7 Cara Mengupas Nanas Agar Tidak Gatal dan Aman Dikonsumsi, Cocok untuk Pemula

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang menyukai aroma serta cita rasa nanas, meski sensasi gatal sering membuat beberapa orang menjadi ragu untuk mengolahnya. Pengetahuan mengenai cara mengupas nanas agar tidak gatal menjadi solusi praktis, bagi siapa pun yang ingin mengolah buah ini tanpa risiko iritasi. Langkah sederhana bisa diterapkan oleh pemula maupun orang yang terbiasa berada di dapur.

Setiap buah memiliki karakteristik unik, termasuk kandungan enzim aktif pada nanas. Pemahaman mengenai karakter tersebut memberi peluang bagi siapa saja, untuk mempraktikkan cara mengupas nanas agar tidak gatal secara lebih efektif. Kebiasaan mengolah buah tropis pun terasa lebih mudah, setelah memahami langkah pencegahan yang tepat.

Kebutuhan akan informasi praktis dalam kehidupan sehari-hari juga mendorong banyak orang mencari panduan yang aman diterapkan. Penerapan cara mengupas nanas agar tidak gatal memberikan manfaat nyata, untuk siapa pun yang ingin memaksimalkan rasa segar buah ini tanpa gangguan di kulit maupun mulut. Pendekatan tepat membuat olahan nanas terasa jauh lebih nyaman. 

Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (3/12/2025).

Nanas merupakan salah satu buah tropis yang dikenal luas karena perpaduan rasa manis serta asam yang begitu menyegarkan, menjadikannya bahan serbaguna untuk berbagai hidangan, mulai dari makanan penutup hingga masakan khas berbumbu. Meskipun memiliki cita rasa menggugah selera, sebagian orang sering mengalami sensasi tidak nyaman berupa rasa gatal pada mulut atau tangan saat mengupas maupun mengonsumsinya secara langsung.

Kondisi ini muncul akibat keberadaan enzim alami bernama bromelain, sejenis enzim proteolitik yang paling banyak terkonsentrasi pada bagian inti serta getah yang melekat pada permukaan kulit buah. Enzim tersebut mampu memecah protein pada jaringan kulit manusia, sehingga memicu reaksi gatal atau perih bagi sebagian individu yang lebih sensitif. Untungnya, terdapat berbagai teknik sederhana yang dapat diterapkan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sensasi tersebut, sehingga proses mengolah nanas tetap nyaman dan hasil akhirnya tetap aman, lezat, serta menyenangkan untuk dinikmati.

Agar tidak mengalami iritasi saat mengolah atau memakan nanas, terdapat beberapa langkah praktis yang bisa Anda terapkan.

1. Pilih Nanas yang Sudah Matang Sempurna

Memilih nanas pada tingkat kematangan yang tepat merupakan langkah awal untuk meminimalkan potensi rasa gatal. Buah nanas yang matang biasanya memiliki kadar getah lebih rendah serta tingkat bromelain yang tidak terlalu kuat dibandingkan nanas mentah. Beberapa ciri yang dapat Anda kenali antara lain aroma manis yang cukup kuat, permukaan kulit berwarna kuning keemasan, daun mahkota tampak hijau segar, serta tekstur buah sedikit empuk ketika ditekan lembut. Memulai proses pengupasan dari buah yang matang akan sangat membantu mengurangi risiko sensasi perih sejak awal.

2. Cuci Nanas Sebelum Dikupas

Sebelum Anda mulai memotong buah nanas, ada baiknya membersihkan bagian kulit terlebih dahulu. Menggosok permukaan kulit sembari menyiramnya menggunakan air mengalir dapat menyingkirkan sisa getah atau kotoran yang menempel. Langkah sederhana ini berfungsi mengurangi kontak langsung antara enzim pada kulit nanas dan tangan Anda, sehingga proses pengupasan menjadi lebih aman serta minim risiko iritasi.

3. Gunakan Pisau yang Tajam untuk Mengurangi Getah

Pemilihan pisau juga memiliki pengaruh besar terhadap banyaknya getah yang keluar saat nanas dipotong. Pisau tumpul cenderung merobek serat buah dan memicu keluarnya lebih banyak getah. Sebaliknya, pisau tajam mampu menghasilkan potongan lebih halus dan bersih sehingga getah tidak menyebar luas pada permukaan nanas. Pemotongan rapi membantu menjaga buah tetap higienis serta mencegah sensasi gatal semakin kuat.

4. Buang Mata Nanas secara Bersih

Setelah kulit dilepas, masih terdapat bagian kasar berupa mata nanas yang menempel pada daging buah. Bagian ini sering menyimpan getah cukup pekat sehingga berpotensi memicu rasa gatal saat dikonsumsi. Untuk membersihkannya, potong mata nanas secara menyilang atau membentuk garis zigzag mengikuti pola alaminya. Metode ini memungkinkan Anda menghilangkan bagian keras maupun pahit hingga ke dalam tanpa membuang terlalu banyak daging buah.

5. Rendam Nanas dalam Air Garam

Merendam potongan nanas dalam larutan garam merupakan cara tradisional yang terbukti ampuh mengurangi gatal. Caranya cukup mudah: larutkan satu hingga dua sendok makan garam dalam semangkuk air, lalu masukkan potongan nanas dan biarkan selama lima hingga sepuluh menit. Setelah proses perendaman, bilas kembali buah sebelum disajikan. Garam membantu menetralkan enzim bromelain sekaligus mengurangi sisa getah, sehingga nanas terasa lebih lembut dan nyaman dimakan.

6. Tambahkan Sedikit Garam saat Akan Dimakan

Menaburkan sedikit garam di atas potongan nanas sebelum dikonsumsi tidak hanya berfungsi mengurangi sensasi gatal, tetapi juga membantu mempertegas rasa manis alami buah tersebut. Metode ini aman dilakukan selama jumlah garam yang digunakan tidak berlebihan dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

7. Gunakan Sarung Tangan Saat Mengupas

Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau mudah iritasi, penggunaan sarung tangan dapur dapat menjadi solusi sederhana tetapi sangat efektif. Sarung tangan menghadang kontak langsung antara kulit dan getah nanas, sehingga mencegah sensasi perih atau gatal yang sering muncul setelah mengupas buah ini. Metode ini juga cocok bagi siapa pun yang ingin tetap nyaman selama proses pengolahan tanpa harus berkali-kali mencuci tangan.

Selain langkah dasar seperti memilih buah matang, mencuci kulit, serta merendam potongan dalam air garam, terdapat beberapa trik tambahan yang dapat membuat pengalaman menikmati nanas semakin nyaman tanpa rasa perih atau gatal. Setiap trik bekerja melalui pendekatan berbeda, mulai dari menetralkan enzim, mengurangi getah, hingga mengatur cara penyajian agar mulut tidak terlalu terpapar bagian buah yang memiliki konsentrasi bromelain tinggi.

Salah satu cara yang cukup efektif ialah membiarkan nanas yang sudah dikupas disimpan sebentar di dalam lemari es sebelum dikonsumsi. Suhu rendah mampu menurunkan aktivitas enzim sehingga sensasi gatal menjadi jauh lebih ringan ketika buah disantap. Selain itu, rasa dingin pada buah juga memberikan kesegaran tambahan sehingga nanas terasa lebih lembut dan tidak terlalu tajam di mulut.

Anda juga dapat mengombinasikan nanas dengan bahan makanan lain yang memiliki sifat menetralkan, seperti yogurt, susu, atau madu. Bahan-bahan tersebut dapat membantu melapisi permukaan mulut dan mengurangi kontak langsung antara enzim nanas dan jaringan mulut. Cara ini sangat cocok apabila nanas akan disajikan sebagai campuran smoothie, salad, atau topping pencuci mulut.

Terakhir, potong bagian inti nanas lebih banyak daripada biasanya. Inti nanas mengandung bromelain dalam jumlah lebih tinggi, sehingga mengurangi bagian tersebut secara signifikan membantu menurunkan potensi gatal. Walaupun inti memiliki tekstur lebih keras, menghilangkannya tidak akan mengurangi cita rasa buah secara keseluruhan, justru membuat pengalaman menikmati nanas menjadi lebih nyaman dan aman.

Mengapa nanas bisa menyebabkan sensasi gatal di mulut?

Sensasi gatal disebabkan oleh enzim bromelain yang memecah protein di mulut, serta kandungan asam dan kristal oksalat.

Bagaimana cara memilih nanas yang matang untuk mengurangi risiko gatal?

Pilih nanas dengan kulit kuning keemasan, terasa sedikit empuk saat ditekan, dan memiliki aroma manis di bagian pangkalnya.

Apa trik utama saat mengupas nanas agar tidak gatal?

Setelah mengupas dan menghilangkan mata nanas, lumuri seluruh permukaan dengan garam, diamkan 5 menit, lalu bilas bersih.

Adakah cara lain untuk mengurangi rasa gatal dari nanas yang sudah dikupas?

Anda bisa merendam potongan nanas dalam air garam, membilas dengan air hangat, memasaknya, mendinginkannya, atau mengonsumsi bersama produk susu.

Apakah sensasi gatal setelah makan nanas berbahaya?

Umumnya tidak berbahaya dan bersifat sementara, namun jika disertai gejala lain seperti mual atau diare, segera konsultasi dokter.