Liputan6.com, Jakarta Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, kembali menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir. Namanya mencuat dalam berbagai pemberitaan, mulai dari isu hubungan dengan Wali Kota Medan, Rico Waas, program kesehatan ambisiusnya, hingga desakan dari Partai Buruh terkait gelombang PHK massal di Sumut. Berbagai dinamika ini menandakan bahwa perjalanan kepemimpinannya di Sumut tidak lepas dari tantangan, baik di ranah politik maupun sosial-ekonomi.
Dalam dunia politik, Bobby sempat dikabarkan mengalami ketegangan dengan Wali Kota Medan setelah sebuah video viral menunjukkan dirinya tidak mendapat sambutan resmi saat menghadiri acara pisah sambut di Balai Kota Medan. Sementara di sektor kesehatan, ia tengah fokus mempercepat program Universal Health Coverage (UHC) 98% dalam dua tahun mendatang. Namun, di saat yang sama, ia juga menghadapi tekanan dari kelompok buruh yang meminta solusi cepat terhadap peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di wilayah industri Sumut.
Berbagai peristiwa ini memunculkan pertanyaan: Apa yang sebenarnya terjadi dengan Bobby Nasution? Bagaimana ia merespons berbagai isu yang muncul? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu (9/3/2025), berikut 4 kabar terbaru seputar perjalanan politik dan kebijakan Bobby Nasution dalam beberapa waktu terakhir.
Klarifikasi Isu Pecah Kongsi
Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, membantah keras isu yang menyebutkan dirinya pecah kongsi dengan Wali Kota Medan, Rico Waas. Isu ini mencuat setelah beredar video Bobby yang tidak mendapat sambutan saat menghadiri acara pisah sambut di Kantor Wali Kota Medan pada 4 Maret 2025.
Dalam klarifikasinya, Bobby menjelaskan bahwa dirinya memang hadir dalam acara tersebut, tetapi memilih kembali ke Kantor Gubernur Sumut karena acara molor. Ia pun menegaskan isu pecah kongsi itu tidak benar.
Ia juga menyebut bahwa keterlambatannya bukan kesalahan Wali Kota Rico Waas, tetapi disebabkan oleh kurangnya koordinasi dari OPD Pemkot Medan.
Bobby Nasution Fokus pada Program Kesehatan, Targetkan UHC 98% dalam Dua Tahun
Selain menghadapi isu politik, Bobby juga sedang fokus pada program kesehatan masyarakat. Salah satu target utama yang ia canangkan adalah Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98% dalam dua tahun ke depan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, optimis target ini bisa tercapai lebih cepat dengan dukungan anggaran yang memadai.
Ada dua skema yang sedang dipertimbangkan:
Pembiayaan bersama antara Pemprov Sumut (20%) dan kabupaten/kota (80%).
Pemanfaatan Dana Bagi Hasil (DBH) periode 2003-2004 yang akan disalurkan secara bertahap mulai 2025.
Bobby sebelumnya sukses menjalankan Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) saat menjabat Wali Kota Medan, yang memungkinkan warga berobat hanya dengan KTP. Kini, ia berambisi membawa program ini ke tingkat provinsi.
Partai Buruh Desak Bobby Nasution Segera Antisipasi PHK Massal di Sumut
Di tengah dinamika politik dan program kesehatan, Bobby juga mendapat desakan dari Partai Buruh Sumut terkait gelombang PHK massal yang marak terjadi di beberapa wilayah industri.
Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, menilai bahwa banyak perusahaan melakukan PHK bukan hanya karena anjloknya ekonomi, tetapi juga untuk menghindari kewajiban membayar Tunjangan Hari Raya (THR) bagi buruh.
Ia menyatakan bahwa PHK massal terjadi di mana-mana. Sementara Sumut adalah basis industri besar, jadi buruh di wilayah tersebut banyak. Partai Buruh meminta Gubernur Sumatra Utara yang baru peka terhadap kondisi para buruh di Sumut dan segera mengantisipasi PHK massal.
Untuk mengatasi masalah ini, ia menyarankan beberapa langkah:
- Membentuk Satgas Khusus PHK untuk memantau kondisi perusahaan dan buruh.
- Membuka posko pengaduan PHK di setiap daerah di Sumut.
- Mendorong regulasi yang melindungi buruh, seperti Perda Ketenagakerjaan.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Bobby Nasution terkait desakan ini.
Strategi Bobby Nasution Membangun Sumut melalui Kolaborasi
Di tengah berbagai isu, Bobby tetap berusaha memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun Sumut. Fokusnya mencakup infrastruktur, kesehatan, dan investasi ekonomi.
Dalam beberapa pertemuan dengan Forkopimda dan pemerintah daerah, ia menekankan pentingnya sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota agar program pembangunan dapat berjalan efektif.
Salah satu langkah yang telah ia lakukan adalah mempercepat realisasi proyek infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumut.
Pertanyaan Umum Seputar Bobby Nasution
Apa benar Bobby Nasution pecah kongsi dengan Wali Kota Medan?
Tidak. Bobby Nasution membantah isu ini dan menjelaskan bahwa ketidakhadirannya dalam acara pisah sambut Wali Kota Medan terjadi karena acara molor dan kurangnya koordinasi dari OPD Pemkot Medan.
Apa target utama Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut?
Salah satu target utama Bobby adalah mencapai Universal Health Coverage (UHC) 98% dalam dua tahun, agar masyarakat Sumut dapat memperoleh layanan kesehatan berkualitas secara merata.
Mengapa Bobby Nasution didesak untuk mengatasi PHK buruh?
Karena dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan di Sumut melakukan PHK massal. Partai Buruh meminta Bobby untuk segera mengambil tindakan guna melindungi buruh dan mengurangi pengangguran.
Bagaimana hubungan Bobby Nasution dengan pemerintahan pusat?
Sebagai menantu Presiden Jokowi dan ipar Wapres Gibran Rakabuming Raka, Bobby memiliki hubungan yang cukup kuat dengan pemerintahan pusat. Namun, ia tetap menghadapi berbagai tantangan politik di tingkat daerah.