7 Tanda Keberadaan Anakan Ular Weling di Kebun dengan Rumput Rimbun, Waspada

Liputan6.com, Jakarta - Kebun dengan rumput rimbun memang menjadi lingkungan yang ideal bagi berbagai jenis satwa kecil, mulai dari serangga, amfibi, hingga reptil. Di antara reptil yang kadang muncul, ular weling atau Bungarus candidus termasuk yang perlu diwaspadai karena berbisa kuat. Meski begitu, kemunculannya biasanya tidak terjadi begitu saja tanpa tanda. Lingkungan yang lembap, teduh, serta jarang dibersihkan dapat menjadi tempat favorit ular, termasuk anakannya.

Anakan ular weling biasanya memiliki tubuh lebih kecil, lebih lincah, dan cenderung bersembunyi di antara tumpukan dedaunan, sela batu, atau rumput tinggi. Walaupun ukurannya kecil, ia tetap merupakan ular berbisa sehingga keberadaannya tidak boleh disepelekan. Memahami tanda awal kemunculannya akan membantu pemilik kebun melakukan langkah pencegahan lebih cepat.

Bagi banyak orang, mengetahui tanda keberadaan anakan ular weling di kebun dengan rumput rimbun sangat penting, terutama jika kebun berada dekat permukiman. Dengan mengenali ciri lingkungan yang disukai ular, pola aktivitasnya, dan tanda fisik lain yang bisa diamati, risiko pertemuan langsung dapat diminimalkan. Berikut ulasan Liputan6.com, Kamis (4/12/2025).

Ular weling (Bungarus candidus) dikenal luas sebagai ular katang berbisa neurotoksin yang mematikan. Panjang tubuh dewasanya bisa mencapai 155 cm, dengan warna belang hitam-putih yang khas, meskipun terdapat varian melanistik yang tampak lebih gelap, terutama ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Habitatnya mulai dari hutan, semak, ladang, hingga area dekat pemukiman manusia, terutama yang memiliki tanah lembap dan sumber air.

Ular ini bersifat nokturnal, aktif pada malam hari untuk berburu ular kecil, kadal, tikus, atau hewan kecil lain. Ia juga kerap ditemukan di sekitar tumpukan sampah organik, bebatuan lembap, atau area tanah dengan vegetasi rapat. Oleh karena itu, kebun dengan rumput tinggi menjadi salah satu tempat persembunyian favoritnya.

Anakan weling yang baru menetas berukuran 27–29 cm. Meski kecil, mereka sudah memiliki bisa yang sama kuatnya dengan ular dewasa. Karena itu, mengenali tanda kemunculan mereka di kebun adalah langkah penting demi keamanan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang tanda keberadaan anakan ular weling di kebun dengan rumput rimbun.

1. Jalur atau belokan kecil pada rumput yang tumbang

Di kebun dengan rumput rimbun, perhatikan pola rumput yang merunduk atau membentuk jalur sempit seperti alur. Anakan weling biasanya bergerak di permukaan tanah dan menyisakan jalur kecil yang tidak terlalu jelas namun berulang di jalur yang sama. Mirip dengan grass snake (ular Inggris) yang suka melewati tepian rumput panjang, anakan weling juga sering memakai rute yang sama setiap hari.

2. Banyaknya tempat lembap yang tidak terganggu

Pest control menyebut area berikut sebagai titik rawan tempat persembunyian ular kecil:

• Tumpukan dedaunan basah
• Bongkahan kayu lapuk
• Sudut tanah dekat sumber air
• Cerukan atau lubang kecil di tanah

Jika Anda menemukan area yang tampak “sering digunakan” sebagai tempat berlindung—misalnya dedaunan yang tampak tergeser atau adanya rongga kecil—itu bisa menjadi salah satu tanda keberadaan anakan ular.

Layaknya grass snake yang meninggalkan kulit setelah ecdysis (ganti kulit), anakan ular weling juga melakukannya. Kulit anakan ular biasanya berukuran ±20–30 cm, tipis, transparan, dengan pola sisik tipis yang bisa dikenali. Jika ditemukan di sela-sela rumput tinggi atau di dekat tumpukan kompos, kemungkinan besar ada ular muda di sekitar area tersebut.

4. Penurunan populasi hewan kecil secara tiba-tiba

Weling muda memangsa kadal kecil, tikus kecil, atau reptil mungil lainnya. Jika Anda melihat populasi tokek, cecak tanah, atau kadal kebun menurun drastis dalam waktu singkat, ini bisa menjadi indikator adanya predator baru. Pest control sering menjadikan perubahan populasi mangsa sebagai petunjuk keberadaan predator seperti ular.

5. Aktivitas malam hari berupa suara gesekan di semak rimbun

Karena ular weling nokturnal, tanda aktivitasnya biasanya terdengar pada malam hari. Suara gesekan rumput yang halus, pergerakan memutar di balik dedaunan, atau suara kecil seperti benda merayap dapat menjadi isyarat. Berbeda dengan tikus yang bunyinya lebih cepat dan berisik, suara ular lebih lembut dan berirama lambat.

Mirip seperti grass snake yang meletakkan telur di tumpukan vegetasi membusuk, weling juga memilih tempat lembap dan hangat untuk bertelur. Jika Anda menemukan telur bertekstur lembut berukuran ±2–3 cm secara berkelompok (4–10 butir), itu bisa merupakan tanda sarang ular. Hal ini lebih berisiko, karena berarti anakan bisa segera menetas.

7. Penampakan langsung anakan ular dengan pola khas

Ciri anakan weling biasanya:

• Tubuh kecil sepanjang ±30 cm
• Belang hitam-putih sangat tegas
• Kepala cenderung hitam pekat
• Gerakannya pelan, lebih suka bersembunyi

Pola warnanya sering disangka mirip ular lain, tetapi belang kontras dari ujung kepala hingga ekor menjadi cirinya yang mudah dikenali.

1. Apakah anakan ular weling berbisa sama seperti induknya?

Ya. Meskipun kecil, anakan weling memiliki bisa neurotoksin yang berbahaya.

2. Di mana biasanya anakan weling bersembunyi di kebun?

Di area lembap seperti tumpukan daun, rumput tinggi, lubang kecil, dekat sumber air, atau tumpukan kompos.

3. Apa yang harus dilakukan jika melihat ular weling?

Jangan panik. Jaga jarak, jangan mencoba menangkap, dan panggil petugas satwa atau pest control.

4. Apakah weling sering masuk area permukiman?

Ya, terutama jika lingkungan menyediakan tempat lembap, mangsa, atau tumpukan vegetasi.

5. Apakah varian weling selalu belang hitam-putih?

Tidak. Ada varian melanistik yang berwarna lebih gelap, terutama ditemukan di Jawa Barat dan perbatasannya.