6 Jenis Kulit Buah yang Efektif Mengusir Tikus dari Dalam Rumah, Mudah Didapatkan

Liputan6.com, Jakarta Tikus di dalam rumah dapat menyebabkan kerusakan dan menyebarkan penyakit ke seluruh anggota keluarga. Mengatasi masalah ini memang memerlukan pendekatan yang efektif dan aman dan agaknya salah satu cara yang banyak dipilih adalah menggunakan kulit buah yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Meski terdengar aneh sebagai pengusir hama, namun jangan salah. Sebab, beberapa jenis kulit buah memiliki aroma yang tidak disukai tikus. Menggunakan kulit buah juga tidak hanya mengurangi populasi hewan pengarat tersebut di dalam hunian, namun turut menjadi solusi alami untuk pemanfaatan limbah yang lebih bermanfaat. Penggunaan bahan alami ini terbilang lebih aman bagi keluarga dan hewan peliharaan.

Jika Anda penasaran, kulit buah apa saja yang bisa digunakan untuk mengusir tikus. Di kesempatan ini, Liputan6 akan membahas 6 jenis kulit buah yang efektif mengusir tikus dan cara penggunaannya. Simak informasi berikut untuk menciptakan lingkungan rumah yang bebas tikus, sekaligus ramah lingkungan, dirangkum, Senin (10/11).

Pernah dengar kulit cabai bisa mengusir tikus? Jika belum, ternyata sumber makanan pedas ini bisa digunakan sebagai salah satu metodenya. Menurut studi berjudul Effectiveness of Pure Capsaicin as Aversive Agent against House Rat, Rattus oleh Ramandeep Kaur dan Neena Singla dari Department of Zoology, Punjab Agricultural University, India, menyebut jika tikus cenderung menghindari apapun yang mengandung capsaisin.

Di dalam Kulit cabai terkandung senyawa capsaicin yang memberikan rasa pedas. Aroma pedas ini dapat mengganggu indra penciuman tikus, sehingga ia cenderung menghindari area yang terdapat kulit cabai. Metode ini telah digunakan secara tradisional untuk mengusir tikus. Capsaicin dalam kulit cabai terbukti dapat mengiritasi sistem pernapasan tikus, terutama dengan konsentrasi 0,03% capsaicin dibandingkan 0,01%.

Kulit pisang memiliki aroma yang kuat saat segar. Namun, setelah mengering, aroma ini berubah dan menjadi kurang menarik bagi tikus. Tikus cenderung menghindari kulit pisang yang sudah mengering.

Untuk menggunakan kulit pisang, tempatkan kulit segar di jalur yang sering dilalui tikus. Ganti kulit pisang setiap hari agar tetap efektif dan tidak menimbulkan bau tidak sedap. Meskipun bukti ilmiah belum ditemukan secara kuat, namun beberapa orang melaporkan bahwa tikus menghindari area yang terdapat kulit pisang yang mulai mengering. Hewan ini, tidak tertarik dengan aroma dan teksturnya karena dianggap tidak nyaman saat disinggahi.

Kulit lemon mengandung minyak esensial dengan aroma sitrus yang kuat. Aroma ini seringkali tidak disukai oleh tikus. Senyawa d-limonene dalam kulit lemon dapat berfungsi sebagai pengusir alami, dan terkadang aroma serta rasa pahit dan masam yang kuat cenderung dihindari oleh hewan-hewan pengerat.

Aroma sitrus dari kulit lemon dapat mengganggu indra penciuman tikus, sehingga mereka akan menjauh dari area tersebut. Sebenarnya, secara alami, senyawa tersebut juga terkadang terasa tidak nyaman di manusia. Saat kulit tersentuh, akan sedikit terasa panas yang tidak nyaman. Kandungannya memang cukup kuat, sehingga sangat ampuh untuk mengusir hama tikus yang dirasa mengganggu di sekitar area rumah.

Serupa dengan kulit lemon, kulit jeruk nipis juga kaya akan minyak esensial dengan aroma sitrus yang tajam. Aroma ini berasal dari senyawa volatil yang tidak disukai tikus. Intensitas aroma jeruk nipis dapat mengganggu sistem penciuman tikus, serta minyak esensialnya yang sangat mengganggu.

Penggunaan kulit jeruk nipis menawarkan solusi alami yang mudah diterapkan untuk mengusir tikus. Anda kini tak perlu repot-repot membuangnya, karena kulit jeruk nipis sangat membantu untuk menjadi alat pengusir hama tikus. 

Kulit jeruk mengandung minyak esensial dengan aroma sitrus yang kuat. Aroma ini berasal dari senyawa limonene yang berfungsi sebagai pengusir alami bagi tikus. Tikus memiliki indra penciuman yang sangat peka terhadap aroma ini.

Diungkap studi dari Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, kandungan repelensi kulit jeruk mencapai 53% terhadap tikus. Artinya, repelensi atau sifat penangkalnya cukup tinggi, melalui aroma tajam dari kulit jeruk. Keadaan ini membuat area tersebut tidak menarik untuk dihuni dan cenderung dihindari. Meski begitu, kemampuan kulit jeruk ini akan berkurang hari demi hari.

Kulit jeruk bali memiliki aroma sitrus yang khas dan kuat. Aroma ini berasal dari kandungan minyak esensial yang tinggi, termasuk limonene. Intensitas aroma kulit jeruk bali dapat mengganggu indra penciuman tikus. Penggunaan kulit jeruk bali sebagai pengusir alami dapat membantu menciptakan lingkungan rumah yang bebas dari tikus. 

Anda kini tak perlu repot memberi perangkap tikus, atau bahan kimia pengusir hama. Karena, dengan menggunakan kulit buah-buahan di atas, hewan tikus yang mengganggu akan terusir dengan sendirinya karena tidak nyaman. Anda juga bisa menekan biaya, karena kulit jeruk biasanya menjadi limbah rumah tangga yang mudah didapat dan murah.

Jika Anda tertarik untuk mengusir tikus menggunakan kulit buah-buahan seperti diuraikan di atas, kami arahkan Anda untuk melakukan cara-cara berikut:

1. Langkah pertama adalah mengumpulkan kulit buah yang sesuai. Pastikan kulit buah dalam kondisi segar untuk aroma yang maksimal.
2. Potong kecil atau parut kulit buah untuk memperluas area permukaan yang mengeluarkan aroma.
3. Identifikasi area di rumah yang sering dilalui tikus. Tempatkan potongan kulit buah di lokasi-lokasi tersebut. Untuk kulit cabai, taburkan bubuknya langsung di area yang dicurigai.
4. Ganti kulit buah secara rutin, biasanya setiap 1-3 hari, agar aromanya tetap kuat. Kulit buah yang sudah mengering atau membusuk akan kehilangan efektivitasnya.

Atau Anda juga bisa melakukan cara berikut:

1. Untuk memanfaatkan kulit cabai, keringkan dan hancurkan menjadi bubuk. Taburkan bubuk ini di area yang sering dilalui tikus. Penggunaan kulit cabai kering lebih efektif dibandingkan kulit cabai segar.
2. Potong kecil atau parut kulit lemon segar. Tempatkan potongan ini di area yang dicurigai menjadi sarang tikus. Ganti kulit lemon secara berkala untuk menjaga intensitas aroma.
3. Gunakan kulit jeruk nipis segar dengan memotongnya menjadi beberapa bagian. Tempatkan potongan di tempat yang sering dilewati tikus. Penting untuk mengganti kulit jeruk nipis setiap beberapa hari agar aromanya tetap kuat.
4. Potong kulit jeruk segar menjadi beberapa bagian. Sebarkan potongan kulit ini di area yang sering dikunjungi tikus. Ganti kulit jeruk secara rutin untuk menjaga efektivitasnya.
5. Potong kulit jeruk bali segar menjadi beberapa bagian. Tempatkan potongan di lokasi yang sering dilalui tikus. Penggantian kulit jeruk bali secara teratur penting untuk mempertahankan kekuatan aromanya.

Q: Apakah kulit buah benar-benar efektif mengusir tikus?

A: Kulit buah tertentu dapat berfungsi sebagai pengusir tikus karena aroma yang tidak disukai tikus.

Q: Berapa lama kulit buah harus diganti agar tetap efektif?

A: Kulit buah segar sebaiknya diganti setiap 1 hingga 3 hari untuk menjaga intensitas aroma.

Q: Apakah ada risiko lain saat menggunakan kulit buah sebagai pengusir tikus?

A: Kulit buah yang tidak diganti dapat menarik serangga lain atau menyebabkan bau tidak sedap.

Q: Selain kulit buah, bahan alami apa lagi yang bisa mengusir tikus?

A: Bahan alami lain yang sering digunakan untuk mengusir tikus meliputi daun mint dan minyak esensial peppermint.

Q: Di mana lokasi terbaik untuk menempatkan kulit buah pengusir tikus?

A: Lokasi terbaik adalah di area yang sering dilalui tikus, seperti sudut ruangan dan dekat tempat penyimpanan makanan.