Liputan6.com, Jakarta Rumah tumbuh 2 lantai menjadi solusi ideal bagi kamu yang ingin punya rumah nyaman tapi belum memiliki dana besar untuk membangun semuanya sekaligus. Konsep ini memungkinkan rumah dibangun secara bertahap, sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Cocok banget untuk keluarga muda, pasangan baru menikah, atau siapa saja yang ingin berinvestasi jangka panjang.
Nah, sebelum kamu mulai membangun, pastikan kamu sudah punya gambaran desainnya ya. Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber 6 contoh desain rumah tumbuh 2 lantai yang sederhana, hemat lahan, dan cocok dengan iklim serta gaya hidup di Indonesia.
1. Desain Rumah Tumbuh 2 Lantai Minimalis 36/72
Cocok untuk lahan 6x12 meter, rumah ini awalnya bisa dibangun dengan satu kamar tidur di lantai bawah. Seiring waktu, lantai dua bisa ditambahkan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Konsep minimalisnya membuat rumah ini tampak modern meski dibangun bertahap.
Material yang disarankan: beton bertulang, bata merah, dan keramik untuk lantai. Gunakan atap baja ringan agar mudah dikembangkan di masa depan.
2. Rumah Tumbuh 2 Lantai dengan Void Tengah
Void atau area kosong vertikal di tengah rumah bisa memberikan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik—penting untuk iklim tropis seperti di Indonesia. Lantai satu bisa difungsikan sebagai area umum, seperti ruang tamu dan dapur. Lantai dua dapat dibangun kemudian sebagai area privat.
Material yang cocok: batu alam untuk dinding fasad, kaca laminasi untuk pencahayaan alami, dan kayu keras untuk detail estetika.
3. Rumah Tumbuh dengan Rooftop Sementara
Saat dana terbatas, kamu bisa mulai dengan satu lantai dan dak beton di atasnya. Dak ini nantinya bisa dikembangkan menjadi lantai dua. Sambil menunggu pembangunan tahap berikutnya, area rooftop bisa dimanfaatkan untuk laundry atau taman kecil.
Material utama: beton bertulang, baja struktural, dan kaca laminasi untuk railing rooftop.
4. Desain Rumah Tumbuh 2 Lantai Bergaya Tropis
Desain ini mengutamakan bukaan besar, ventilasi silang, dan atap miring untuk menghindari panas berlebih. Lantai satu bisa difungsikan sebagai ruang keluarga dan satu kamar tidur. Lantai dua dapat dikembangkan dengan kamar anak dan balkon untuk relaksasi.
Material yang direkomendasikan: kayu keras, batu alam, dan bata merah ekspos untuk nuansa alami.
5. Rumah Tumbuh Tipe Split Level
Jika kamu punya lahan yang tidak terlalu luas tapi memiliki kontur miring, desain split level bisa jadi pilihan menarik. Pembangunan bisa dilakukan bertahap dengan menambah ruang setengah lantai demi setengah lantai ke atas.
Material yang tahan lama: kombinasi baja struktural dan beton bertulang, serta keramik anti slip untuk keamanan.
6. Rumah Tumbuh 2 Lantai dengan Konsep Modular
Desain modular artinya rumah dibangun dengan elemen-elemen yang bisa ditambahkan atau diganti tanpa merusak struktur utama. Cocok untuk kamu yang fleksibel dan suka bereksperimen dengan desain.
Material ideal: beton pracetak, baja ringan, dan panel dinding modular yang mudah bongkar pasang.
Tips Penting Sebelum Membangun Rumah Tumbuh 2 Lantai
- Rencanakan sejak awal. Meski pembangunannya bertahap, desain dan struktur awal harus sudah disiapkan untuk pembangunan masa depan.
- Pilih material berkualitas tinggi. Rumah tumbuh butuh material tahan lama seperti beton bertulang, bata merah, kayu keras, dan baja struktural.
- Gunakan tenaga ahli. Konsultasikan dengan arsitek dan kontraktor agar hasilnya aman dan sesuai rencana jangka panjang.
- Perhatikan iklim. Rumah di Indonesia sebaiknya memiliki ventilasi yang baik dan tahan terhadap kelembapan serta panas matahari.
Dengan memilih konsep rumah tumbuh 2 lantai, kamu bisa memiliki hunian yang berkembang seiring waktu tanpa harus menguras tabungan sekaligus. Asalkan perencanaannya matang dan material yang digunakan tahan lama, rumahmu akan nyaman ditinggali dalam jangka panjang.