16 Komponen Peta dan Fungsinya Lengkap, Simak Perbandingan dengan Google Maps

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pemahaman mendalam mengenai komponen peta menjadi kunci utama dalam dunia geografi. Peta tidak hanya sekadar gambar warna-warni, peta merupakan representasi kompleks dari permukaan bumi yang memuat data krusial bagi navigasi, perencanaan wilayah, hingga mitigasi bencana. Jika tidak ada kelengkapan unsur-unsur atau komponen tersebut, sebuah peta hanyalah lukisan abstrak yang sulit diterjemahkan maknanya. 

Merujuk pada buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X karya  Sri Wiyanti dkk. (2017: 28), International Cartographic Association (ICA) mendefinisikan peta sebagai representasi unsur-unsur kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda angkasa.

Saat ini wujud peta telah berevolusi dari lembaran kulit binatang dan kertas menjadi tampilan digital interaktif di HP kita. Namun, jiwa dari sebuah peta tetaplah sama, yakni menyajikan data permukaan bumi dalam bidang datar.

Kemampuan membaca peta merupakan keterampilan dasar yang dibutuhkan setiap orang, terutama saat bepergian. Oleh karena itu, memahami apa saja komponen peta yang menyusun sebuah peta menjadi sangat relevan.

Komponen Peta Dasar

1. Judul Peta

Judul pada peta merupakan wajah pertama dalam sebuah peta. Judul wajib memuat informasi isi dalam peta tersebut, lokasi wilayahnya, dan kapan data tersebut diambil. Tata letaknya di bagian tengah atas, simetris, dan menggunakan huruf kapital tegak yang tegas.

2. Skala Peta

Skala merupakan nyawa dari akurasi peta. Ini menjadi perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Ada beberapa jenis skala dalam peta: 

Skala Angka: Contohnya adalah 1:25.0000

Skala Garis (Bar): Berbentuk batang garis yang menampilkan ukuran jarak. Kelebihannya jika peta difoto atau diperbesar dan diperkecil, skala garis tetap akurat proporsinya dibanding skala angka.

Skala Verbal: Keterangan ini dinyatakan melalui kalimat, misalnya "1 inch to 1 mile”.

3. Arah Mata Angin

Disebut dengan kompas, keterangan ni memberikan gambaran arah utara, selatan, timur, dan barat. Standar kartografi selalu memposisikan arah utara di bagian atas peta dengan simbol panah. Tanpa adanya orientasi, pembaca akan kesulitan menentukan posisi relatif suatu objek.

4. Simbol Peta

Simbol menjadi bahasa visual peta dengan tujuan menyederhanakan objek di muka bumi.

  • Simbol Titik: Untuk kota, gunung, gedung penting.
  • Simbol Garis: Untuk jalan raya, sungai, rel kereta, batas wilayah.
  • Simbol Area: Untuk kawasan hutan, danau, rawa, atau persawahan.

5. Legenda 

Agar simbol-simbol di atas bisa dimengerti, diperlukan legenda. Komponen peta ini berisi kolom keterangan yang menjelaskan makna dari setiap simbol yang digunakan dalam peta tersebut. 

6. Garis Astronomis

Di atas gambar sebuah peta, ada garis lintang (horizontal) dan garis bujur (vertikal). Garis ini punya peran sangat vital untuk menentukan lokasi pasti tempat di bumi berdasarkan koordinat derajat, menit dan detik.

7. Inset Peta

Dalam peta utama ada peta kecil yang di sisipkan. Inset memiliki fungsi memperjelas lokasi peta utama dalam konteks wilayah yang lebih luas. Contohnya: peta Jakarta disisipkan inset peta Pulau Jawa), atau memperbesar bagian kecil dari peta utama yang padat informasi.

8. Lettering

Penulisan pada peta memiliki aturan baku seperti penggunaan huruf tegak kapital untuk judul, huruf miring (italic) untuk tubuh air (sungai, danau, laut), dan huruf tegak kecil digunakan pada nama kota atau wilayah.

Komponen Peta Selanjutnya

9. Warna Peta

Warna tak hanya sekedar untuk menarik perhatian dalam peta, komponen peta ini membawa informasi mulai dari ketinggian dan jenis objek. 

  • Biru: Perairan (semakin tua warnanya, semakin dalam).
  • Hijau: Dataran rendah (0-200 mdpl).
  • Kuning/Oranye: Dataran tinggi.
  • Cokelat: Pegunungan.
  • Merah/Hitam: Fitur buatan manusia atau gunung berapi aktif.

10. Sumber dan Tahun Pembuatan

Di dunia geografi, data selalu berubah. Peta yang dibuat pada tahun 1990 tentu berbeda dengan tahun 2025. Sumber dan tahun pembuatan memberikan validasi pada peta tersebut agar pengguna tahu seberapa relevan data yang disajikan. 

11. Garis Tepi 

Garis tebal yang mengelilingi peta ini membatasi ruang gambar dan tempat untuk meletakkan angka-angka koordinat astronomis. Garis peta membuat peta terlihat lebih rapi dan fokus.

12. Proyeksi Peta

Proyeksi merupakan teknis untuk matematis untuk memindahkan gambar permukaan bumi yang bulat ke bidang datar. Jenis proyeksi ada silinder, kerucut, azimuthal sangat mempengaruhi distorsi peta. Meskipun sering tidak ditulis secara eksplisit di peta umum, pada peta navigasi dan penerbangan, informasi jenis proyeksi ini wajib dicantumkan.

13. Garis Kontur 

Khusus pada peta topografi, garis kontur adalah komponen wajib. Garis ini menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian sama. Kerapatan garis kontur memberikan informasi kecuraman lereng; semakin rapat garisnya, semakin terjal lerengnya.

14. Sistem Grid Korordinat

Selain garis astronomis, peta modern sering memakai sistem kotak-kota. Seperti UTM ((Universal Transverse Mercator). Sistem ini mempermudah perhitungan jarak dan penentuan posisi yang lebih simetersi dibanding derajat lintang bujur. 

15. Diagram Deklinasi

Komponen peta in sering hilang di peta umum. Diagram ini merupakan gambaran kecil biasanya berupa tiga anak panah yang menunjukkan perbedaan antara tiga jenis arah utara. Karena bumi kita bulat dan memiliki medan magnet yang terus bergerak, "Utara" di peta tidak selalu sama dengan "Utara" di kompas.

  • Utara Sebenarnya (True North/US): Arah menuju Kutub Utara bumi (titik poros putar bumi).
  • Utara Magnetis (Magnetic North/UM): Arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas (menuju kutub magnet bumi, yang posisinya bergeser sedikit setiap tahun).
  • Utara Peta/Grid (Grid North/UP): Arah utara yang mengikuti garis tegak lurus (grid) pada lembar peta tersebut.

16. Nomor Lembar Peta

Pada peta resmi negara, setiap wilayah kotak kecil memiliki nomor unik. Misalnya Lembar 1209-342. Nomor lembar peta punya keunikan dalam hal pengarsipan dan penyambungan. Jika ingin melihat wilayah di sebelah kanan peta, cari peta dengan nomor seri lanjutannya. Ini disebut juga sebagai Indeks Peta.

Komponen Peta pada Google Maps

Di dunia digital, definisi peta telah bergeser ke ranah aplikasi seperti yang disediakan Google Maps. Meskipun terlihat berbeda, Google Maps pada dasarnya tetap mengadopsi prinsip dasar komponen peta lama. 

Perbedaan dan Adaptasi Komponen Peta pada Google Maps.

1. Skala Dinamis

Peta kertas selalu memiliki skala yang bersifat tetap, sedangkan di Google Maps, skala bisa berubah otomatis jika melakukan zooming. Bar skaal biasanya di pojok kanan bawah layar. 

2. Layering 

Google Maps memakai sistem layes. Pengguna bisa memilih default (jalan raya)  Satelit (citra asli bumi) atau Terrain (relief/kontur). Warna jalan juga berubah dinamis bisa hijau, oranye, merah, sebagai simbol kemacetan lalu lintas real time. 

3. Simbol interaktif

Simbol titik seperti ikon sendok garpu untuk restoran, bisa diklik untuk memunculkan informasi detail, foto, hingga ulasan. Komponen peta Google Maps ini menjadi evolusi legenda digital yang bisa berubah-ubah. 

4. Orientasi adaptif

Arah utara selalu di atas secara default, sensor kompas pada smartphone memungkinkan peta berputar menyesuaikan arah hadap pengguna. 

5. Blue Dot

Komponen peta ini tidak ada di peta kertas. Titik  biru menunjukkan posisi GPS pengguna secara real time menggantikan fungsi manual pencarian koordinat. 

QNA

Q: Apa yang dimaksud dengan komponen peta?

A: Komponen peta adalah unsur-unsur yang membentuk peta, seperti judul, legenda, skala, simbol, dan orientasi.

Q: Mengapa skala termasuk komponen penting pada peta?

A: Karena skala menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya, sehingga pembaca memahami ukuran wilayah.

Q: Apa fungsi legenda dalam peta?

A: Legenda berfungsi menjelaskan arti simbol, warna, atau tanda yang digunakan pada peta.

Q: Apa yang terjadi jika sebuah peta tidak memiliki orientasi (arah mata angin)?

A: Pembaca akan kesulitan menentukan arah, sehingga peta menjadi kurang informatif dan berpotensi menyesatkan.

Q: Komponen apa yang membantu mengetahui lokasi absolut?

A: Garis lintang dan garis bujur berfungsi menentukan koordinat yang menunjukkan lokasi absolut suatu tempat.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |