6 Cara Bedakan Daging Kurban yang Masih Segar dan Sudah Terpapar Bakteri, Cek Dulu Sebelum Dimasak

5 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta Menjelang dan saat Hari Raya Idul Adha, masyarakat Muslim di Indonesia biasanya menerima dan mengolah daging kurban dalam jumlah besar. Tak jarang, daging tersebut disimpan dalam waktu cukup lama agar bisa dikonsumsi bertahap. Namun, tanpa disadari, penyimpanan yang kurang tepat bisa menyebabkan daging terkontaminasi bakteri dan menjadi tidak layak konsumsi.

Sayangnya, banyak orang belum tahu cara membedakan daging yang masih segar dan aman dikonsumsi dengan daging yang sudah membusuk atau bahkan mengandung bakteri berbahaya. Padahal, konsumsi daging yang telah terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti diare, mual, muntah, hingga demam.

Untuk mencegah risiko kesehatan tersebut, penting bagi kita mengenali tanda-tanda visual, tekstur, dan aroma dari daging segar maupun busuk. Berikut adalah panduan praktis yang bisa membantu kamu dalam menilai kualitas daging kurban dengan cepat dan tepat.

1. Perhatikan Warna Daging

Warna adalah indikator utama kesegaran daging. Daging segar biasanya memiliki warna merah cerah dan merata, tergantung jenis hewan, sapi, kambing, atau domba. Warna ini menunjukkan bahwa daging masih memiliki oksigen yang cukup dan belum teroksidasi terlalu lama.

Sebaliknya, daging yang mulai membusuk akan tampak keabu-abuan, kehijauan, atau bahkan menghitam. Warna-warna ini muncul akibat pertumbuhan bakteri atau jamur di permukaan daging, seperti Pseudomonas dan bakteri pembusuk lainnya.

Jika kamu menemukan bercak kehijauan atau warna cokelat kusam pada daging, segera buang daging tersebut, meskipun baru beberapa hari disimpan.

2. Aroma Daging

Daging segar memiliki bau khas yang ringan dan alami, tidak menyengat atau menusuk. Bau segar ini berasal dari protein alami yang belum terurai oleh bakteri atau mikroorganisme lainnya.

Sebaliknya, daging yang sudah terpapar bakteri akan mengeluarkan bau anyir, asam, tengik, atau mirip amonia. Bau ini merupakan hasil reaksi kimia antara bakteri dan asam amino dalam daging, yang menghasilkan senyawa sulfur beraroma menyengat.

Jika aroma yang muncul sudah mengganggu indera penciuman, sebaiknya jangan ambil risiko untuk memasaknya.

3. Amati Tekstur dan Permukaan Daging

Daging segar biasanya terasa kenyal saat ditekan. Ketika kamu menyentuhnya, permukaan daging akan kembali seperti semula, menandakan kualitas jaringan otot masih utuh dan belum rusak.

Daging busuk umumnya terasa lengket, lembek, dan berlendir. Lendir ini dihasilkan oleh pertumbuhan bakteri dan merupakan tanda pasti bahwa daging sudah tidak layak konsumsi.

Jika kamu melihat lapisan bening atau berlendir di permukaan daging, sebaiknya jangan menggunakannya, meskipun disimpan di kulkas.

4. Jangan Abaikan Lama Penyimpanan

Waktu penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas daging. Di kulkas, daging mentah hanya bisa bertahan maksimal 1–2 hari. Sementara itu, dalam freezer dengan suhu -18°C, daging bisa disimpan lebih lama, sekitar 1–2 bulan.

Namun, semakin lama disimpan, kualitas daging akan terus menurun, meski belum menunjukkan tanda-tanda fisik pembusukan. Sebaiknya, selalu beri label tanggal simpan pada setiap bungkus daging di freezer.

Jangan lupa, daging yang sudah dibekukan sebaiknya tidak dibekukan ulang setelah dicairkan karena meningkatkan risiko kontaminasi.

5. Waspadai Daging yang Terlalu Basah

Daging segar seharusnya tidak mengandung banyak air. Jika kamu menemukan cairan berwarna kemerahan yang keluar dari daging, itu bisa jadi tanda sari protein alami, namun jika berlebihan dan berair, bisa jadi itu tanda kontaminasi atau gelonggongan.

Air berlebih dalam daging dapat mempercepat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Clostridium botulinum. Kondisi ini sering kali ditemukan pada daging gelonggongan yang dijual dengan harga murah.

Pilih daging dengan kadar air wajar, dan segera masak setelah membeli untuk menjaga kesegarannya.

6. Perhatikan Kondisi Lemak dan Serat Daging

Lemak pada daging segar akan berwarna putih kekuningan dan memiliki tekstur keras. Sementara serat daging akan terlihat halus dan terstruktur baik. Jika lemak tampak kehijauan atau berbau, maka daging kemungkinan sudah rusak.

Ciri lain yang perlu diwaspadai adalah munculnya benang-benang putih halus seperti serat jamur di permukaan. Ini bisa terjadi jika daging disimpan terlalu lama dalam suhu tidak stabil.

Daging dengan kondisi seperti ini sebaiknya langsung dibuang agar tidak menyebabkan kontaminasi silang ke bahan makanan lain.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Daging Segar dan Bakteri

1. Apa ciri-ciri utama daging kurban yang masih segar?

Daging segar berwarna merah cerah, tidak berlendir, berbau alami, dan terasa kenyal saat ditekan.

2. Berapa lama daging kurban bisa bertahan di kulkas?

Daging mentah bertahan 1–2 hari di kulkas, dan 1–2 bulan di dalam freezer pada suhu -18°C.

3. Apa bahaya makan daging yang sudah busuk?

Mengonsumsi daging busuk dapat menyebabkan keracunan makanan, muntah, diare, dan demam.

4. Bagaimana cara menyimpan daging agar tidak cepat busuk?

Gunakan wadah tertutup, simpan di suhu yang sesuai, jangan dibekukan ulang setelah dicairkan, dan beri label tanggal.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |