60 Contoh Pantun Kiasan Cinta dan Nasihat Hidup, Bikin Termenung

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Pantun kiasan merupakan salah satu jenis pantun dalam khazanah sastra Nusantara. Ciri khas pantun ini adalah permainan katanya yang sederhana tetapi seringkali memiliki makna mendalam. Melalui contoh pantun kiasan, seseorang bisa menyampaikan rasa cinta, nasihat hidup, hingga sindiran halus yang terasa sopan. Pantun menjadi simbol keindahan berbahasa, menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu kala nenek moyang kita sudah memiliki jiwa seni tinggi dan berbudaya.

Pantun kiasan juga bisa dijadikan sebagai sarana komunikatif pada berbagai momen, misalnya menjadi pantun penutup presentasi untuk mencairkan suasana, atau sebagai pantun nasihat yang mengajarkan nilai moral kepada generasi muda. Selain itu, contoh pantun jenaka dan contoh pantun teka-teki juga sering muncul untuk menghadirkan tawa ringan di sela kesibukan. Berikut ini 60 contoh pantun kiasan bertema cinta, kehidupan, dan motivasi. Beberapa di antaranya terinspirasi dari pantun melayu klasik yang menjadi akar tradisi berbahasa di Indonesia dan Malaysia.

1. Pantun Kiasan Cinta

Pantun kiasan cinta sering menggambarkan perasaan dengan cara halus dan penuh makna. Melalui permainan kata, pesan cinta disampaikan tanpa harus mengucapkannya secara verbal. Setiap bait contoh pantun kiasan ini membawa nuansa romantis yang menyentuh hati. Kiasan dalam pantun membuat maknanya terasa lebih indah dan berkelas. 

Bunga mawar tumbuh di taman,

Disiram embun pagi hari.

Cinta sejati tak hanya ucapan,

Tapi tulus dari hati yang murni.

Air sungai mengalir perlahan,

Membawa daun jatuh bersama.

Cinta hadir tanpa paksaan,

Mengalun lembut seperti doa.

Mentari pagi bersinar lembut,

Menyapa wajah penuh cahaya.

Cinta sejati tak lekang waktu,

Karena tumbuh dari rasa setia.

Burung camar terbang di pantai,

Menyapa ombak yang menari-nari.

Hati ini selalu terpatri,

Pada senyum yang meneduhkan hati.

Bintang berkelip di langit tinggi,

Menemani malam yang sunyi.

Cinta datang tak perlu janji,

Cukup bukti dan kesetiaan hati.

Rembulan redup di langit biru,

Tertutup awan sejenak saja.

Cinta sejati tak selalu baru,

Tapi tak pernah hilang maknanya.

Daun jatuh diterpa angin,

Hati tenang memandang senja.

Cinta bukan sekadar ingin,

Tapi hadir tanpa diminta.

Embun menetes di atas daun,

Menyapa pagi penuh kesejukan.

Cinta sejati tak butuh alasan,

Ia tumbuh karena ketulusan.

Kapal berlayar melawan arus,

Ombak datang silih berganti.

Cinta sejati tak pernah putus,

Jika dijaga dengan hati-hati.

Ranting patah tumbuh kembali,

Menjadi tempat burung bernyanyi.

Bila cinta dijalani sepenuh hati,

Maka hidup terasa berarti.

Burung kenari berkicau pagi,

Menyambut mentari yang cerah.

Cinta sejati tak perlu janji,

Cukup saling menjaga arah.

Pelangi datang setelah hujan,

Warna-warni hiasi langit.

Cinta sejati penuh kesabaran,

Tak lekang meski waktu lewat.

2. Pantun Kiasan tentang Nasihat Hidup

Menanam padi di sawah luas,

Menunggu panen dengan sabar.

Jangan lupa berbuat ikhlas,

Karena itu bekal yang benar.

Sungai jernih mengalir ke laut,

Ikan berenang mencari arah.

Jangan iri pada nasib orang,

Sebab rezeki sudah dibagi Allah.

Burung gagak terbang di awan,

Hitam pekat warnanya pekat.

Jangan pandang rendah kawan,

Sebab setiap orang punya niat.

Pohon rindang di tengah taman,

Memberi teduh tanpa pamrih.

Berbuat baik tak rugi kawan,

Karena kebaikan takkan sirna bersih.

Kapal berlayar membawa harapan,

Ombak datang tak menentu arah.

Hidup indah bila kesabaran,

Menjadi teman di setiap langkah.

Hujan turun di sore hari,

Membasahi bumi yang tandus.

Jangan lelah berbuat baik,

Karena Tuhan selalu menembus.

Matahari tenggelam di ufuk barat,

Bumi gelap tapi hati terang.

Nasihat hidup jangan diabaikan,

Karena itu penuntun langkah panjang.

Burung hantu di dahan sepi,

Menatap malam tanpa suara.

Belajarlah dari kesalahan diri,

Agar tak jatuh di lubang yang sama.

Menyapu daun di pagi hari,

Halaman bersih terasa damai.

Jangan sombong saat tinggi,

Sebab angin bisa berubah arah.

Menyalakan api di tungku kecil,

Memasak nasi untuk keluarga.

Hidup bahagia bukan mustahil,

Jika syukur jadi kebiasaannya.

Bintang bertabur di langit malam,

Menyinari langit tanpa pamrih.

Setiap ujian punya makna,

Agar hati lebih bersih.

Batu kecil di tepi jalan,

Terinjak namun tetap kuat.

Hidup tegar dalam cobaan,

Tanda iman yang hebat.

3. Pantun Kiasan tentang Persahabatan

Bunga melati mekar di taman,

Harumnya lembut menenangkan hati.

Sahabat sejati tak kenal batasan,

Ia hadir dengan empati.

Angin sore berhembus lembut,

Membelai daun di tepi kali.

Sahabat baik selalu ingat,

Meski jarak memisahkan diri.

Roda berputar membawa waktu,

Takdir berjalan tanpa henti.

Sahabat sejati selalu membantu,

Tanpa pamrih dan tanpa janji.

Burung nuri berkicau gembira,

Di sangkar kecil penuh warna.

Sahabat sejati tahu makna,

Setia meski dunia berbeda.

Kapal berlabuh di dermaga,

Nelayan pulang membawa hasil.

Sahabat sejati tak pernah lupa,

Meski hidup penuh persaingan.

Hujan deras membasahi bumi,

Petir menyambar di tengah malam.

Sahabat sejati hadir kembali,

Saat duka datang bertandang.

Menyusuri hutan penuh dedaunan,

Langkah berat tapi bersama.

Sahabat sejati bagai pelindung,

Di kala badai menimpa kita.

Cahaya lilin menerangi gelap,

Kecil tapi penuh arti.

Sahabat baik takkan lenyap,

Meski waktu memisahkan diri.

Bintang jatuh di malam gelap,

Langit berkilau sejenak saja.

Sahabat sejati takkan hilang,

Walau dunia berubah rupa.

Air tenang di tengah danau,

Menyimpan kedalaman yang damai.

Sahabat sejati tak perlu banyak bicara,

Tapi selalu mengerti maksud hati.

Daun bergugur di musim hujan,

Menjadi pupuk bagi kehidupan.

Sahabat sejati tak mementingkan,

Tapi memberi dengan keikhlasan.

Mentari muncul setelah badai,

Memberi hangat di pagi hari.

Sahabat sejati takkan pergi,

Saat luka masih menyelimuti.

4. Pantun Kiasan Bijak Sehari-hari

Embun pagi jatuh di rumput,

Menyapa hari dengan tenang.

Bijaklah dalam tiap keputusan,

Agar hidup tak mudah goyah.

Burung pipit di ranting kayu,

Bernyanyi riang di kala pagi.

Jangan lupa berterima kasih,

Pada yang selalu menemani.

Bunga teratai di atas air,

Mekar indah di kolam sunyi.

Jangan menilai dari lahir,

Tapi lihat isi hati sejati.

Angin berhembus dari timur,

Membawa kabar yang menenangkan.

Bijak bukan berarti pintar,

Tapi mampu menahan amarah.

Pohon kelapa tinggi menjulang,

Buahnya jatuh di tanah subur.

Jangan hitung kecilnya bantuan,

Karena ketulusan nilainya makmur.

Roda sepeda terus berputar,

Membawa penumpang ke tujuan.

Jangan cepat menilai orang,

Sebelum tahu perjuangannya.

Air jernih di sungai tenang,

Terlihat damai tapi dalam.

Bijaklah dalam berbicara,

Agar tak melukai sesama.

Bintang timur di ufuk pagi,

Menyapa dunia perlahan.

Hidup bijak dimulai dari hati,

Bukan dari banyaknya ucapan.

Jalan setapak menuju kota,

Tak selalu mulus dan rata.

Orang bijak tak sombong gaya,

Tapi rendah hati dalam nyata.

Burung hantu di malam kelam,

Menatap bintang dengan damai.

Orang bijak tahu kapan diam,

Dan kapan harus bicara ramai.

Daun tua gugur perlahan,

Tumbuh tunas menggantikannya.

Bijak berarti memberi kesempatan,

Pada yang muda mengembangkan sayapnya.

Air laut tak pernah habis,

Ombak datang silih berganti.

Bijaklah dalam menilai hidup,

Karena semua berjalan pasti.

5. Pantun Kiasan untuk Motivasi Diri

Mentari pagi sinari bumi,

Burung berkicau penuh ceria.

Jangan lelah mengejar mimpi,

Karena doa selalu bersama.

Jalan terjal menuju puncak,

Langkah berat tapi menantang.

Jangan takut gagal sesaat,

Karena sukses butuh perjuangan.

Ombak datang silih berganti,

Pantai tetap tenang berdiri.

Jangan menyerah pada diri,

Karena hidup soal berani.

Awan gelap di langit tinggi,

Menyembunyikan cahaya mentari.

Setelah hujan pasti cerah lagi,

Asal sabar dan terus berlari.

Padi menguning tanda panen,

Petani tersenyum penuh syukur.

Hasil baik tak datang cepat,

Tapi dari kerja yang terukur.

Daun hijau disinari matahari,

Menyerap cahaya tanpa letih.

Jangan takut memulai lagi,

Karena hidup selalu memberi peluang.

Gunung tinggi menantang kaki,

Puncaknya tampak dari jauh.

Setiap langkah kecil berarti,

Asal niatmu teguh tak rapuh.

Air hujan menyirami tanah,

Tumbuh rumput hijau segar.

Jangan berhenti di tengah jalan,

Karena harapan masih membakar.

Pelangi muncul setelah hujan,

Warna indah memeluk bumi.

Kesabaran itu kawan setia,

Dalam menjemput mimpi sejati.

Ranting rapuh jatuh ke tanah,

Diterpa angin yang tak menentu.

Kegagalan bukan musibah,

Tapi pelajaran menuju maju.

Bulan sabit muncul perlahan,

Menemani malam penuh sepi.

Jika lelah berhenti sejenak,

Tapi jangan berhenti bermimpi.

Mentari sore tenggelam perlahan,

Langit jingga memberi pesan.

Hidup adalah perjalanan,

Nikmati setiap detik dengan harapan.

Pantun dengan Sentuhan Budaya dan Makna Lain

Pantun tidak melulu tentang cinta atau nasihat hidup, kita bisa menemukan beragam makna dalam berbagai jenis pantun. Contohnya, pantun perpisahan yang sering digunakan saat mengucap selamat jalan bagi rekan kerja atau sahabat, sementara pantun bahasa jawa kerap hadir di acara tradisional yang penuh kehangatan. Ada juga pantun ulang tahun yang disisipkan dalam ucapan atas bertambahnya umur seseorang agar lebih berkesan di hati penerimanya.

Bahkan, pantun nyindir bisa menjadi cara halus untuk mengingatkan tanpa menyakiti. Semua itu menunjukkan betapa fleksibelnya pantun. Pantun bisa menyesuaikan suasana tanpa kehilangan nilai estetikanya.

Pertanyaan seputar Pantun Kiasan

1. Apa itu pantun kiasan?

Pantun yang menyampaikan pesan secara tersirat melalui perumpamaan. Biasanya contoh pantun kiasan digunakan untuk mengungkapkan nasihat, cinta, atau sindiran halus dengan bahasa yang indah.

2. Apa bedanya pantun kiasan dan pantun nasihat?

Bedanya terletak pada penyampaiannya. Pantun kiasan menggunakan simbol dan makna tersembunyi, sementara pantun nasihat berbicara langsung memberi ajaran moral.

3. Apakah pantun kiasan termasuk pantun melayu klasik?

Ya, pantun kiasan merupakan bagian dari pantun melayu tradisional yang dikenal sopan, sarat makna, dan bernilai budaya tinggi.

4. Apakah pantun bisa digunakan dalam acara formal?

Tentu saja. Selain contoh pantun kiasan, pantun bijak atau lucu sangat cocok dijadikan penutup presentasi agar suasana lebih cair dan meninggalkan kesan positif.

5. Apakah pantun kiasan masih relevan di era modern?

Sangat relevan. Pantun tetap hidup karena keindahan bahasanya dan pesan moral yang universal, membuatnya cocok untuk semua zaman.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |