Liputan6.com, Jakarta Menemukan anakan ular di dalam rumah atau area pekarangan seringkali memicu kepanikan. Ukurannya yang kecil kerap membuat banyak orang meremehkan dan bertindak gegabah, padahal anakan ular bisa saja berbisa dan sangat berbahaya. Penanganan yang keliru justru dapat memperbesar risiko gigitan yang tidak diinginkan.
Banyak insiden gigitan ular terjadi karena kesalahan dalam upaya pengusiran. Oleh karena itu, penting untuk memahami tindakan-tindakan yang harus dihindari saat menghadapi anakan ular. Kesalahan fatal ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga anggota keluarga lainnya.
Artikel ini akan mengulas tujuh kesalahan umum yang sering dilakukan saat mengusir anakan ular, yang justru dapat memperparah situasi dan membahayakan keselamatan. Dengan memahami panduan ini, Anda dapat bertindak lebih tenang, tepat, dan menjaga keamanan lingkungan sekitar berdasarkan rekomendasi ahli.
Hindari kesalahan-kesalahan berikut, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/12/2025).
1. Panik dan Bergerak Tiba-tiba
Reaksi spontan saat melihat ular adalah panik, berteriak, atau bergerak mendadak. Meskipun wajar, respons ini justru dapat memperburuk keadaan dan memicu reaksi defensif dari ular. Gerakan tiba-tiba dapat membuat ular merasa terancam dan mendorongnya untuk menyerang sebagai bentuk pertahanan diri.
Ular memiliki kemampuan menyerang lebih cepat dan jangkauan yang mengejutkan, bahkan hampir setengah panjang tubuhnya. Oleh karena itu, setiap gerakan mendadak dapat menempatkan Anda dalam bahaya langsung. Menjaga ketenangan adalah kunci utama dalam situasi ini.
Solusi: Tetap tenang dan hindari gerakan mendadak. Perlahan mundur untuk memberi ruang bagi ular agar bisa pergi dengan sendirinya. Selalu jaga jarak aman minimal 1,8 meter dari ular untuk menghindari risiko gigitan yang tidak terduga.
2. Mencoba Menangkap atau Membunuhnya Sendiri
Berusaha memukul, menangkap, atau membunuh ular dengan tangan kosong atau alat seadanya merupakan tindakan yang sangat berisiko. Keinginan untuk segera menyingkirkan ular dari lingkungan seringkali mendorong tindakan gegabah ini, padahal dapat berakibat fatal.
Sebagian besar insiden gigitan ular terjadi ketika seseorang mencoba menangkap atau membunuh ular. Tindakan ini sangat berbahaya, terutama jika Anda tidak dapat mengidentifikasi apakah ular itu berbisa atau tidak. Bahkan upaya memindahkan ular dengan tongkat atau batu dapat memprovokasi gigitan yang tidak diinginkan.
Solusi: Jangan pernah mendekati atau memegang ular dengan tangan kosong. Jaga jarak aman dan segera hubungi petugas profesional, seperti pemadam kebakaran atau penangkap ular terlatih. Mereka memiliki peralatan dan keahlian yang diperlukan untuk penanganan yang tepat dan aman.
3. Menganggap Semua Anakan Ular Tidak Berbisa
Meremehkan dan mendekati ular karena mengira itu jenis yang tidak berbisa adalah kesalahan fatal yang sering terjadi. Kesalahan dalam mengidentifikasi jenis ular ini bisa berakibat sangat serius bagi keselamatan seseorang, bahkan bagi yang berpengalaman.
Faktanya, banyak anakan ular sudah memiliki bisa yang mematikan sejak menetas, bahkan dalam dosis yang tergolong kuat. Sulit untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa hanya dengan melihatnya, sehingga asumsi bahwa ular tertentu tidak berbahaya sangatlah berisiko tinggi.
Solusi: Perlakukan setiap anakan ular seolah-olah berbisa. Jangan pernah mencoba mendekati atau memegang ular jika Anda tidak yakin dengan jenisnya. Selalu jaga jarak aman dan hindari interaksi langsung untuk mencegah hal yang tidak diinginkan dan risiko gigitan.
4. Tidak Memberi Jalur Keluar untuk Ular
Jika Anda mencoba menggiring ular keluar tetapi tidak menyediakan jalur keluar yang jelas, ular bisa masuk lebih jauh ke dalam rumah atau ruangan lain. Mengurung atau mengepung ular tanpa memberi ia jalan keluar akan membuatnya merasa terpojok dan terancam.
Ular yang merasa terpojok akan menjadi agresif dan mungkin menerjang atau masuk lebih dalam ke dalam rumah. Situasi ini dapat meningkatkan risiko gigitan dan membuat penanganan menjadi lebih sulit, sehingga penting untuk memahami perilaku defensif ular.
Solusi: Buka pintu atau jendela terdekat yang mengarah ke halaman agar ular bisa keluar dengan sendirinya. Pastikan tidak ada orang yang menghalangi jalur tersebut dan biarkan ular menemukan jalan keluarnya sendiri tanpa merasa terancam. Ini adalah cara paling aman untuk mengarahkan ular keluar dari area Anda.
5. Mengabaikan Kebersihan Lingkungan Sekitar
Membiarkan halaman berantakan dengan tumpukan kayu, sampah, rumput tinggi, dan tumpukan barang yang jarang dipindahkan merupakan daya tarik kuat bagi ular. Lingkungan seperti ini menyediakan tempat persembunyian yang ideal bagi mereka untuk bersembunyi dan berkembang biak.
Lingkungan yang kotor dan berantakan menciptakan tempat persembunyian yang sempurna bagi ular dan hewan mangsanya, seperti tikus. Rumput yang tinggi memberikan perlindungan bagi ular dari predator, membuat mereka merasa aman, sementara tumpukan puing atau batu juga merupakan tempat persembunyian ideal.
Solusi: Jaga kebersihan rumah dan halaman dengan rutin membersihkan tumpukan kayu, bebatuan, atau sampah. Pangkas rumput secara teratur agar tetap pendek dan tidak menjadi sarang. Langkah-langkah ini akan mengurangi kemungkinan anakan ular masuk ke dalam rumah Anda secara signifikan dan menjaga lingkungan tetap aman.
6. Percaya pada Mitos dan Metode Usang
Banyak mitos beredar tentang cara mengusir ular yang sebenarnya tidak efektif dan bisa sia-sia, bahkan membahayakan. Kepercayaan pada metode kuno ini seringkali didasarkan pada informasi yang tidak akurat dan tanpa dasar ilmiah.
Beberapa mitos yang perlu dihindari antara lain menabur garam, mengisap bisa ular dari luka gigitan, atau mengikat area gigitan terlalu kencang. Garam tidak akan melukai ular, justru bisa membuatnya kebingungan atau marah. Mengisap bisa tidak memiliki dasar ilmiah dan berisiko infeksi, sementara mengikat terlalu kencang dapat merusak jaringan tubuh.
Menggunakan kamper, karbol, atau pembersih lantai juga kurang efektif sebagai pengusir ular, karena bahan kimia ini hanya akan mengganggu ular sebentar dan tidak mengusirnya secara permanen. Menggunakan metode yang tidak efektif ini membuang-buang waktu berharga, meningkatkan risiko gigitan, dan dapat memperburuk kondisi korban gigitan ular.
Solusi: Abaikan mitos-mitos tersebut. Untuk gigitan ular, bersihkan luka dengan sabun dan air, imobilisasi area yang tergigit seperti menangani patah tulang, dan segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan mencoba mengisap bisa, menyayat luka, atau mengikat terlalu kencang.
7. Menyentuh atau Memegang Ular yang Sudah Mati
Menyentuh atau memegang ular yang terlihat sudah mati adalah kesalahan fatal yang sering diabaikan banyak orang. Asumsi bahwa ular yang tidak bergerak sudah tidak berbahaya lagi adalah pandangan yang sangat keliru dan berisiko tinggi.
Walaupun seekor ular berbisa sudah mati, terkadang taring bisa dan kantung bisanya masih aktif sehingga ia masih bisa menyuntikkan racunnya. Refleks pada ular yang baru mati bisa masih aktif, dan ia masih bisa menggigit serta menyuntikkan bisa, fenomena ini dikenal sebagai refleks post-mortem.
Solusi: Anggap ular yang mati masih berbahaya dan jangan menyentuhnya sama sekali. Biarkan petugas profesional yang menanganinya dengan aman, karena ini adalah tindakan pencegahan terbaik untuk menghindari gigitan yang tidak terduga dan menjaga keselamatan Anda.
Menghadapi anakan ular membutuhkan sikap tenang dan pengetahuan yang tepat. Hindari semua kesalahan saat mengusir anakan ular yang disebutkan di atas untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga. Selalu utamakan keselamatan dengan menjaga jarak dan memanggil bantuan profesional jika diperlukan.
FAQ
Q: Apa yang harus dilakukan pertama kali saat melihat anakan ular di rumah?
A: Tetap tenang, jaga jarak aman minimal 1,8 meter, dan amati lokasinya. Jangan dekati atau usik, segera hubungi petugas berwenang seperti pemadam kebakaran atau penangkap ular terlatih.
Q: Benarkah anakan ular tidak berbisa?
A: Tidak benar. Banyak jenis ular sudah berbisa sejak menetas, dan bahkan ular kecil bisa sangat berbahaya dengan bisa mematikan.
Q: Apakah garam efektif untuk mengusir anakan ular?
A: Tidak efektif sama sekali. Garam tidak memengaruhi kulit sisik ular dan justru bisa membuatnya stres atau agresif, ini hanyalah mitos.
Q: Bagaimana cara mencegah anakan ular masuk ke pekarangan?
A: Jaga kebersihan rumah dan halaman, rutin membersihkan tumpukan kayu, bebatuan, atau sampah. Pangkas rumput secara teratur.
Q: Kapan harus menghubungi profesional?
A: Segera hubungi profesional setiap kali Anda menemukan ular di dalam rumah, di area ramai, atau jika tidak yakin bisa mengatasinya dengan aman.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433446/original/001812400_1764844338-ular__9_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433496/original/023799600_1764846546-spotify.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433589/original/081175700_1764852608-Gamis_Mauve___Mocha_yang_Diprediksi_Menjadi_Tren_2026_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3062822/original/056477700_1582858686-WhatsApp_Image_2020-02-26_at_7.20.40_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433547/original/076047300_1764849150-ular_di_pipa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433495/original/052954000_1764846494-Model_Gamis_Batik_Kombinasi_Blazer_Kantor_yang_Modis.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433368/original/011696100_1764842535-desain_rumah_canopy_ringan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5059191/original/051160300_1734695536-Screenshot_2024-12-20_183846.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433332/original/056498200_1764842047-desain_tampak_depan_rumah_minimalis__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5416188/original/081363400_1763444381-ular1131.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5407706/original/033026200_1762751761-Gamis_Abaya_Turki_dengan_Bordir_Kontras_dan_Payet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433359/original/001070400_1764842325-ular_weling.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433401/original/007576200_1764843436-unnamed_-_2025-12-04T170151.044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433318/original/038893400_1764841753-unnamed_-_2025-12-04T162624.321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433298/original/044579800_1764841631-desain_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433179/original/030805600_1764838109-model_rumah_mungil__17_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376438/original/001375300_1760004315-cowok_nonton_anime.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433216/original/031806600_1764839131-model_gamis_batik.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433273/original/072734400_1764840879-Interior_Rumah_Minimalis_dengan_Mezzanine_yang_Estetik_dan_Nyaman.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432921/original/029048300_1764827869-Tanaman_Kecombrang.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347356/original/093309300_1757667913-Gemini_Generated_Image_k68zk1k68zk1k68z.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363574/original/067634200_1758951074-Gemini_Generated_Image_d15sird15sird15s.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317655/original/048753600_1755399607-Screenshot_2025-08-17_095559.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344811/original/023366400_1757493743-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345053/original/058577600_1757501490-01325d16-633b-4633-90e6-950efdbca489.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347777/original/072783500_1757736538-hl_39393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3936591/original/031031300_1645054040-james-wheeler-HJhGcU_IbsQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370599/original/040845800_1759561568-Gamis_Simple_tapi_elegan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5324162/original/055401400_1755843647-20250822-Lisa_M-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3955423/original/001688200_1646706636-hands-waving-flags-indonesia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367398/original/025212100_1759305132-warung_sembako_hemat_modal_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363765/original/004808300_1758963234-Gemini_Generated_Image_uopfavuopfavuopf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344370/original/041842400_1757484704-ChatGPT_Image_Sep_10__2025__12_58_44_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/824391/original/082843900_1425877386-09032015-waduksermo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364103/original/064641000_1759040675-Gemini_Generated_Image_29nq7729nq7729nq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364053/original/005894200_1759037147-MixCollage-28-Sep-2025-12-02-PM-3646.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5320725/original/097582500_1755607274-gal1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344958/original/029872800_1757497950-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364186/original/001233300_1759045126-Gemini_Generated_Image_f3ya1kf3ya1kf3ya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321786/original/012898600_1755680485-pexels-kelly-2869017.jpg)