6 Tips Rumput Tetap Subur di Area Minim Sinar Matahari Menurut Pakar

5 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Menjaga taman tetap hijau dan subur memang mudah di area yang terkena sinar matahari penuh. Namun, bagaimana dengan sudut-sudut halaman yang teduh?

Menurut Dr. Matthew Koch, pakar agronomi dari The ScottsMiracle-Gro Company, rumput membutuhkan setidaknya 3–4 jam sinar matahari langsung atau 4–6 jam sinar matahari yang menyebar setiap harinya agar dapat tumbuh optimal.

Sayangnya, sebagian besar pekarangan memiliki kombinasi area yang cerah dan yang teduh. Menumbuhkan rumput yang rimbun di tempat teduh pun bisa menjadi tantangan, bahkan bagi tukang kebun yang berpengalaman.

Namun, itu bukan berarti rumput Anda tak bisa tumbuh dengan indah di bawah bayangan pohon atau sisi rumah. Kunci keberhasilan ada pada strategi yang tepat. Meski Anda tidak bisa mengatur jumlah sinar matahari yang masuk, Anda tetap bisa memastikan rumput di area teduh tetap sehat, hijau, dan kuat.

Dengan mengikuti 6 tips dari para ahli agronomi, ciptakan taman impian yang rimbun dan menawan, bahkan di area yang jarang tersentuh cahaya. Berikut ini tipsnya, dilansir Liputan6.com dari Real Simple, Kamis (22/5/2025).

Taman bunga sakura yang kita tahu ada di Jepang, ternyata bisa kita lihat juga di Jember, Jawa Timur. Wisata dengan konsep ala Jepang ini sekarang jadi magnet wisatawan berswafoto.

1. Tanam Rumput yang Tahan Naungan

Jika halaman Anda memiliki banyak area teduh, sebaiknya tanam rumput yang memang dirancang untuk tumbuh dalam kondisi minim cahaya. Dr. Matthew Koch menyarankan jenis fescue untuk daerah beriklim dingin, sedangkan zoysiagrass cocok untuk daerah yang lebih hangat.

Bila rumput tetap tidak tumbuh dengan baik, pertimbangkan alternatif penutup tanah seperti clover, yang lebih mudah beradaptasi di tempat teduh.

2. Perkaya Tanah untuk Menjaga Nutrisi

Tanah di area teduh cenderung menyimpan air lebih lama, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi. Mike Hrivnak menyarankan untuk memperkaya tanah dengan karbon aktif, probiotik, dan asam amino agar penyerapan nutrisi lebih efisien.

Gunakan pupuk lepas lambat yang rendah garam agar pertumbuhan rumput tetap sehat tanpa menjadi terlalu cepat dan lemah.

3. Gunakan Smart Controller untuk Sistem Irigasi

Rumput yang tumbuh di tempat teduh tidak memerlukan air sebanyak di tempat terbuka. Oleh karena itu, Heather Todd menyarankan penggunaan smart controller, yakni alat yang menyesuaikan jadwal penyiraman berdasarkan cuaca lokal.

Misalnya, jika ada jadwal penyiraman tapi cuaca mendung atau hujan, alat ini bisa otomatis mengurangi atau membatalkan penyiraman.

4. Jadwal Penyiraman Terbaik: Saat Masih Gelap

Waktu penyiraman yang ideal adalah antara pukul 2 sampai 7 pagi, satu hingga dua kali per minggu. Ini memberi kesempatan air untuk terserap oleh tanah sebelum menguap karena panas matahari atau tertiup angin. Menyiram pada waktu ini juga membantu menekan tagihan air dan menjaga kelembapan tanah secara optimal. 

5. Jangan Potong Rumput Terlalu Pendek

Rumput yang dipotong terlalu pendek lebih sulit bertahan di area teduh karena kehilangan banyak energi. Dr. Koch merekomendasikan metode "aturan sepertiga", yaitu hanya memangkas sepertiga bagian atas rumput setiap kali memotong. Ini menjaga rumput tetap kuat dan membantu proses fotosintesis meskipun sinar matahari terbatas.

6. Pangkas Pohon, Bukan Ditebang

Untuk meningkatkan cahaya matahari yang masuk tanpa harus kehilangan pohon, cukup pangkas cabang-cabangnya secara berkala. Menebang pohon tidak diperlukan kecuali pohon tersebut mengganggu secara ekstrem atau menimbulkan bahaya.

Pemangkasan adalah solusi ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan rumput tanpa mengorbankan estetika taman.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |