12 Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Pemula dan Cara Mengatasinya, Turunkan Risiko Kecelakaan

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Menginjakkan kaki di dunia mengemudi mobil adalah pengalaman yang mendebarkan sekaligus menantang. Mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) ibarat pintu gerbang menuju kebebasan mobilitas, namun juga datang dengan tanggung jawab besar di jalan raya.

Setiap pengemudi baru pasti melalui fase belajar, di mana potensi untuk melakukan kekeliruan sangatlah tinggi. Penting sekali untuk mengidentifikasi dan memahami potensi kesalahan umum pengemudi mobil pemula agar dapat meminimalisir risiko, meningkatkan keselamatan, dan membangun kebiasaan mengemudi yang benar sejak dini.

Menurut laman Go and Drive Driving School, setiap pengemudi, terlepas dari pengalamannya, pasti sesekali melakukan kesalahan saat mengemudi. Jadi, wajar jika pengemudi baru melakukan kesalahan saat pertama kali mengemudi

Memahami risiko yang ada di jalan raya tidak hanya tentang menguasai kemudi, tetapi juga tentang pengembangan kesadaran situasional. Banyak kecelakaan yang melibatkan pengemudi baru terjadi bukan karena ketidakmampuan teknis, melainkan karena kurangnya antisipasi dan pengambilan keputusan yang keliru dalam situasi tekanan.  

Artikel ini akan mengupas tuntas dua belas kesalahan umum pengemudi mobil pemula yang paling sering terjadi. Pembahasan akan dikelompokkan untuk memudahkan pemahaman, termasuk tips praktis untuk perbaikan dan perbedaan krusial antara pengemudi mobil bertransmisi manual dan otomatis (matic). Berikut Liputan6.com mengulas kesalahan umum pengemudi mobil pemula, Sabtu (12/12/2025).

Kesalahan dalam Kesadaran Situasional dan Antisipasi

Kesalahan-kesalahan ini biasanya terkait dengan bagaimana pengemudi memproses informasi visual dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi di sekitar.

1. Mengabaikan Titik Buta (Blind Spots)

Banyak pengemudi pemula terlalu mengandalkan kaca spion, baik spion tengah maupun spion samping. Padahal, setiap mobil memiliki blind spot atau titik buta—area di samping dan belakang kendaraan yang tidak tercakup oleh cermin.

Akibat: Mengandalkan spion saja saat berpindah jalur (menyalip) dapat menyebabkan Anda melewatkan kendaraan lain, terutama sepeda motor atau pesepeda, sehingga memicu tabrakan samping.

Tips: Selalu lakukan pengecekan bahu (shoulder check) cepat sebelum berpindah jalur atau berbelok. Gerakan ini memastikan Anda melihat langsung ke area titik buta.

2. Mengikuti Terlalu Dekat (Tailgating)

Tailgating adalah kebiasaan mengikuti mobil di depan terlalu rapat. Hal ini terjadi karena pengemudi pemula sering salah memperkirakan jarak aman pengereman, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau kecepatan tinggi.

Akibat: Peningkatan drastis risiko tabrakan beruntun dari belakang (rear-end collision) karena kurangnya waktu reaksi dan jarak pengereman yang memadai.

Tips: Terapkan "Aturan Tiga Detik". Pilih objek tetap di pinggir jalan. Setelah mobil di depan melewati objek tersebut, pastikan butuh waktu setidaknya tiga detik bagi mobil Anda untuk mencapai objek yang sama.

3. Salah Perhitungan di Persimpangan

Persimpangan adalah salah satu area paling rawan. Kesalahan umum adalah ragu-ragu saat akan maju atau malah terburu-buru menerobos padahal belum waktunya, yang keduanya bisa sangat berbahaya.

Akibat: Menghambat arus lalu lintas, atau yang terburuk, terlibat tabrakan karena memotong jalan kendaraan lain.

Tips: Perlambat kecepatan, pindahkan pandangan (scan) ke kiri, kanan, dan kiri lagi. Selalu siap untuk memberi jalan (yield) kepada pejalan kaki atau lalu lintas yang sudah ada.

4. Pandangan yang Terlalu Dekat

Pengemudi pemula cenderung fokus hanya pada mobil yang tepat di depan mereka. Hal ini mencegah Anda mengantisipasi bahaya potensial lebih jauh ke depan, seperti rem mendadak di kejauhan atau perubahan jalur mendadak.

Akibat: Reaksi yang terlambat terhadap kondisi lalu lintas di depan (misalnya, lampu merah atau kecelakaan).

Tips: Pindai jalan 12 hingga 15 detik ke depan. Latihan ini membantu Anda mendapatkan gambaran utuh tentang arus lalu lintas, potensi perlambatan, dan bahaya yang mungkin terjadi.

Kesalahan dalam Kontrol dan Pengoperasian Kendaraan

Bagian ini membahas kesalahan yang berkaitan dengan interaksi fisik pengemudi dengan kontrol dasar mobil.

5. Pengereman dan Akselerasi yang Tidak Konsisten

Pengemudi baru seringkali menginjak pedal gas terlalu dalam atau mengerem secara mendadak. Hal ini menyebabkan perjalanan yang tersentak-sentak (jerky ride) dan membuat penumpang tidak nyaman.

Akibat: Selain ketidaknyamanan, akselerasi keras dan pengereman tiba-tiba meningkatkan konsumsi bahan bakar dan risiko tabrakan dari belakang.

Tips: Latih tekanan yang halus dan bertahap pada pedal akselerator dan rem. Hindari menginjak rem seolah-olah Anda ingin berhenti dalam sekejap, kecuali dalam kondisi darurat.

6. Kontrol Kemudi yang Buruk

Kesalahan umum lainnya adalah terlalu banyak mengoreksi kemudi (overcorrecting) saat berbelok atau kesulitan mempertahankan mobil di tengah jalur. Cara memegang kemudi yang salah juga berkontribusi.

Akibat: Pergerakan mobil yang tidak stabil dan kesulitan dalam manuver di tikungan tajam.

Tips: Jaga tangan pada posisi yang direkomendasikan, yaitu 9 dan 3 atau 10 dan 2 (seperti jarum jam). Lakukan gerakan yang tenang dan santai pada kemudi.

7. Salah Memperkirakan Dimensi Kendaraan

Sulit mengukur lebar dan panjang mobil adalah hal yang wajar bagi pemula. Kesalahan ini paling sering terjadi saat memarkir atau melewati celah sempit.

Akibat: Mobil tergores atau terbentur tiang, tembok, atau kendaraan lain.

Tips: Berlatih parkir di lahan kosong. Gunakan titik referensi, seperti garis parkir atau trotoar, untuk melatih penilaian spasial Anda terhadap bodi mobil.

Kesalahan Spesifik Transmisi

Penggunaan pedal yang salah adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan, terutama oleh pengemudi yang beralih dari satu tipe transmisi ke tipe lain.

A. Kesalahan Pengemudi Mobil Manual

Mobil manual memiliki tiga pedal: Kopling (Clutch) di kiri, Rem (Brake) di tengah, dan Gas (Accelerator) di kanan.

8. Penggunaan Kopling yang Tidak Tepat

Mengangkat pedal kopling terlalu cepat menyebabkan mobil melonjak dan mati mesin (stalling). Sementara itu, menahan setengah kopling terlalu lama (riding the clutch) akan membuat kopling cepat aus.

Tips: Latih titik gigit (biting point) kopling. Angkat pedal kopling perlahan hingga mobil mulai bergerak, lalu lepaskan sepenuhnya saat mobil sudah berjalan. Hindari menahan kopling di tanjakan.

9. Menggunakan Kaki Kiri untuk Rem dan Gas (Saat Transisi ke Matic)

Meskipun ini bukan kesalahan pada mobil manual, ini adalah kebiasaan buruk yang terbawa saat mengemudi mobil matic.

Tips: Dalam mobil manual, kaki kanan untuk Rem dan Gas, kaki kiri untuk Kopling.

B. Kesalahan Pengemudi Mobil Otomatis (Matic)

Mobil otomatis hanya memiliki dua pedal: Rem (Brake) di kiri dan Gas (Accelerator) di kanan.

10. Menggunakan Kedua Kaki (Kaki Kiri untuk Rem)

Ini adalah kesalahan umum pengemudi mobil pemula yang paling berbahaya saat mengemudi matic. Pengemudi yang terbiasa dengan kopling cenderung menggunakan kaki kiri untuk rem.

Akibat: Rem mendadak yang tidak perlu, karena kaki kiri yang tidak terbiasa dengan sensitivitas rem dapat menginjak pedal terlalu kuat.

Tips: Hanya gunakan kaki kanan untuk Rem dan Gas. Kaki kiri harus beristirahat di lantai mobil.

  Kesalahan dalam Etika dan Kebiasaan Mengemudi

Kesalahan-kesalahan ini berkaitan dengan kedisiplinan dan tanggung jawab di jalan.

11. Mengemudi Terganggu (Distracted Driving)

Menggunakan ponsel, mengatur radio, atau bahkan berbicara intens dengan penumpang sangat mengurangi waktu reaksi. Hal ini adalah salah satu penyebab kecelakaan terbesar, termasuk di kalangan pemula.

Akibat: Penurunan waktu reaksi yang signifikan, membuat Anda melewatkan bahaya di depan.

Tips: Aktifkan mode "Jangan Ganggu" pada ponsel Anda. Atur GPS atau playlist musik sebelum Anda mulai berkendara. Fokus harus selalu pada jalan.

12. Mengabaikan Perawatan Dasar Kendaraan

Pengemudi pemula sering menganggap perawatan mobil adalah hal sekunder. Mengabaikan tekanan ban, level oli, atau lampu yang mati dapat menimbulkan kerusakan besar atau bahaya keselamatan.

Akibat: Ban pecah di jalan, mesin overheat, atau rem blong karena minimnya cairan.

Tips: Jadikan kebiasaan memeriksa tekanan ban minimal sebulan sekali dan selalu ikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan pabrikan. Pastikan semua lampu (utama, rem, sein) berfungsi normal.

 QNA 

1. Apa kesalahan paling umum yang dilakukan pengemudi mobil pemula?

Kesalahan paling umum adalah mengabaikan titik buta (blind spot) dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.

2. Kenapa pengemudi pemula sering sulit mengontrol kemudi?

Biasanya karena gugup dan tidak terbiasa menjaga tangan pada posisi yang benar, sehingga gerakan kemudi jadi berlebihan.

3. Bagaimana cara mencegah tailgating saat berkendara?

Gunakan aturan tiga detik: beri jarak minimal tiga detik dari mobil di depan untuk menghindari tabrakan beruntun.

4. Mengapa pengemudi pemula sering salah hitung saat parkir?

Karena belum memahami dimensi mobil. Latihan parkir di lahan kosong sangat membantu meningkatkan feeling bodi kendaraan.

5. Bolehkah menggunakan dua kaki saat mengemudi mobil matic?

Tidak boleh. Gunakan hanya kaki kanan untuk gas dan rem agar tidak menginjak rem terlalu keras secara tidak sengaja.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |