7 Alasan Ilmiah Mengapa Earphone Kabel Lebih Baik daripada TWS, Simak Dampaknya bagi Lingkungan

9 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dekade terakhir, headphone nirkabel, terutama True Wireless Stereo (TWS), telah merajai pasar audio global. Kemudahan penggunaan, kebebasan bergerak, dan desain yang ringkas menjadikannya pilihan favorit banyak orang.

Namun, di balik kepraktisan tersebut, muncul pertanyaan penting seputar dampak lingkungan dari pilihan teknologi ini. Apakah kenyamanan yang kita nikmati sejalan dengan prinsip keberlanjutan?

Artikel ini bertujuan mengupas tuntas sisi keberlanjutan dari pilihan headphone Anda, berdasarkan data ilmiah dan analisis siklus hidup (Life Cycle Assessment/LCA). Kami akan membandingkan headphone kabel dan nirkabel dari perspektif lingkungan, memberikan landasan ilmiah yang kuat untuk setiap argumen mengapa earphone kabel masih jauh lebih baik. Jadi simak informasi selengkapmnya berikut ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/12/2025).

1. Tidak Mengandung Baterai, Menghindari Limbah Beracun dan Eksploitasi Sumber Daya

Earphone kabel memiliki keunggulan fundamental karena tidak memerlukan baterai internal. Hal ini secara langsung menghilangkan dampak lingkungan yang signifikan dari produksi, penggunaan, dan pembuangan baterai.

Baterai lithium-ion, yang menjadi jantung perangkat nirkabel, adalah penyumbang besar terhadap dampak lingkungan, terutama dalam kategori Abiotic Depletion Potential (ADP) Elements dan Global Warming Potential (GWP) yang tinggi. Proses produksinya melibatkan penambangan logam langka seperti lithium, nikel, dan kobalt.

Penambangan ini dapat menyebabkan dampak negatif signifikan terhadap lingkungan, termasuk penebangan hutan, polusi air, kerusakan lahan, dan pencemaran limbah. Setiap ton lithium yang diekstraksi bahkan dapat menghasilkan emisi 15 ton CO2.

Jika Anda memilih headphone nirkabel, prioritaskan perangkat dengan baterai yang dapat diganti atau diakses dengan mudah. Gunakan perangkat hingga masa pakainya habis sebelum mengganti, dan pastikan mendaur ulang baterai di titik pengumpulan khusus untuk meminimalkan dampak lingkungan.

2. Umur Pakai Lebih Panjang, Mengurangi Sampah Elektronik (E-Waste)

Earphone kabel cenderung memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan versi nirkabel. Desainnya yang lebih sederhana membuat mereka lebih mudah diperbaiki, misalnya dengan mengganti kabel yang rusak.

Studi dari Life Cycle Assessment (LCA) secara konsisten menunjukkan bahwa fase produksi menyumbang bagian terbesar dari dampak lingkungan suatu produk, dengan 81,2% dari potensi pemanasan global (GWP) berasal dari tahap ini. Memperpanjang umur produk adalah strategi paling efektif untuk mengurangi dampak ini.

Laporan menunjukkan bahwa e-waste global mencapai 53,6 juta metrik ton pada tahun 2019 dan diproyeksikan akan terus meningkat. Headphone nirkabel, terutama TWS, dengan baterai lithium-ion yang kapasitasnya menurun seiring waktu, cenderung menjadi e-waste lebih cepat, seringkali dalam waktu sekitar 2 tahun.

Rawat perangkat Anda dengan baik, gunakan case pelindung, dan pertimbangkan merek yang menawarkan program perbaikan atau garansi panjang. Beberapa merek bahkan dirancang agar baterainya mudah diganti oleh pengguna untuk memperpanjang masa pakai.

3. Jejak Karbon Produksi yang Relatif Lebih Rendah

Headphone nirkabel membutuhkan komponen yang jauh lebih kompleks dibandingkan headphone kabel. Ini termasuk chip RFIC (Radio Frequency Integrated Circuit), MMIC (Monolithic Microwave Integrated Circuit), PCB (Printed Circuit Board) dengan proses khusus, antena, dan tentu saja, baterai.

Studi LCA menunjukkan bahwa proses manufaktur semikonduktor, terutama untuk node yang lebih kecil dari 65 nm, memiliki potensi pemanasan global (Global Warming Potential/GWP) yang sangat tinggi. Analisis LCA pada sistem microwave menunjukkan bahwa IC (Integrated Circuit) dapat memiliki jejak GWP lebih dari 5 kali lipat dibandingkan semua komponen lain dalam unit gabungan.

Selain itu, PCB RF dengan lapisan akhir ENIG (Electroless Nickel Immersion Gold) juga berkontribusi signifikan terhadap dampak lingkungan karena penggunaan emas. Semua kompleksitas ini meningkatkan jejak karbon produksi secara keseluruhan.

Pilih perangkat dari merek yang transparan mengenai upaya keberlanjutan mereka, seperti penggunaan material daur ulang atau energi terbarukan dalam proses manufaktur. Beberapa perusahaan telah meningkatkan penggunaan emas dan lithium daur ulang dalam produk mereka.

4. Tidak Menghasilkan Emisi RF yang Tidak Perlu dan Konsumsi Energi Lebih Hemat

Earphone kabel tidak memancarkan gelombang radio elektromagnetik (RF-EMF) karena hanya menghantarkan sinyal listrik. Meskipun dampak kesehatan dari radiasi Bluetooth masih menjadi topik perdebatan, dari sisi energi, headphone nirkabel jelas membutuhkan daya.

Daya ini diperlukan untuk mengoperasikan chip Bluetooth, fitur Active Noise Cancellation (ANC), dan pemrosesan sinyal lainnya. Konsumsi daya tambahan ini meningkatkan "Scope 2 Emissions" atau emisi tidak langsung dari konsumsi energi.

Analisis LCA pada sistem filter pasif menunjukkan bahwa efisiensi komponen sangat memengaruhi jejak karbon operasional. Meskipun headphone bukan sistem yang membutuhkan daya tinggi, setiap konsumsi daya tambahan berkontribusi pada jejak karbon.

Matikan fitur seperti ANC atau codec audio resolusi tinggi saat tidak diperlukan untuk menghemat daya. Nonaktifkan Bluetooth pada perangkat Anda saat headphone tidak digunakan untuk mengurangi konsumsi energi.

5. Menggunakan Lebih Sedikit Material Langka

Headphone nirkabel, dengan kompleksitas elektroniknya, membutuhkan lebih banyak material langka dibandingkan headphone kabel. Material-material ini ditemukan dalam chip RFIC, magnet driver, dan terutama baterai. 

Penambangan material-material ini seringkali memiliki dampak lingkungan yang merusak dan menimbulkan masalah etika. Earphone kabel, dengan desain yang lebih sederhana, meminimalkan kebutuhan akan material-material tersebut.

Cari informasi apakah merek yang Anda pilih menggunakan material daur ulang atau terbarukan dalam produk mereka. Beberapa merek telah mulai menggunakan plastik daur ulang, serat kayu, atau bambu dalam komponen headphone mereka.

6. Daur Ulang yang Lebih Mudah dan Efektif

Desain earphone kabel yang lebih sederhana dan komponennya yang terpisah (kabel, driver, housing) secara inheren memudahkan proses pemilahan dan daur ulang material. Hal ini membuatnya lebih efektif dalam pengelolaan limbah.

Sebaliknya, headphone nirkabel, terutama TWS, seringkali menggunakan perekat kuat, baterai yang tertanam rapat, dan komponen yang sangat kecil dan terintegrasi. Ini membuat proses pembongkaran, pemilahan material, dan daur ulang menjadi jauh lebih sulit, mahal, dan seringkali tidak efisien.

Laporan e-waste secara konsisten menyoroti rendahnya tingkat daur ulang efektif untuk perangkat elektronik kecil dan kompleks. Banyak perangkat TWS berakhir di tempat pembuangan sampah biasa karena kurangnya infrastruktur daur ulang yang memadai.

Jangan pernah membuang headphone nirkabel yang rusak ke tempat sampah biasa. Cari program take-back dari produsen atau titik pengumpulan e-waste di daerah Anda untuk memastikan daur ulang yang bertanggung jawab.

7. Mendukung Ekonomi Sirkular, Reparasi, Modularitas, dan Upgradability

Prinsip ekonomi sirkular berfokus pada memperpanjang umur produk dan memaksimalkan nilai material. Earphone kabel secara alami lebih sesuai dengan prinsip ini karena sifatnya yang modular dan mudah diperbaiki.

Jika kabel rusak, seringkali bisa diganti tanpa perlu membuang seluruh perangkat. Beberapa model bahkan memungkinkan peningkatan kualitas suara dengan penambahan DAC (Digital-to-Analog Converter) atau amplifier eksternal.

Studi LCA menekankan bahwa memperpanjang masa pakai produk adalah strategi paling efektif untuk mengurangi dampak lingkungan, terutama dari fase produksi yang intensif sumber daya. Kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan komponen, alih-alih mengganti seluruh unit, secara signifikan mengurangi kebutuhan akan produksi baru.

Dukung merek yang mendesain produk dengan prinsip reparabilitas tinggi. Selalu pertimbangkan untuk memperbaiki perangkat Anda jika memungkinkan sebelum memutuskan untuk membeli yang baru, demi mendukung ekonomi sirkular.

Tips Komprehensif untuk Pengguna Wireless yang Peduli Lingkungan

Meskipun earphone kabel unggul dari aspek keberlanjutan karena umur panjang, ketiadaan baterai, jejak produksi yang lebih sederhana, dan dukungan terhadap prinsip ekonomi sirkular, kenyamanan headphone nirkabel sulit untuk ditolak. Jika Anda tetap memilih atau terpaksa menggunakan headphone nirkabel, berikut adalah tips praktis untuk meminimalkan dampak lingkungan Anda.

  • Beli untuk Bertahan Lama: Investasikan pada produk berkualitas tinggi dari merek terkemuka yang dikenal memiliki daya tahan baik. Produk yang lebih murah seringkali memiliki umur pakai yang lebih pendek dan berakhir sebagai e-waste lebih cepat.
  • Pilih Merek Beretika: Lakukan riset tentang komitmen keberlanjutan merek. Cari perusahaan yang transparan tentang rantai pasok mereka, menggunakan material daur ulang, memanfaatkan energi terbarukan dalam produksi, dan menawarkan program daur ulang atau take-back untuk produk lama.
  • Maksimalkan Masa Pakai: Rawat baterai dengan menghindari pengisian daya hingga 100% secara terus-menerus dan jangan biarkan baterai benar-benar kosong. Jaga kebersihan earbud dan charging case secara teratur, serta gunakan pelindung untuk mencegah kerusakan fisik.
  • Akhiri Masa Pakai dengan Bertanggung Jawab: Ketika headphone Anda tidak lagi berfungsi, jangan membuangnya ke tempat sampah biasa. Cari fasilitas daur ulang e-waste terdekat atau program daur ulang yang ditawarkan oleh produsen.
  • Kurangi Ketergantungan: Pertimbangkan untuk menggunakan headphone kabel untuk kegiatan di rumah atau kantor di mana mobilitas bukan prioritas utama. Ini dapat mengurangi frekuensi penggunaan headphone nirkabel Anda, memperpanjang umurnya, dan mengurangi konsumsi daya.

Setiap pilihan konsumen memiliki dampak. Memilih headphone kabel atau menggunakan headphone nirkabel dengan bijak adalah langkah nyata menuju teknologi yang lebih berkelanjutan. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat menikmati inovasi teknologi tanpa mengorbankan kesehatan planet kita.

FAQ

Q: Mengapa earphone kabel lebih ramah lingkungan daripada earphone nirkabel?

A: Earphone kabel lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan baterai, memiliki umur pakai lebih panjang, jejak karbon produksi lebih rendah, dan lebih mudah didaur ulang.

Q: Apa dampak lingkungan dari baterai lithium-ion pada earphone nirkabel?

A: Baterai lithium-ion berkontribusi pada limbah beracun, eksploitasi sumber daya melalui penambangan logam langka, dan emisi CO2 yang tinggi selama produksi.

Q: Bagaimana cara mengurangi dampak lingkungan jika saya menggunakan earphone nirkabel?

A: Anda bisa membeli produk berkualitas tinggi, merawat baterai dengan baik, memaksimalkan masa pakai, mendaur ulang dengan benar, dan mengurangi ketergantungan pada penggunaan nirkabel.

Q: Apakah earphone kabel memiliki umur pakai yang lebih panjang?

A: Ya, earphone kabel cenderung memiliki umur pakai yang lebih panjang karena desainnya yang sederhana dan mudah diperbaiki, seperti penggantian kabel yang rusak.

Q: Apa itu ekonomi sirkular dan bagaimana earphone kabel mendukungnya?

A: Ekonomi sirkular berfokus memperpanjang umur produk dan memaksimalkan nilai material. Earphone kabel mendukungnya melalui sifatnya yang modular, mudah diperbaiki, dan ditingkatkan.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |