7 Gambar Rumah Sederhana Budget Minim di Desa, Tetap Nyaman dan Estetik

6 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah sendiri di desa kini bukan lagi impian yang sulit diwujudkan. Dengan konsep sederhana dan penyesuaian material yang tepat, rumah bisa dibangun dengan budget minim tanpa mengorbankan kenyamanan dan fungsi. Justru di pedesaan, suasana alami dan lahan luas memberi kelebihan untuk membangun rumah yang menyatu dengan lingkungan sekitar.

Rumah sederhana bukan berarti murahan. Pemilihan desain, ventilasi, dan pencahayaan yang baik dapat menghadirkan hunian yang sehat, sejuk, dan estetis meski dengan biaya terbatas. Bahkan banyak rumah mungil di desa yang tampil lebih menarik karena mengedepankan elemen lokal dan prinsip hemat energi.

Berikut ini adalah 7 gambar rumah sederhana di desa dengan anggaran minim, yang bisa dijadikan inspirasi bagi Anda yang ingin membangun atau merenovasi hunian di kampung halaman.

1. Rumah Sederhana dengan Dinding Plester dan Atap Seng

Desain ini menggunakan dinding semen plester tanpa cat dan atap seng ringan yang ekonomis. Meski tampak sederhana, rumah ini sangat fungsional dan mudah dibangun dalam waktu singkat.

Bentuknya kotak dengan satu pintu utama dan dua jendela kayu klasik. Halaman depan cukup luas untuk taman kecil atau tempat menjemur pakaian.

Cocok untuk keluarga kecil atau rumah transisi sebelum renovasi lebih lanjut.

2. Rumah Kayu Panggung Mini dengan Teras Depan

Model rumah panggung dari kayu sangat cocok untuk daerah dataran rendah atau rawan banjir. Bangunannya mungil, hanya terdiri dari 1–2 ruangan, tapi sudah cukup untuk tempat tinggal yang nyaman.

Teras depan dijadikan tempat duduk santai dengan kursi bambu dan pot tanaman gantung. Bahan utama berupa papan bekas atau kayu lokal membuat biaya pembangunan jauh lebih murah.

Ideal untuk rumah pensiun, rumah singgah, atau bangunan sederhana di ladang atau sawah.

3. Rumah Bata Merah Tanpa Plester yang Natural

Menggunakan batu bata merah ekspos tanpa finishing cat, rumah ini tampil natural dan tetap hangat secara visual. Dengan jendela kayu dan atap genteng tradisional, rumah terlihat menyatu dengan alam sekitar.

Biaya pembangunan lebih hemat karena tidak memerlukan proses finishing tambahan. Rumah tetap kuat dan tahan lama dengan struktur sederhana.

Sangat cocok untuk Anda yang ingin rumah low budget dengan nuansa rustic khas pedesaan.

4. Rumah Tembok Setengah dan Kayu Setengah

Model ini memadukan dinding bata setengah badan bawah dan dinding atas dari kayu atau papan. Selain lebih hemat biaya, model ini mempercepat proses pembangunan dan tetap memberikan tampilan yang menarik.

Desain ini banyak ditemukan di desa-desa pegunungan. Selain murah, rumah jadi lebih sejuk karena sirkulasi udara berjalan baik dari dinding kayu.

Cocok untuk daerah dengan suhu yang cenderung dingin dan lembap.

5. Rumah Mungil Cat Putih Bersih dengan Aksen Jendela Kayu

Dengan anggaran minim, rumah mungil ini tetap tampil rapi berkat dinding plester cat putih dan jendela dari kayu natural. Hanya terdiri dari satu lantai dan dua ruangan utama, namun sangat layak huni.

Tampilan minimalis dan bersih memberi kesan luas dan terorganisir. Warna putih juga membantu menekan suhu ruangan di siang hari.

Desain ini cocok untuk pasangan muda atau rumah orang tua di desa yang ingin tetap tampil bersih dan terang.

6. Rumah Satu Petak Sederhana untuk Hunian Tunggal

Rumah tipe petak sangat ekonomis karena hanya terdiri dari satu ruang tidur dan satu ruang serbaguna. Dinding bisa dibuat dari batako atau bata ringan, dengan atap seng atau genteng ekonomis.

Fungsionalitas tetap menjadi prioritas: satu pintu, satu jendela, dan dapur kecil di belakang. Meski sederhana, rumah ini cukup nyaman untuk dihuni sendiri atau berdua.

Model ini cocok dijadikan hunian sementara, rumah jaga kebun, atau rumah indekos di desa.

7. Rumah Tanpa Sekat dengan Dapur Terbuka di Belakang

Rumah ini hanya terdiri dari satu ruang terbuka untuk tidur dan santai, dengan dapur dan kamar mandi di bagian luar atau semi-terbuka. Ini menghemat biaya dinding, pintu, dan plafon dalam rumah.

Desain ini umum digunakan di desa karena sirkulasi udara sangat baik dan lebih mudah dibersihkan. Selain itu, dapur terbuka di belakang bisa menggunakan atap terpal atau seng seadanya.

Sangat cocok untuk keluarga dengan gaya hidup terbuka atau lahan terbatas yang perlu efisiensi maksimal.

FAQ

1. Berapa biaya minimum membangun rumah sederhana di desa?

Tergantung material dan luas, namun bisa mulai dari Rp30–50 juta untuk tipe satu lantai sangat sederhana.

2. Apa material paling ekonomis untuk rumah desa?

Kayu lokal, bata merah tanpa plester, seng ringan, dan papan daur ulang bisa menekan biaya secara signifikan.

3. Apakah rumah kecil di desa bisa terlihat bagus?

Bisa. Dengan penataan rapi, warna cat cerah, dan sedikit tanaman, rumah kecil pun bisa tampil cantik.

4. Apakah rumah sederhana cocok untuk jangka panjang?

Ya, dengan fondasi kuat dan atap yang baik, rumah sederhana bisa dihuni puluhan tahun dengan perawatan rutin.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |