Liputan6.com, Jakarta - Ular cenderung mencari lokasi hangat, gelap dan terlindungi dari gangguan manusia. Barang bekas seperti kardus, kain, kayu, atau benda lama menyediakan kondisi ideal untuk bertelur ataupun beristirahat. Oleh sebab itu, memahami cara mencegah ular membuat sarang di tumpukan barang bekas rumah, dapat membantu menata rumah agar lebih rapi dan aman dari serangan hewan liar.
Selain lingkungan fisik, ketersediaan makanan juga menarik ular masuk ke area tertentu. Tikus, katak, atau serangga kecil sering berada di sekitar tumpukan barang, sehingga menjadi sumber daya bagi ular. Mengurangi populasi hewan kecil tersebut, merupakan bagian dari cara mencegah ular membuat sarang di tumpukan barang bekas rumah yang efektif dan aman bagi keluarga.
Kebersihan serta sirkulasi udara yang baik juga turut memengaruhi kenyamanan ular dalam bersarang. Area lembap dan gelap mempermudah ular bersembunyi atau berkembang biak. Dengan menerapkan cara mencegah ular membuat sarang di tumpukan barang bekas rumah melalui penataan barang, pencahayaan dan ventilasi, menjadi langkah strategis menjaga rumah tetap bebas dari risiko ular.
Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/12/2025).
Mengapa Tumpukan Barang Bekas Jadi Sarang Ular?
Tumpukan barang bekas di sekitar rumah, seperti kardus, kain, plastik, atau tumpukan kayu, merupakan lokasi sangat menarik bagi ular. Lingkungan ini menyediakan kondisi ideal yang dicari ular, yaitu tempat yang lembap, gelap, tenang, dan jarang diganggu. Kondisi ini sangat mirip habitat alami mereka, membuat ular merasa nyaman dan aman dari predator.
Selain sebagai tempat berlindung, tumpukan barang bekas juga berfungsi sebagai "magnet" karena menarik sumber makanan utama ular. Tikus, katak, dan serangga seringkali bersarang atau mencari makan di area kotor dan tidak terawat. Keberadaan hewan-hewan ini secara otomatis akan mengundang ular untuk datang mencari mangsa.
Ular adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan tempat untuk mengatur suhu tubuhnya. Tumpukan barang bekas dapat menyediakan kehangatan saat cuaca dingin dan tempat teduh yang sejuk saat cuaca panas. Fenomena ular masuk ke pemukiman juga marak akibat perubahan habitat alami dan cuaca ekstrem, seperti musim hujan yang memaksa ular mencari tempat perlindungan baru.
Cara Mencegah Ular Membuat Sarang
Tumpukan barang bekas di rumah sering menjadi tempat yang nyaman bagi berbagai hewan, termasuk ular. Kehadiran ular tidak hanya menimbulkan rasa takut, tetapi juga berpotensi membahayakan penghuni rumah, terutama jika ular tersebut berbisa. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara mencegah ular membuat sarang di area penyimpanan barang bekas rumah.
1. Menata Barang Bekas Secara Teratur dan Tertata
Menumpuk barang bekas secara sembarangan di lantai atau sudut rumah menciptakan ruang tersembunyi yang ideal bagi ular untuk bersembunyi atau bertelur. Oleh karena itu, penting untuk menyusun barang-barang lama dengan rapi dan terorganisir. Barang bekas sebaiknya disimpan di dalam wadah tertutup, rak, atau lemari yang stabil. Penataan semacam ini tidak hanya mencegah ular memasuki tumpukan, tetapi juga memudahkan pemilik rumah dalam mengakses barang serta menjaga kebersihan area penyimpanan secara keseluruhan.
2. Membersihkan Area Penyimpanan Secara Berkala
Pembersihan rutin pada tempat penyimpanan barang bekas merupakan langkah krusial dalam mencegah ular bersarang. Debu, kotoran, dan sisa sampah yang menumpuk menciptakan lingkungan lembap dan gelap yang menarik bagi ular. Selain itu, kondisi kotor tersebut juga mendukung berkembangnya hewan kecil seperti tikus, kadal, atau serangga, yang menjadi sumber makanan ular. Dengan melakukan pembersihan secara berkala, pemilik rumah dapat menekan kemungkinan ular menempati tumpukan barang.
Ular dapat masuk melalui celah kecil di dinding, lantai, atau ventilasi. Oleh karena itu, langkah penting lain adalah memeriksa seluruh area penyimpanan barang dan memastikan tidak ada lubang yang terbuka. Celah-celah tersebut dapat ditutup menggunakan kawat kasa, semen, atau sealant untuk mencegah ular masuk. Selain meningkatkan keamanan dari ular, tindakan ini juga melindungi rumah dari masuknya serangga dan hama lainnya.
4. Mengendalikan Populasi Hama di Sekitar Barang Bekas
Kehadiran hewan kecil seperti tikus, katak, atau serangga menarik ular untuk mendekat karena mereka menjadi sumber makanan alami. Mengurangi populasi hama melalui perangkap atau metode pengendalian aman sangat penting. Dengan cara ini, area penyimpanan barang bekas tidak lagi menawarkan daya tarik bagi ular dan risiko ular bersarang dapat ditekan secara signifikan.
5. Mengatur Pencahayaan dan Sirkulasi Udara
Ular lebih menyukai tempat gelap dan lembap sebagai lokasi persembunyian atau bersarang. Memberikan pencahayaan yang memadai dan memastikan sirkulasi udara lancar di area penyimpanan barang bekas membuat lingkungan tersebut menjadi kurang nyaman bagi ular. Kondisi terang dan kering akan membuat ular enggan menempati tumpukan barang, sehingga rumah menjadi lebih aman.
6. Menggunakan Bahan Alami untuk Mengusir Ular
Beberapa bahan alami diketahui mampu mengurangi ketertarikan ular terhadap suatu area. Contohnya termasuk kulit telur, daun serai, atau minyak peppermint. Menempatkan bahan-bahan tersebut di sekitar tumpukan barang bekas dapat membantu mengusir ular secara alami tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Metode ini juga ramah lingkungan dan aman bagi penghuni rumah.
7. Mengurangi atau Menyingkirkan Barang yang Tidak Terpakai
Tumpukan barang yang sudah tidak terpakai, seperti kayu lapuk, kardus usang, kain bekas, atau perabot lama, menyediakan ruang tersembunyi bagi ular. Dengan menyingkirkan atau mengurangi jumlah barang tersebut, pemilik rumah dapat meminimalkan kemungkinan ular bersarang. Selain itu, langkah ini membantu menciptakan rumah yang lebih rapi, bersih, dan bebas dari risiko infestasi hewan liar.
FAQ Seputar Topik
Mengapa ular suka bersarang di tumpukan barang bekas?
Ular tertarik pada tumpukan barang bekas karena menyediakan tempat lembap, gelap, tenang, dan jarang diganggu, serta menjadi lokasi sumber makanan seperti tikus dan serangga.
Apa saja tanda-tanda kehadiran ular di rumah?
Tanda-tanda kehadiran ular meliputi ditemukannya kulit ular terkelupas, kotoran ular, jejak melata, bau amis, atau suara desisan di area tersembunyi.
Bagaimana cara efektif mencegah ular masuk ke dalam rumah?
Cara efektif mencegah ular masuk adalah dengan menjaga kebersihan, menyingkirkan tumpukan barang bekas, menutup celah masuk, mengendalikan hama, dan menggunakan penghalau alami.
Bahan alami apa yang bisa digunakan untuk mengusir ular?
Bahan alami yang bisa digunakan antara lain kapur barus, bubuk belerang, minyak cengkih, bawang putih, cuka, jeruk nipis, serta tanaman seperti serai wangi dan marigold.
Selain kebersihan, apa tips tambahan untuk membuat lingkungan rumah tidak nyaman bagi ular?
Tips tambahan meliputi menata rapi perabotan, menghindari memberi makan hewan peliharaan di luar, serta memastikan penerangan luar rumah yang cukup.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433318/original/038893400_1764841753-unnamed_-_2025-12-04T162624.321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433298/original/044579800_1764841631-desain_7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433179/original/030805600_1764838109-model_rumah_mungil__17_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376438/original/001375300_1760004315-cowok_nonton_anime.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433216/original/031806600_1764839131-model_gamis_batik.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433273/original/072734400_1764840879-Interior_Rumah_Minimalis_dengan_Mezzanine_yang_Estetik_dan_Nyaman.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432921/original/029048300_1764827869-Tanaman_Kecombrang.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403870/original/008998600_1762339507-ular_kecil__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5282067/original/049550000_1752461773-ChatGPT_Image_14_Jul_2025__09.55.17.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412943/original/086175600_1763109540-unnamed_-_2025-11-14T153744.477.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420547/original/069735900_1763792423-Container_Gardening__Fleksibel___Bisa_Dipindah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433060/original/073787300_1764832389-gamis_batik_bordir_7a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1439452/original/010524200_1482123969-shutterstock_346460861.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432973/original/023541100_1764828963-model_gamis_batik_pastel_motif_lembut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401704/original/051220400_1762226561-unnamed_-_2025-11-04T102058.188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432862/original/069780300_1764825474-Rice_Burger.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433049/original/031182200_1764831600-unnamed_-_2025-12-04T134325.706.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432986/original/021125100_1764829139-desain_balkon_mini_ala_kafe_kecil_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432759/original/098186400_1764822137-Cincin_Emas_Dubai_Terbaru_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432876/original/079601900_1764826197-model_gamis_kombinasi_blazer__9_.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347356/original/093309300_1757667913-Gemini_Generated_Image_k68zk1k68zk1k68z.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363574/original/067634200_1758951074-Gemini_Generated_Image_d15sird15sird15s.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317655/original/048753600_1755399607-Screenshot_2025-08-17_095559.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344811/original/023366400_1757493743-hl.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345053/original/058577600_1757501490-01325d16-633b-4633-90e6-950efdbca489.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347777/original/072783500_1757736538-hl_39393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3936591/original/031031300_1645054040-james-wheeler-HJhGcU_IbsQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370599/original/040845800_1759561568-Gamis_Simple_tapi_elegan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5324162/original/055401400_1755843647-20250822-Lisa_M-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3955423/original/001688200_1646706636-hands-waving-flags-indonesia.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367398/original/025212100_1759305132-warung_sembako_hemat_modal_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344370/original/041842400_1757484704-ChatGPT_Image_Sep_10__2025__12_58_44_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363765/original/004808300_1758963234-Gemini_Generated_Image_uopfavuopfavuopf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/824391/original/082843900_1425877386-09032015-waduksermo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364103/original/064641000_1759040675-Gemini_Generated_Image_29nq7729nq7729nq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5320725/original/097582500_1755607274-gal1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364053/original/005894200_1759037147-MixCollage-28-Sep-2025-12-02-PM-3646.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344958/original/029872800_1757497950-hl1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364186/original/001233300_1759045126-Gemini_Generated_Image_f3ya1kf3ya1kf3ya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321786/original/012898600_1755680485-pexels-kelly-2869017.jpg)