7 Desain Halaman Rumah dengan Zona Resapan Air, Solusi Estetis dan Ramah Lingkungan untuk Hunian Masa Kini

Liputan6.com, Jakarta Masalah genangan air dan banjir kecil di area rumah semakin sering terjadi, terutama di wilayah Indonesia dengan curah hujan tinggi. Pada lingkungan perkotaan yang minim ruang terbuka, air hujan tidak lagi terserap optimal karena sebagian besar permukaan ditutupi beton atau material kedap air. Kondisi ini menuntut perencanaan halaman rumah yang bukan hanya indah, tetapi juga fungsional.

Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah menerapkan desain halaman rumah dengan zona resapan air. Zona resapan tidak hanya menampung air hujan sementara, tetapi membantu mengalirkannya kembali ke dalam tanah, sehingga mengurangi limpasan air berlebih.

Melalui konsep rain garden, sumur resapan, hingga kombinasi vegetasi dan material berpori, pemilik rumah dapat menciptakan halaman yang estetis sekaligus berkelanjutan. Liputan6.com akan menghadirkan tujuh ide desain yang dapat Anda terapkan untuk hunian yang aman, hijau, dan anti-banjir, Rabu (3/12/2025).

Rain garden atau taman hujan adalah area lanskap khusus yang dirancang untuk menampung dan menyerap air hujan secara alami. Area ini bekerja melalui ponding zone—zona tergenang sementara—yang memungkinkan air meresap ke dalam tanah sebelum kembali ke lapisan bawah. Rain garden sangat efektif dalam mengurangi banjir lokal, meningkatkan kualitas air tanah, hingga mendukung keanekaragaman hayati.

Strukturnya meliputi gutter pengarah air, lapisan kerikil (gravel bed), campuran tanah berpasir, serta tanaman lokal seperti sedges, coneflower, asters, switchgrass, atau creeping jenny. Tanaman-tanaman ini memiliki sistem root zone yang kuat untuk membantu menyaring polutan dan meningkatkan infiltrasi tanah.

2. Halaman dengan Sumur Resapan Biopori

Membuat halaman dengan perbedaan elevasi juga menjadi solusi baik untuk menghalangi air masuk ke dalam rumah. Bagian yang lebih rendah dapat difungsikan sebagai zona resapan. Area tersebut bisa ditanami rumput hias yang memiliki daya serap air tinggi. Pastikan elevasi tidak terlalu curam agar akses tetap nyaman dan estetika halaman tetap terjaga.

4. Penggunaan Paving Block Berpori

Paving block bukan hanya elemen dekoratif, tetapi memiliki keunggulan dalam daya serapnya. Dibanding beton utuh, paving block berongga memungkinkan air masuk ke celah-celah dan meresap ke tanah. Jenis ini sangat dianjurkan untuk halaman depan rumah di perkotaan, karena dapat mengurangi genangan serta membantu meringankan beban drainase kota.

Untuk hasil maksimal, pilih paving block rumput (grass block) yang memiliki rongga besar, kemudian isi dengan rumput jepang atau tanaman groundcover lainnya.

Penggunaan batu alam seperti batu koral pun dapat menjadi elemen penting dalam desain halaman rumah dengan zona resapan air. Batu-batu kecil memungkinkan air meresap langsung ke celah-celah di antara material. Jika dipadukan dengan lapisan kerikil di bawahnya, kemampuan infiltrasi akan meningkat secara signifikan.

Model ini juga memberikan tampilan natural dan modern, cocok untuk rumah minimalis. Pastikan tetap menyediakan saluran air terhubung ke sumur resapan agar alirannya lebih terkontrol.

6. Lahan Rumput Hias untuk Resapan Alami

Rumput hias bukan hanya mempercantik halaman, namun juga membantu penyerapan air secara maksimal. Jenis rumput seperti rumput gajah mini, rumput jepang, dan rumput peking dapat digunakan sebagai penutup area resapan. Kombinasikan dengan tanaman semak berakar kuat untuk memperkuat struktur tanah dan menjaga kelembapan alami.

Model halaman ini cocok untuk rumah yang ingin tampil hijau, teduh, dan ramah lingkungan.

Untuk lahan sempit, sumur resapan dapat dirancang secara minimalis tanpa mengganggu estetika. Letakkan sumur di bawah ujung talang air atau sudut halaman yang jarang digunakan. Gunakan buis beton berlubang sebagai dinding sumur dan isi bagian dasarnya dengan kerikil serta ijuk. Penutup sumur dapat berupa grate besi datar atau beton berpori, sehingga tetap aman dipijak dan terlihat rapi.

Sumur resapan sangat efektif mengurangi genangan, membantu pengisian kembali air tanah, serta mencegah penurunan permukaan tanah di lingkungan perkotaan.

FAQ tentang Zona Resapan Air

1. Apa itu zona resapan air di halaman rumah?

Zona resapan air adalah area khusus yang dirancang untuk menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah melalui sistem alami maupun buatan seperti rain garden, biopori, atau sumur resapan.

2. Apakah rain garden cocok untuk semua jenis rumah?

Cocok, terutama untuk rumah dengan halaman minimal sekalipun. Rain garden dapat dibuat mulai ukuran kecil 1–2 m².

3. Berapa jarak aman pemasangan rain garden dari rumah?

Idealnya sekitar 3 meter dari dinding rumah agar tidak menimbulkan kelembapan pada fondasi.

4. Apakah paving block benar-benar membantu resapan air?

Ya, paving block berpori atau grass block memiliki rongga yang memungkinkan air meresap langsung ke tanah sehingga mengurangi genangan.

5. Seberapa sering zona resapan perlu dirawat?

Perawatan dilakukan setiap 3–6 bulan, seperti membersihkan saluran, memeriksa endapan tanah, serta mengganti tanaman yang mati.