6 Lifehack Mengatasi Ular di Area Rumah Berdinding Papan, Selalu Waspada

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran ular di area rumah seringkali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi penghuni rumah berdinding papan yang mungkin memiliki celah lebih banyak. Namun, jangan panik, ada berbagai lifehack mengatasi ular di area rumah berdinding papan yang bisa diterapkan untuk menjaga keamanan hunian Anda.

Memahami penyebab ular masuk rumah adalah kunci utama dalam upaya pencegahan. Ular umumnya mencari tempat berlindung yang hangat, lembap, dan gelap, serta sumber makanan seperti tikus atau serangga.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan penanganan yang bijak, Anda dapat meminimalkan risiko pertemuan tak terduga dengan reptil ini. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/12/2025).

Rumah berdinding papan seringkali memiliki celah atau retakan yang dapat menjadi jalur masuk bagi ular. Penting untuk secara rutin memeriksa dan menutup semua potensi akses ini agar ular tidak dapat menyelinap masuk ke dalam hunian. Ular dapat masuk melalui celah yang sangat kecil, sehingga setiap lubang atau retakan, sekecil apapun, perlu diperhatikan.

Penutupan celah ini meliputi lubang pada dinding, pondasi, serta area di bawah pintu dan jendela. Penggunaan penutup bawah pintu (weather stripping atau door sweeps) juga sangat dianjurkan untuk menutup celah di bagian bawah pintu. Selain itu, pastikan tidak ada lubang pada plafon atau saluran air yang bisa menjadi jalan masuk.

Untuk lubang pembuangan air, disarankan untuk menutupnya dengan kawat ram kecil yang rapat. Memenuhi lubang dengan benda padat seperti serpihan kayu atau material keras lainnya juga efektif menghalangi ular. Langkah-langkah ini krusial untuk menciptakan penghalang fisik yang kuat, mencegah ular menemukan tempat persembunyian di dalam rumah.

Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar Rumah

Lingkungan yang bersih dan terawat adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah ular mendekat ke area rumah. Ular menyukai tempat yang berantakan, basah, dan gelap karena area tersebut menyediakan lingkungan sempurna untuk bersembunyi dan berburu mangsa. Oleh karena itu, menjaga kebersihan halaman dan area sekitar rumah sangat penting.

Memotong rumput halaman secara rutin hingga pendek dapat mengurangi daya tarik ular, karena ular menyukai rerumputan tinggi sebagai tempat berlindung dari predator dan untuk menjaga suhu tubuhnya. Selain itu, singkirkan tumpukan kayu, batu, puing, dan daun kering yang bisa menjadi sarang atau tempat persembunyian ular.

Kebersihan lingkungan juga mencakup pengelolaan limbah organik dan sampah secara teratur. Sampah yang menumpuk dapat menarik hewan pengerat dan serangga yang pada gilirannya akan mengundang ular. Dengan menjaga lingkungan tetap rapi dan bersih, Anda secara signifikan mengurangi kemungkinan ular untuk masuk dan bersarang di properti Anda.

Memanfaatkan Aroma dan Bahan Alami Pengusir Ular

Ular memiliki indra penciuman yang tajam dan tidak menyukai beberapa aroma menyengat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengusir alami. Berbagai bahan rumah tangga dan tanaman tertentu dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi ular. Salah satu bahan yang sering disebut adalah kapur barus, yang mengandung naftalena dan memiliki aroma kuat yang dibenci ular.

Selain kapur barus, cuka putih juga efektif karena sifat asamnya yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit ular. Anda bisa menuangkan cuka di area yang diperkirakan menjadi jalur masuk ular. Minyak esensial seperti minyak kayu manis, cengkeh, dan peppermint juga memiliki aroma kuat yang tidak disukai ular.

Beberapa tanaman juga dikenal ampuh mengusir ular, di antaranya serai wangi, marigold, lavender, bawang putih, sambiloto, lidah mertua, rosemary, dan mint. Tanaman-tanaman ini mengeluarkan bau menyengat atau memiliki tekstur yang tidak disukai ular, sehingga dapat ditanam di sekitar rumah sebagai penghalang alami.

Mengendalikan Populasi Hewan Pengerat dan Mangsa Ular

Salah satu alasan utama ular masuk ke dalam rumah adalah untuk mencari makanan. Hewan pengerat seperti tikus, mencit, serta amfibi seperti katak, merupakan sumber makanan utama bagi ular. Oleh karena itu, mengendalikan populasi hewan-hewan ini di sekitar rumah adalah langkah krusial dalam mencegah kedatangan ular.

Pastikan tidak ada sisa makanan hewan peliharaan yang dibiarkan terbuka di luar rumah, karena ini dapat menarik tikus dan serangga. Simpan pakan ternak dalam wadah tertutup rapat dan bersihkan tumpahan biji-bijian. Menjaga kebersihan area makan hewan peliharaan sangat penting untuk mengurangi daya tarik bagi mangsa ular.

Selain itu, kelola sumber air di sekitar rumah. Genangan air setelah hujan, kolam yang tidak terawat, atau wadah air terbuka dapat menarik amfibi dan serangga yang kemudian akan mengundang ular. Pastikan sistem drainase berfungsi baik dan tidak ada area yang tergenang air.

Pemasangan Penghalang Fisik Tambahan

Selain menutup celah pada dinding, pemasangan penghalang fisik tambahan dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap masuknya ular. Penghalang ini bertujuan untuk mempersulit atau bahkan mencegah ular untuk mencapai area rumah. Salah satu cara adalah dengan memasang kawat kasa atau jaring pada ventilasi dan saluran air.

Untuk pintu, selain penutup bawah pintu, penggunaan keset dari ijuk di depan rumah juga bisa efektif. Tekstur kasar dan tajam pada ijuk tidak disukai ular karena dapat membuat sisik mereka tidak nyaman atau bahkan lecet. Ini menjadi penghalang alami yang sederhana namun ampuh.

Pertimbangkan juga untuk membangun pagar keliling atau dinding di sekitar properti, terutama jika Anda tinggal di area yang dekat dengan habitat alami ular. Pagar yang solid dan tanpa celah dapat menghalangi pergerakan ular. Pastikan pagar tertanam cukup dalam ke tanah untuk mencegah ular menggali di bawahnya.

Edukasi dan Tindakan Saat Menemukan Ular

Meskipun berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, kemungkinan ular masuk rumah tetap ada. Hal pertama dan terpenting saat menemukan ular adalah tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan dapat memicu ular merasa terancam dan bereaksi agresif, meningkatkan risiko gigitan.

Amati pergerakan ular dari jarak aman dan jangan mencoba memprovokasi atau membunuhnya. Jika memungkinkan, giring ular keluar rumah menggunakan tongkat panjang atau sapu, atau tutup ular dengan ember jika ukurannya kecil dan berada di area terbuka. Pastikan ada celah bagi ular untuk keluar.

Jika Anda tidak yakin jenis ular tersebut atau merasa tidak aman, segera hubungi profesional seperti petugas pemadam kebakaran, pawang ular, atau layanan penanganan satwa liar. Mereka memiliki keahlian dan peralatan yang tepat untuk menangani ular dengan aman. Jangan mencoba menangkap ular berbisa sendiri.

FAQ

  1. Apa tanda-tanda ular masuk rumah? Tanda-tanda meliputi penemuan kulit ular terkelupas, kotoran berbentuk silindris, jejak melengkung, serta suara desisan atau bau menyengat.
  2. Apakah garam efektif mengusir ular? Tidak, garam tidak efektif mengusir ular; ini hanyalah mitos karena ular bukanlah hewan berlendir.
  3. Apakah kapur barus bisa mengusir ular? Kapur barus memiliki aroma menyengat yang tidak disukai ular, namun efektivitasnya masih diperdebatkan.
  4. Tanaman apa saja yang bisa mengusir ular? Beberapa tanaman pengusir ular antara lain serai wangi, marigold, lavender, bawang putih, dan lidah mertua.
  5. Mengapa ular masuk rumah berdinding papan? Ular masuk rumah berdinding papan karena mencari tempat berlindung yang hangat, lembap, gelap, atau mencari mangsa melalui celah.
  6. Apa yang harus dilakukan jika bertemu ular di rumah? Tetap tenang, jaga jarak aman, jangan memprovokasi, dan segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau pawang ular.
  7. Bagaimana cara mencegah ular datang mencari mangsa di rumah? Singkirkan sumber makanan ular seperti tikus dan serangga dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menutup celah.
Read Entire Article
Photos | Hot Viral |