7 Baju Adat Kalimantan Tengah Lengkap Detail Bahan dan Fungsinya

Liputan6.com, Jakarta - Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang didominasi dengan kekayaan alam hutan hujan tropis dan di sana ada peradaban dari Suku Dayak. Baju adat Kalimantan Tengah yang dikenakan Suku Dayak, umumnya dibuat tidak sekadar sebagai penutup tubuh.

Pakaian-pakaian adat mereka adalah bentuk manifestasi dari kearifan lokal, kepercayaan spiritual mereka, dan cerminan hubungan erat masyarakat Suku Dayak dengan lingkungan alam sekitarnya. Baju adat tersebut umumnya dibuat dari bahan dasar kulit kayu hingga tenunan indah manik-manik.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap baju adat yang dimaksudkan merangkum dari buku Ensiklopedi Seni dan Budaya 3: Pakaian Nusantara yang ditulis oleh R Toto Sugiarto, diskominfo.kalteng.go.id, Kemendikbud Ristek RI, dan sumber lainnya.

1. Baju Sangkarut

Baju Sangkarut adalah baju adat Kalimantan Tengah khusus untuk kaum pria Suku Dayak Ngaju. Pakaian ini berupa sebuah rompi tanpa lengan yang terbuat dari kulit kayu nyamu atau terkadang juga dari kain tenun lokal.

Keunikan dari Baju Sangkarut ada pada hiasannya yang kaya akan nilai seni dan budaya. Mulai dari adanya ukiran-ukiran tradisional, manik-manik berwarna, serta cangkang kerang yang dijahit dengan rapi.

Dalam penggunaannya, rompi Baju Sangkarut dikenakan dengan dipadukan celana pendek dan dilengkapi penutup kepala yang dihiasi bulu-bulu burung enggang. Hal ini melambangkan keperkasaan dan kedekatan manusia dengan alam.

Pakaian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, namun juga menunjukkan status sosial dan keberanian pemakainya di sebuah komunitas Suku Dayak.

2. Baju Deder

Baju Deder adalah busana adat tradisional yang dikenakan oleh khusus kaum wanita di Suku Dayak Ngaju. Baju adat Kalimantan Tengah ini terdiri dari atasan kebaya pendek yang elegan, dipadukan kain panjang dengan motif khas Dayak yang dililit sebagai bagian bawahan.

Motif-motif pada kain tersebut seringkali mencerminkan filosofi sebuah kehidupan dan kepercayaan dari masyarakat Dayak. Kelengkapan Baju Deder biasanya akan semakin memukau dengan tambahan aksesoris.

Wanita dari Suku Dayak Ngaju yang mengenakan pakaian ini akan dihiasi perhiasan kalung manik-manik bersusun, lalu gelang, dan juga dilengkapi hiasan kepala dengan bulu burung. Aksesoris tersebut tidak hanya memperindah penampilan, tetapi punya makna simbolis mendalam bagi budaya Suku Dayak.

3. Baju Upak Nyamu

Baju Upak Nyamu merupakan sebutan lain dari baju adat Kalimantan Tengah yang berbahan dasar kulit kayu. Baju adat ini sering kali desainnya mirip dengan Baju Sangkarut. Bahan utama pembuatan baju ini berasal dari kulit pohon nyamu (latinnya: Artocarpus elasticus).

Bahan tersebut akan diolah dengan proses pemukulan hingga bisa menjadi lembaran kain yang lentur dan kuat. Baju adat ini merupakan bukti nyata kearifan lokal yang pembuatannya memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Pakaian adat ini memang sengaja dirancang agar terasa nyaman dikenakan untuk aktivitas sehari-hari dan di upacara adat mereka. Ornamen khas dari Baju Upak Nyamu, yakni berupa sulaman sederhana atau lukisan motif etnik dari pewarna alami.

4. Baju Pawang

Baju Pawang adalah baju adat Kalimantan Tengah yang melambangkan spiritualitas atau kedudukan penting seseorang sebagai pemimpin dalam acara ritual atau dukun (pawang/balian) di masyarakat Dayak.

Pakaian adat tersebut dirancang tidak hanya untuk kebutuhan estetika saja, tetapi juga berbagai upacara sakral di sana. Bahan yang digunakan untuk membuat baju adat Kalimantan ini, sering kali menggunakan kulit kayu atau kain khusus.

Ciri khas dari baju adat Pawang ada pada hiasan dan simbol-simbol magisnya. Pakaian adat tersebut biasanya dihiasi jimat, tulang belulang dari binatang tertentu, atau benda-benda yang memang dianggap punya kekuatan spiritual.

5. Baju Tenunan

Baju Tenunan merupakan baju adat Kalimantan Tengah yang bahan dasarnya kain tenun asli dari Suku Dayak, yakni tenun Dayak Ngaju atau Dayak Benuaq. Proses pembuatan kain tenun ini sangat membutuhkan ketelitian dan kesabaran karena masih dikerjakan secara tradisional pakai alat tenun bukan pakai mesin.

Motif dan warna dari kain ini sangat beragam. Warna-warna itu seolah menceritakan kisah legenda, sebuah kepercayaan, atau kondisi geografis wilayah asalnya.

Baju adat yang dibuat dari bahan tenun umumnya digunakan untuk acara-acara formal, upacara di pernikahan, festival budaya sebagai simbol kebanggaan warisan para leluhur. Kain tenun nantinya dibuat menjadi sebuah kemeja, sarung, hingga lembaran selendang yang dipadukan busana adat lengkap Suku Dayak.

6. Baju Berantai

Baju Berantai merupakan pakaian adat yang menonjolkan estetika dari manik-manik yang menempel. Baju adat Kalimantan Tengah ini secara khusus dibuat dari kain yang kemudian dihiasi dengan rumit pakai manik-manik yang tersusun rapi serupa dengan jalinan sebuah rantai. Prosesnya sangat detail dan membutuhkan waktu yang lama.

Rangkaian manik-manik di Baju Berantai ini dapat memberikan kesan mewah, berkilau, dan kokoh pada baju adat tersebut. Pakaian adat ini umumnya digunakan untuk perayaan penting atau tarian adat. Warna manik-manik yang cerah tidak hanya berfungsi sebagai estetika saja, tetapi penanda identitas dan kemakmuran sang pemakainya.

7. Baju dari Anyaman Tikar

Baju dari Anyaman Tikar adalah baju adat Kalimantan Tengah yang proses pembuatannya menunjukkan kreativitas sangat tinggi. Baju ini juga secara tidak langsung merepresentasikan kemampuan Suku Dayak memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan rawa dan sungai sekitarnya.

Pakaian unik tersebut dibuat dengan bahan utama berupa anyaman tikar dari tumbuhan paku-pakuan atau rumput rawa. Bahan tersebut, kemudian dianyam dengan teknik khusus sehingga bisa jadi bahan yang bisa dikenakan.

Meskipun hanya terbuat dari bahan sederhana, baju adat ini memang sengaja dirancang untuk kebutuhan fungsionalitas yang ramah lingkungan. Baju-baju dari anyaman bambu biasa dikenakan Suku Dayak di pertunjukan seni, baik itu tarian tradisional, atau upacara adat tertentu.

FAQ

1. Apa saja contoh baju adat Kalimantan Tengah?

Terdapat Sangkarut, Deder, Upak Nyamu, Pawang, Tenunan, Berantai, serta busana dari anyaman tikar.

2. Apa keunikan Baju Sangkarut?

Rompi kulit kayu dengan ukiran, manik, serta hiasan bulu enggang.

3. Siapa yang memakai Baju Deder?

Kaum wanita Dayak Ngaju untuk acara tradisional.

4. Dari apa Baju Upak Nyamu dibuat?

Kulit pohon nyamu yang diproses menjadi lembaran kain.

5. Dalam acara apa Baju Tenunan sering digunakan?

Pernikahan, festival budaya, serta upacara resmi komunitas Dayak.