20 Mata Uang Terendah di Dunia dan Penyebabnya, Ini Posisi Nilai Tukar Rupiah

Liputan6.com, Jakarta Memahami ekonomi global seringkali berawal dari nilai tukar mata uang. Tak jarang orang ingin tahu posisi mata uang terendah di dunia, mulai dari para investor, hingga masyarakat umum. Realitas ekonomi ini bukan hanya sekedar kurs mata uang tertentu, melainkan cerminan kesehatan finansial, stabilitas politik, dan kepercayaan internasional terhadap suatu negara. 

Fenomena jatuhnya nilai mata uang hingga menjadi mata uang terendah di dunia tidak terjadi secara instan. Penyebabnya mulai dari kombinasi kompleks dari hiperinflasi, sanksi ekonomi internasional, perang saudara, hingga kesalahan kebijakan moneter. 

Bagi wisatawan, negara dengan mata uang rendah mungkin terdengar sebagai destinasi wisata murah yang menarik. Sebaliknya, menjadi perjuangan berat melawan kenaikan harga pokok dan penurunan harga beli bagi masyarakat lokal.

Melansir dari Wise, mata uang lemah disebut sebagai mata uang bernilai rendah atau menurun dibanding dengan mata uang lainnya. Berikut daftar mata uang dari urutan paling rendah di dunia pada akhir 2025 dalam nilai tukar Dolar yang dirangkum Liputan6.com, Selasa (12/2/2025).

1. Pound Lebanon

Simbol: LBP

Nilai tukar: 1 LBP = 0.000011 USD

Saat ini nilai tukar yang lebanon adalah terlemah di dunia selama beberapa tahun. Kondisi ini mencerminkan situasi yang memprihatinkan bagi rakyat Lebanon. Penyebabnya karena inflasi tinggi dan perekonomian yang lesu. Selain itu negara ini telah mengalami krisis perbankan sejak tahun 2019, di mana akses warga terhadap simpanan mereka sendiri dibatasi dan menghancurkan kepercayaan publik akan keuangan lokal.

2. Iranian Rial 

Simbol: IRR

Nilai Tukar: 1 IRR = 0.000024 USD

Iran menempati posisi kedua mata uang terendah di dunia, negara ini terpuruk sejak kesepakatan nuklir AS-Iran gagal pada tahun 2015. Saat itu sanksi berat juga diberlakukan kembali oleh dunia internasional yang membatasi ekspor minyak dan akses perbankan global Iran. Intervensi pemerintah dan ketengangan Timur Tengah juga membuat prospek ekonomi Iran tidak pasti. 

3. Vietnamese Dong

Simbol: VND

Nilai Tukar: 1 VND = 0.000038 USD

Meskipun Vietnam punya potensi ekonomi yang besar, negara ini punya nilai tukar mata uang yang rendah. Mulai disebabkan pembatasan tenaga ahli asing, investasi, hingga devaluasi mata uang dong. 

Meski demikian, Vietnam dikenal sebagai permata Asia Tenggara dengan pemandangan alamnya yang indah. Tak sedikit wisatawan luar negeri datang membelanjakan uang mereka di sana. 

4. Laotian Kip

Simbol: LAK

Nilai Tukar: 1 LAK = 0.000046 USD

Negara Laos berjuang dengan mata uang Kip yang rendah. Beban utang luar negeri dan inflasi impor membuat pemulihan nilai LAK menjadi tantangan yang berat bagi negara yang tidak punya akses laut ini. 

5. Indonesian Rupiah

Simbol: IDR

Nilai Tukar: 1 IDR = 0.000060 USD

Posisi nilai tukar Rupiah Indonesia ada di nomor lima dari urutan mata uang terendah di dunia. Penyebabnya tak lain ialah inflasi yang tinggi dan kekhawatiran ulang ekonomi global akan mengalami resesi. Meskipun secara fundamental Indonesia merupakan negara dengan PDB terbesar di Asia Tenggara, namun kedua faktor tersebut menekan nilai tukar rupiah. 

6. Uzbekistani Som  

Simbol: UZS

Nilai Tukar: 1 UZS = 0.000083 USD

Meskipun Uzbekistan memiliki cadangan minyak dan gas alam yang substansial, som Uzbekistan (UZS) terus mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya ialah tingginya pengangguran, inflasi tinggi, dan masalah korupsi yang menghambat distribusi kekayaan dan sumber daya alam. 

7. Guinean Franc  

Simbol: GNF

Nilai Tukar: 1 GNF = 0.000115 USD

Sejarah kekerasan dan ketidakstabilan membayangi mata uang ini. Guinean Franc mulai melemah setelah konflik pada 1990-an. Hingga kini negara ini masih menjadi mata uang terendah di dunia berkat kerusuhan militer dan inflasi tinggi. Perbaikan dilakukan lewat tata kelola tambang bauksit di negara tersebut. 

8. Paraguayan Guarani

Simbol: PYG

Nilai Tukar: 1 PYG = 0.000143 USD

Paraguay di Amerika Selatan telah mengalami masalah inflasi dan pengangguran berkepanjangan dan menjadikannya berada di daftar mata uang terendah di dunia. PYG juga terhambat masalah korupsi dan peredaran mata uang palsu yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap alat pembayaran mereka sendiri.

9. Malagasy Ariary (MGA)

Simbol: MGA

Nilai Tukar: 1 MGA = 0.000223 USD

Berada di lepas pantai Afrika, Ariary Malagasy punya mata uang terendah sejak tahun 2009. Penyebabnya mulai dari bencana alam yang merusak pertanian, ketidakstabilan politik, dan krisis keuangan global. Ketergantungan ekspor vanili dan pertambangan yang fluktuatif membuat negara ini sulit menguat.  

10. Cambodian Riel (KHR)

Simbol: KHR

Nilai Tukar: 1 KHR = 0.00025 USD

Negara di Asia Tenggara, Kamboja memiliki ekonomi yang unik. Dolar AS digunakan secara luar bersamaan dengan Riel. Namun Riel Kamboja tetap rendah karena ekonomi yang berbasis pertanian kecil dan diversifikasi ekspor terbatas.

11. Burundian Franc (BIF)

Simbol: BIF

Nilai Tukar: 1 BIF = 0.00034 USD

Negara Burundi punya tantangan kemiskinan yang meluas dan ketidakstabilan politik. Perekonomian negara ini bergantung pada pertanian yang rentan perubahan iklim dan masuk dalam kategori negara dengan mata uang terendah di dunia. 

12. Congolese Franc (CDF)

Simbol: CDF

Nilai Tukar: 1 CDF = 0.000439 USD

Meskipun jadi negara kaya mineral, Republik Demokratik Kongo terus menghadapi tantangan infrastruktur dan keamanan. 

13. Tanzanian Shilling (TZS)

Simbol: TZS

Nilai Tukar: 1 TZS = 0.000404 USD

Perekonomian negara Tanzania masih bergantung pada pertanian subsisten. Ketidakstabilan politik di kawasan dan ketergantungan berat pada bantuan asing membuat Shilling Tanzania rentan fluktuasi dan depresi nilai tukar. 

14. Myanmar Kyat (MMK)

Simbol: MMK

Nilai Tukar: 1 MMK = 0.000476 USD

Konflik yang berlangsung dan masalah korupsi membuat Myanmar sulit mendapat keuntungan penuh dari kekayaan mineralnya yang besar. Hal ini membuat Kyat terus melemah di tengah isolasi ekonomi internasional

15. Nigerian Naira (NGN)

Simbol: NGN

Nilai Tukar: 1 NGN = 0.000690 USD

Menjadi salah satu ekonomi terbesar di Afrika, Nigeria berjuang dengan tekanan inflasi yang hebat. Ketergantungan pada ekspor minyak dan pertanian membuat Naira sangat fluktuatif dan mengikuti harga komoditas global.

16. Iraqi Dinar (IQD)

Simbol: IQD

Nilai Tukar: 1 IQD = 0.00076 USD

Dinar Irak masih merasakan dampak dari ketidakstabilan politik yang intens pasca konflik militer dan sanksi internasional. Meski punya cadangan minyak, pemulihan mata uang berjalan lambat akibat tantangan struktural dalam negeri. 

17. Argentine Peso (ARS)

Simbol: ARS

Nilai Tukar: 1 ARS = 0.000691 USD

Argentina dikenal lewat kebijakan bank sentral yang tidak konsisten dan kekurangan devisa. Ketergantungan pada ekspor hasil bumi dan sejarah gagal bayar utang membuat Peso terus tergerus nilainya. 

18. Sudanese Pound (SDG)

Simbol: SDG

Nilai Tukar: 1 SDG = 0.00166 USD

Defisit perdagangan yang signifikan dan ketergantungan tinggi pada impor membuat Pound Sudan punya beban berat. Situasi ini diperburuk dengan tantangan transisi politik dan ekonomi negara tersebut. 

19. . Kazakhstani Tenge (KZT)

Simbol: KZT

Nilai Tukar: 1 KZT = 0.00192 USD

Meski punya cadangan minyak yang besar, Tenge Kazakhstan terhambat dampak sanksi regional dan pemulihan ekonomi yang lambat pasca gejolak geopolitik di kawasan Asia Tengah.

20. Sri Lankan Rupee (LKR)

Simbol: LKR

Nilai Tukar: 1 LKR = 0.00325 USD

Urutan ke20 mata uang terendah di dunia ada Sri Lanka. Negara ini menghadapi krisis akibat hiperinflasi kronis dan gagal bayar utang negara. Kesalahan manajemen ekonomi makro telah membuat Rupee Sri Lanka kehilangan nilainya secara drastis di tengah pemulihan yang dilakukan.

Q: Apa mata uang terendah di dunia saat ini?

A: Saat ini, Pound Lebanon (LBP) menduduki posisi pertama sebagai mata uang terendah akibat krisis perbankan dan ekonomi yang parah sejak 2019.

Q: Apakah nilai mata uang rendah berarti negara tersebut miskin?

A: Tidak selalu. Contohnya Vietnam; mata uangnya rendah (Dong) karena strategi pemerintah untuk meningkatkan ekspor, padahal ekonominya tumbuh pesat dan stabil.

Q: Mengapa Rupiah Indonesia masuk daftar mata uang terendah?

A: Rupiah masuk dalam daftar karena nominalnya yang besar akibat inflasi di masa lalu (sejarah krisis 1998), bukan semata-mata karena ekonomi saat ini sedang hancur.

Q: Faktor apa yang paling cepat menghancurkan nilai mata uang?

A: Hiperinflasi (mencetak uang berlebihan), sanksi internasional (seperti Iran dan Rusia), serta ketidakstabilan politik atau perang saudara.

Q: Apa mata uang terkuat yang menjadi lawan mata uang terendah ini?

A: Dinar Kuwait (KWD) sering menjadi mata uang terkuat karena cadangan minyak yang masif dan kebijakan moneter yang ketat, berbanding terbalik dengan mata uang di daftar ini.