Liputan6.com, Jakarta Di kota kecil Narcisse, Manitoba, Kanada, setiap musim semi terjadi salah satu fenomena alam paling spektakuler di dunia. Lebih dari 75.000 ular garter sisi merah (red-sided garter snake) keluar dari liang bawah tanah mereka dan berkumpul dalam jumlah luar biasa besar.
Pemandangan luar biasa ini menarik perhatian para ilmuwan dan pencinta satwa liar dari seluruh dunia, karena memberikan kesempatan langka untuk menyaksikan perilaku alami hewan dalam skala besar secara langsung.
Ular-ular ini muncul setelah berhibernasi selama musim dingin dan melakukan migrasi besar-besaran untuk mencari pasangan dan kehangatan. Saat musim semi tiba, ular-ular jantan muncul lebih dulu dari liang bawah tanah yang tersembunyi di celah-celah batu kapur.
Mereka mulai mencari betina dengan mengikuti aroma feromon. Ketika betina muncul, ular jantan akan membentuk "bola kawin" — sebuah gumpalan ular yang berebut untuk mengawini satu betina. Inilah yang membuat fenomena ini begitu menakjubkan dan unik untuk diamati secara langsung.
Narcisse kini dikenal dunia berkat peristiwa luar biasa ini yang terjadi setiap tahun. Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir Liputan6.com dari timesofindia.indiatimes, Selasa (22/4/2025).
Bagi sebagian orang, gigitan ular membuat panik dan tak sanggup berkutik. Namun seorang pria baru-baru ini viral mengajarkan langkah melepas gigitan ular dengan cepat. Ia hanya membutuhkan satu jari untuk membuat ular melepaskan diri dari gigitan di ...
Ribuan Ular Berkumpul dalam “Bola Kawin”
Setiap musim semi, saat suhu mulai menghangat, ular jantan menjadi yang pertama keluar dari liang bawah tanah di celah-celah batu kapur Narcisse. Liang itu menjadi tempat yang aman dari beku selama musim dingin panjang Kanada.
Begitu keluar, ular-ular jantan segera mencari betina untuk dikawini. Ketika seekor betina muncul, sekelompok besar ular jantan akan mengelilinginya dalam formasi yang dikenal sebagai "mating ball" atau "bola kawin", di mana puluhan bahkan ratusan ular jantan bersaing untuk mengawini satu betina.
Proses ini dipandu oleh feromon yang dikeluarkan betina dan diikuti oleh jantan. Fenomena ini bukan hanya unik, tapi juga mencerminkan keajaiban alam dan insting bertahan hidup spesies secara alami.
Ancaman Mematikan dari Jalan Raya
Meski terlihat megah, fenomena ini sempat terancam punah akibat banyaknya ular yang mati tertabrak kendaraan saat menyeberangi Highway 17, jalan raya yang memotong jalur migrasi mereka.
Ribuan ular mati setiap tahun, membuat populasi mereka menurun drastis. Namun, para aktivis lingkungan dan ilmuwan mengambil tindakan cepat. Mereka membangun terowongan khusus di bawah jalan dan memasang pagar salju untuk mengarahkan ular agar menyeberang dengan aman menuju sarang mereka.
Hasilnya sangat positif, angka kematian ular menurun drastis dan populasi kembali stabil. Berkat usaha konservasi ini, peristiwa alam luar biasa ini dapat terus berlangsung dan menjadi aset ekologis penting bagi keberagaman hayati lokal dan studi perilaku reptil.
Simbol Keberhasilan Konservasi
Kini, fenomena tahunan ini bukan hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga simbol keberhasilan konservasi alam. Jalur edukasi dan platform pengamatan telah dibangun agar pengunjung dapat menyaksikan fenomena ini dengan aman tanpa mengganggu habitat alami ular.
Papan informasi disediakan di sepanjang jalur untuk memberikan edukasi tentang perilaku ular, habitatnya, dan pentingnya pelestarian satwa liar.
Fenomena ini mengajarkan kita bahwa dengan upaya perlindungan yang tepat, manusia dan satwa liar dapat hidup berdampingan secara harmonis. Ribuan ular yang kembali setiap tahun ke Narcisse bukan hanya pemandangan langka, tapi juga pengingat kuat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk generasi mendatang.