10 Strategi Mengusir Anakan Ular dari Gudang Rumah yang Jarang Dibersihkan

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Memilih strategi mengusir anakan ular dari gudang rumah yang jarang dibersihkan bisa menghidarkan kita dari risiko bahaya. Gudang yang jarang dibersihkan, penuh tumpukan barang, gelap, dan lembap, seringkali menjadi magnet bagi anakan ular untuk bersarang dan mencari makanan. Kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi ular untuk bersembunyi dan berkembang biak tanpa gangguan, menimbulkan rasa tidak nyaman dan kecemasan bagi penghuni rumah.

Keberadaan anakan ular di area tempat tinggal dapat menimbulkan risiko serius, terutama karena anakan ular dari spesies berbisa memiliki bisa yang sudah aktif dan potensial mematikan. Bahkan, gigitan mereka bisa lebih berbahaya karena cenderung menyuntikkan seluruh bisanya dalam satu gigitan.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali jenis anakan ular yang berbahaya serta cara penanganannya. Artikel ini akan membahas strategi mengusir anakan ular dari gudang rumah yang jarang dibersihkan secara komprehensif, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/12/2025).

1. Lakukan Pembersihan Gudang Secara Menyeluruh dan Berani

Langkah pertama dan terpenting adalah mengubah kondisi gudang dari lingkungan yang menarik bagi ular menjadi tempat yang tidak nyaman. Lingkungan domestik yang berantakan, lembap, atau penuh tumpukan barang cenderung menyediakan mikrohabitat ideal bagi anakan ular untuk bersembunyi, berkembang, serta berburu mangsa kecil.

Keluarkan semua barang yang menumpuk, seperti kardus, perabot lama, dan barang lainnya untuk menghilangkan tempat persembunyian. Rapikan tumpukan kardus dengan menyimpannya di rak tertutup atau membuang yang tidak diperlukan agar tidak tercipta ruang gelap yang aman bagi hewan kecil.

Singkirkan barang-barang terabaikan seperti perabot usang, selempang kain, atau ban bekas yang dapat menjadi tempat sembunyi bagi ular muda. Sapu dan pel lantai secara rutin untuk menghilangkan serpihan dan debu yang bisa menarik tikus, yang merupakan mangsa ular. Lingkungan yang bersih, terang, serta terorganisir mengurangi daya tarik bagi anakan ular.

2. Hilangkan Sumber Makanan, Kendalikan Hama Pengerat & Serangga

Ular datang ke area pemukiman karena adanya sumber makanan seperti tikus, cicak, dan serangga. Salah satu motivator utama ular memasuki area pemukiman ialah tersedianya mangsa, sehingga strategi preventif harus menyertakan pengurangan sumber pakan yang menarik bagi reptil muda.

Kendalikan hama pengerat seperti tikus dengan menyimpan makanan manusia dalam wadah tertutup, menggunakan perangkap tikus yang aman, serta mengelola sampah organik. Minimalisir populasi cicak dengan menutup titik masuk cahaya berlebih yang menarik serangga, sehingga rantai makanan menjadi terputus.

Lakukan pengendalian hama terintegrasi untuk mengurangi ketersediaan makanan bagi predator kecil. Dengan menghilangkan sumber makanan utama ular, lingkungan rumah akan menjadi kurang menarik bagi mereka, sehingga mengurangi kemungkinan ular berkunjung.

3. Atasi Kelembaban dan Perbaiki Kebocoran

Area lembap menarik mangsa seperti katak dan membuat ular betah, karena ular menyukai lingkungan yang lembap, gelap, dan sejuk. Kondisi ini memberikan rasa aman dan perlindungan bagi mereka untuk bersembunyi.

Perbaiki area yang lembap dengan memastikan tidak ada genangan air atau kebocoran di dalam dan sekitar gudang. Pastikan area bawah wastafel dan kamar mandi tetap kering, serta jaga kebersihan dan ventilasi agar permukaan cepat mengering.

Hindari genangan air di sekitar rumah yang dapat menjadi habitat amfibi seperti katak kecil, yang merupakan salah satu mangsa ular. Perbaikan dan perawatan rutin pada bagian rumah yang lembap juga penting untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut yang dapat menarik ular.

4. Gunakan 'Bau Pengusir' sebagai Penghalang Kimiawi Alami

Manfaatkan indra penciuman ular yang tajam dengan aroma yang mereka hindari untuk mengusir anakan ular. Ular memiliki indera penciuman yang sangat sensitif, sehingga bahan-bahan dengan aroma kuat dan menyengat seringkali efektif.

Semprotkan larutan cuka putih dengan air di sekitar area yang sering dilalui ular karena ular tidak suka area yang berbau asam. Cuka adalah bahan yang sangat efektif untuk mengusir berbagai jenis hama, termasuk ular.

Letakkan kapur barus dalam kantong kain di sudut-sudut ruangan, ambang pintu, atau dekat ventilasi sebagai penghalau bau yang relatif kuat. Aroma yang dihasilkan oleh kapur barus yang kuat dapat membuat ular enggan mendekat, begitu pula dengan minyak esensial seperti peppermint, kayu manis, atau cengkeh.

5. Tutup Semua Celah, Retakan, dan Lubang dengan Rapat

Anakan ular memiliki kemampuan fisik yang sangat luwes sehingga dapat merayap melalui celah berukuran sangat kecil, kira-kira berkisar antara setengah sentimeter hingga satu sentimeter. Oleh karena itu, menutup akses masuk adalah langkah krusial dalam strategi mengusir anakan ular.

Periksa seluruh dinding, lantai, dan langit-langit gudang, lalu tutup semua celah, retakan, atau lubang yang mungkin menjadi jalan masuk ular. Titik-titik rawan yang umum ditemui pada bangunan antara lain celah di bawah pintu, retakan dinding, ventilasi tanpa kawat, dan lubang dekat pipa.

Gunakan material penutup yang sesuai seperti semen, dempul, busa pengembang, atau kawat kasa untuk menutup celah dengan rapat, terutama di sekitar pipa dan kabel. Untuk celah dinamis pada ambang pintu, dianjurkan penggunaan karet door seal atau sweep pintu.

6. Pasang Penghalang Fisik di Sekeliling Gudang

Buat perimeter pertahanan di luar gudang untuk mencegah anakan ular memasuki area rumah. Penghalang ini berfungsi sebagai batas yang sulit dilalui oleh ular, sehingga dapat mengurangi risiko kedatangan mereka.

Sebarkan material kasar seperti bebatuan, kulit telur yang dihancurkan, atau serpihan kayu di area luar gudang agar tidak nyaman bagi ular untuk merayap. Ular bergerak dengan cara menempelkan tubuhnya ke tanah, sehingga tekstur yang tidak rata dapat menyebabkan tubuhnya lecet.

Jika memungkinkan, pasang pagar di sekeliling gudang yang terbuat dari bahan rapat dan tertanam cukup dalam ke tanah. Pagar harus dirancang rapat dan ditanam cukup dalam ke dalam tanah untuk mencegah ular merayap masuk ke dalam area hunian.

7. Optimalkan Pencahayaan dan Kurangi Tempat Gelap

Ular menyukai tempat gelap, dan area yang jarang disentuh atau dibersihkan manusia memberikan rasa aman bagi mereka untuk bersembunyi. Kondisi gelap, hangat, dan lembap sangat disukai oleh ular.

Tambahkan lampu penerangan di dalam gudang untuk mengurangi area gelap yang menarik ular. Atur barang di rak, jangan menumpuk langsung di lantai, dan kurangi sudut-sudut gelap yang sulit dilihat untuk meminimalkan tempat persembunyian.

Pencahayaan eksterior yang memadai juga mengurangi kenyamanan bagi hewan nokturnal, termasuk ular, untuk mendekat. Pastikan ruangan diterangi cahaya yang cukup, baik itu lampu maupun sinar matahari.

8. Manfaatkan Tanaman Pengusir Ular di Area Eksterior

Ciptakan zona hijau pengusir di sekeliling gudang dengan menanam beberapa jenis tanaman yang memiliki aroma atau karakteristik fisik yang kurang disukai oleh ular. Ini merupakan strategi alami untuk mengusir anakan ular.

Tanam serai wangi, lavender, atau marigold di dekat pintu dan dinding luar gudang. Serai wangi memiliki aroma kuat yang tidak disukai ular, dan aroma sitrusnya dapat membuat ular merasa tidak nyaman serta enggan mendekat.

Ujung daun serai yang tajam juga dapat menyulitkan ular untuk melewatinya. Akar marigold yang tumbuh dalam dan agresif melepaskan bau menyengat yang tidak disukai ular, sementara lavender juga dikenal memiliki aroma kuat yang mengganggu indra penciuman ular.

9. Lakukan Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengusir, oleh karena itu jangan biarkan gudang kembali kotor dan tidak terawat. Pemeriksaan secara berkala pada area yang berisiko di sekitar rumah sangatlah krusial sebagai langkah pencegahan.

Jadwalkan pemeriksaan berkala, misalnya sebulan sekali, untuk memastikan tidak ada celah baru, barang menumpuk, atau tanda kehadiran ular. Tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan ular yang perlu diperhatikan termasuk kulit ular yang terkelupas dan kotoran ular.

Apabila gejala-gejala tersebut muncul, lakukan pemeriksaan menyeluruh dan segera terapkan langkah-langkah pencegahan. Pemeliharaan rutin ini akan sangat membantu dalam strategi mengusir anakan ular dan mencegahnya kembali.

10. Kenali Kapan Harus Memanggil Bantuan Profesional

Strategi DIY memiliki batasnya, dan jangan ambil risiko jika situasi di luar kemampuan Anda. Apabila upaya pencegahan gagal dan seekor anakan ular benar-benar telah memasuki ruang hunian, penting untuk menahan diri dari kontak langsung.

Segera hubungi pawang ular atau petugas terkait jika menemukan sarang dengan banyak anakan, mencurigai adanya ular berbisa, atau ular sulit diusir setelah semua cara dicoba. Penanganan sarang ular tidak boleh dilakukan sendiri karena berbahaya, terutama jika Anda tidak tahu jenis ular yang ada.

Profesional dapat membantu mengidentifikasi lokasi sarang, menangani ular dengan aman, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan struktural agar ular tidak kembali. Ahli reptil atau petugas pemadam biasanya memiliki perlengkapan dan keterampilan khusus untuk penanganan yang aman dan terkontrol.

FAQ

Q: Mengapa gudang rumah yang jarang dibersihkan sangat rawan menjadi sarang anakan ular?

A: Gudang yang jarang dibersihkan menyediakan banyak tempat persembunyian, sumber makanan melimpah, dan lingkungan yang jarang terganggu, menjadikannya mikrohabitat ideal bagi anakan ular.

Q: Dari semua bahan alami, mana yang paling efektif sebagai strategi mengusir anakan ular dari gudang?

A: Kapur barus dan larutan cuka sering dianggap paling praktis dan efektif. Minyak esensial seperti cengkeh dan kayu manis juga dapat disemprotkan pada area yang berpotensi menjadi jalur masuk ular.

Q: Apa yang harus dilakukan jika saya menemukan sarang berisi banyak anakan ular di gudang?

A: Jika menemukan sarang anakan ular, segera panggil profesional seperti pawang ular atau petugas terkait. Jangan mencoba menanganinya sendiri karena berbahaya, terutama jika jenis ular tidak diketahui.

Q: Apakah anakan ular tidak berbisa dan tidak berbahaya?

A: Tidak, anakan ular, terutama jenis berbisa, bisa sama berbahayanya dengan ular dewasa. Mereka sudah memiliki bisa mematikan dan seringkali menyuntikkan seluruh bisanya saat menggigit.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |