harus diasah secara rutin. Disarankan untuk mengasahnya minimal dua kali setahun.
Mengasah pisau bisa dilakukan sendiri atau dibawa ke jasa profesional. Alat seperti batu asah sangat membantu menjaga ketajaman. Jangan tunggu sampai pisau benar-benar tumpul baru diasah.
Pisau tajam membuat pekerjaan dapur lebih mudah dan aman. Potongan lebih presisi dan tidak merusak bahan makanan. Jadi, jangan malas mengasah pisau ya!
6. Mengabaikan Alternatif Pisau Bergerigi
Jika kamu tidak terbiasa mengasah, pisau bergerigi bisa jadi solusi. Pisau jenis ini lebih tahan lama dan cocok untuk bahan tertentu. Selain roti, juga cocok untuk tomat dan buah berkulit tipis.
Banyak orang membeli pisau bagus tapi tidak pernah mengasahnya. Padahal tanpa asah, pisau jadi percuma. Pisau bergerigi tetap tajam meski jarang diasah.
Gunakan pisau bergerigi untuk bahan asam atau yang licin. Ini mencegah kerusakan pada pisau utama. Kamu pun bisa memasak lebih efisien tanpa khawatir bilah cepat tumpul.
7. Menyimpan Pisau dengan Cara yang Salah
Menaruh pisau sembarangan dapat merusak ujung dan bilahnya. Hindari menyimpan pisau di laci biasa tanpa pelindung. Juga jangan membanting pisau ke strip magnetik.
Simpan pisau dengan sisi belakang yang menempel dulu di strip. Ini mencegah ketajaman pisau berbenturan langsung. Pastikan tidak ada suara keras saat meletakkannya.
Gunakan tempat penyimpanan khusus seperti laci berlapis atau pelindung bilah. Simpan dengan rapi untuk menjaga ketajaman dan keamanan. Pisau yang terawat lebih awet dan siap digunakan kapan saja.
8. Menggunakan Pisau Tajam untuk Bahan Asam
Asam pada buah dan sayur seperti lemon atau tomat bisa merusak bilah pisau. Banyak orang tidak sadar bahwa makanan asam mempercepat korosi. Akibatnya, pisau jadi cepat kusam dan tumpul.
Gunakan pisau bergerigi untuk mengiris bahan yang bersifat asam. Bilah bergerigi tidak perlu terlalu tajam untuk memotong. Ini melindungi pisau utama dari kerusakan.
Pisau yang bagus sebaiknya disimpan untuk potongan yang lebih presisi. Sementara untuk makanan asam, lebih aman pakai pisau khusus. Ini akan membuat pisau dapurmu lebih tahan lama.