Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup kembali ke alam kian diminati. Banyak orang mulai melirik kehidupan di pedesaan yang menawarkan ketenangan, udara bersih, serta suasana yang lebih humanis. Namun, persepsi bahwa rumah di desa itu kuno dan ketinggalan zaman kini mulai bergeser.
Dengan desain yang tepat, rumah di desa dapat tampil sangat estetis, sehat, dan menyatu dengan alam. Perpaduan gaya tradisional dan sentuhan modern menghadirkan opsi hunian yang nyaman sekaligus berkarakter. Bahkan, konsep rumah desa kini banyak mengadopsi elemen-elemen arsitektur dari budaya lokal hingga gaya internasional seperti Bali dan Jepang.
Untuk kamu yang tengah mencari inspirasi membangun rumah di desa dengan budget terbatas namun tampilan menawan, berikut 7 model rumah yang bisa jadi referensi. Semua desain ini tidak hanya hemat biaya, tetapi juga ramah lingkungan dan menyegarkan secara visual.
1. Rumah Kayu Tradisional: Sentuhan Nostalgia dalam Bingkai Modern
Model ini menggunakan material utama berupa kayu, mengusung struktur panggung yang sangat cocok untuk daerah lembap. Didirikan di tengah lingkungan sawah, rumah kayu klasik menawarkan nuansa damai dan tradisional yang hangat. Sirkulasi udara optimal dan pencahayaan alami menjadi keunggulan utama desain ini.
Selain menghadirkan kenyamanan dan kesehatan, rumah ini relatif mudah disesuaikan dengan kebutuhan keluarga modern. Misalnya, kamu bisa menambahkan panel surya, atap hijau, atau desain interior semi-terbuka. Dengan estimasi biaya antara Rp150 juta hingga Rp300 juta, rumah ini sangat layak dipertimbangkan.
Perawatan menjadi kunci keawetan rumah ini. Penggunaan cat anti-rayap dan pelapis tahan air penting untuk menjaga kayu tetap kokoh. Lokasi terbaik biasanya dekat area persawahan atau kebun agar suasana sejuk tetap terjaga.
2. Rumah Subsidi Minimalis: Ekonomis tapi Tetap Stylish
Sering dianggap biasa saja, rumah subsidi sebenarnya punya potensi besar jika dipercantik dengan baik. Dengan desain garis tegas, permainan warna, dan elemen minimalis, hunian ini dapat tampil elegan dan fungsional. Biaya tambahan untuk renovasi juga terjangkau, sekitar Rp10 juta hingga Rp30 juta.
Desain ini bisa mengandalkan eksterior cerah, taman minimalis, dan sentuhan artistik seperti rak dinding atau lampu hias. Pilihan warna netral seperti putih dan abu-abu mampu memberi kesan modern yang bersih. Ukuran yang kecil juga memudahkan perawatan harian.
Penting untuk mengetahui batasan renovasi yang ditentukan oleh pemerintah, terutama jika rumah ini didapat dari program subsidi. Namun, dengan perencanaan yang matang, kamu bisa mendapatkan rumah desa yang tak kalah menarik dari hunian urban.
3. Rumah Joglo: Klasik Elegan dengan Halaman Produktif
Mengadopsi struktur tradisional Jawa, rumah joglo hadir dengan pilar besar, atap tinggi, dan ruang terbuka yang luas. Kelebihan rumah ini adalah kesejukan alami dan fleksibilitas desain interior. Halaman yang lapang bisa difungsikan sebagai kebun, taman, atau area bermain anak.
Rumah ini ideal untuk keluarga besar yang menginginkan hunian multigenerasi. Modifikasi modern bisa berupa penggunaan lantai granit, pencahayaan LED, atau kamar mandi dalam. Dengan anggaran sekitar Rp300 juta hingga Rp500 juta, kamu mendapatkan rumah yang berkelas dan berdaya tahan tinggi.
Nilai estetika dan budaya dari rumah joglo juga tak ternilai. Ornamen kayu, ukiran khas, dan sistem ventilasi alami menjadikan rumah ini simbol keharmonisan antara manusia dan alam.
4. Rumah Bali Modern: Menyatukan Alam dan Estetika Tropis
Gaya rumah Bali dikenal melalui simetri desain, elemen kayu alami, dan taman tropis yang tertata rapi. Unsur estetika tinggi membuat rumah ini cocok untuk kamu yang ingin suasana liburan setiap hari. Fasad rumah biasanya dipadukan dengan bebatuan, tanaman, dan ukiran khas.
Ukuran rumah bisa disesuaikan, bahkan untuk lahan terbatas. Penempatan pohon kelapa mini, kolam kecil, atau batu koral bisa menambah nilai visual. Estimasi biaya pembangunan sekitar Rp200 juta hingga Rp400 juta, tergantung bahan dan ornamen yang digunakan.
Desain ini cocok dibangun di lingkungan pedesaan yang asri agar harmoni antara bangunan dan alam tetap terasa kuat. Gunakan material lokal agar biaya tetap efisien tanpa mengurangi estetika.
5. Rumah Tropis Industrial: Modern, Maskulin, dan Fungsional
Konsep tropis industrial memadukan kepraktisan dengan nuansa estetis yang khas. Ciri khasnya adalah dinding roster, atap miring, dan pagar hitam yang tampil maskulin. Namun kehadiran tanaman tropis besar membuatnya tetap sejuk dan ramah lingkungan.
Model ini cocok untuk iklim Indonesia yang lembap dan panas. Penggunaan besi dan kayu menciptakan kesan urban tanpa meninggalkan nuansa pedesaan. Estimasi biaya pembangunan berkisar Rp180 juta hingga Rp350 juta.
Kelebihan rumah ini adalah efisiensi ruang. Interior dibuat terbuka dengan banyak cahaya alami, sehingga mengurangi kebutuhan listrik di siang hari. Selain itu, desainnya cocok bagi generasi muda yang ingin rumah praktis dan estetik.
6. Rumah Kombinasi Dinding Hebel dan GRC: Kuat dan Cepat Dibangun
Menggabungkan material ringan seperti hebel dan GRC, model rumah ini mempermudah proses pembangunan sekaligus tahan lama. Kombinasi warna abu-abu dan putih memberikan tampilan minimalis yang hangat. Desain ini cocok bagi kamu yang ingin rumah cepat jadi dengan kualitas bagus.
Nuansa rustic diperkuat dengan sentuhan kayu pada kusen dan tiang teras. Kelebihan GRC adalah ketahanannya terhadap cuaca ekstrem dan serangan rayap. Rumah ini juga cenderung mudah dimodifikasi di kemudian hari.
Dengan anggaran Rp120 juta hingga Rp250 juta, rumah ini menjadi pilihan cerdas bagi keluarga muda atau pensiunan yang ingin hidup nyaman di desa.
7. Rumah Bata Ekspos Modern: Simpel tapi Berkarakter
Fasad bata ekspos kini kembali populer karena tampil alami, hangat, dan mudah dipadukan dengan gaya modern. Kombinasi dengan elemen kayu dan besi memberikan kesan kontemporer. Model ini cocok untuk rumah mungil di desa dengan taman kecil di depan.
Desain atap yang mirip rumah gadang namun dengan bentuk ramping menjadi ciri khas. Penggunaan halaman depan sebagai kebun atau tempat duduk sore hari membuat rumah ini terasa hidup. Estimasi biaya pembangunan berada di kisaran Rp200 juta hingga Rp400 juta.
Rumah ini ideal untuk pasangan muda atau keluarga kecil yang ingin rumah sederhana namun tidak monoton. Desainnya juga mudah dikembangkan tanpa mengubah bentuk awal secara drastis.
FAQ Seputar Rumah Sederhana tapi Indah di Desa
1. Apa keuntungan tinggal di desa dibanding kota?
Tinggal di desa memberikan udara segar, lingkungan tenang, serta biaya hidup yang lebih rendah. Selain itu, harga tanah dan biaya pembangunan rumah juga lebih terjangkau.
2. Apa model rumah desa paling hemat biaya?
Model rumah kayu tradisional dan kombinasi GRC biasanya paling hemat. Kedua desain ini fleksibel, tahan lama, dan mudah dirawat.
3. Apakah rumah subsidi bisa direnovasi?
Ya, rumah subsidi bisa direnovasi asal sesuai dengan peraturan. Biasanya, renovasi dilakukan pada bagian interior dan eksterior ringan seperti cat, keramik, dan pencahayaan.
4. Apa tips merawat rumah kayu agar tahan lama?
Gunakan pelapis anti-rayap, cat tahan cuaca, dan lakukan perawatan rutin minimal 2 kali setahun untuk menjaga kualitas kayu.