10 Perilaku Unik Ular saat Hujan Turun, Kenapa Mereka Lebih Sering Muncul?

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Musim hujan tidak hanya membawa udara sejuk dan tanah basah, tetapi juga mengubah perilaku hewan di sekitar kita, termasuk ular. Banyak orang sering melihat ular lebih sering muncul saat hujan, baik di pekarangan rumah, kebun, maupun di sekitar area lembap. Fenomena ini menarik untuk diamati, karena perilaku ular saat hujan tidak sekadar kebetulan, melainkan terkait dengan insting, lingkungan, dan kebutuhan mereka untuk bertahan hidup.

Ular memiliki mekanisme unik dalam merespons kondisi basah dan lembap. Beberapa perilaku mereka saat hujan, seperti aktif mencari makan, bergerak ke area kering, atau muncul di permukaan tanah, sering menimbulkan rasa penasaran dan sekaligus kekhawatiran bagi manusia. Artikel ini akan membahas 10 perilaku unik ular saat hujan dan menjelaskan alasan mengapa mereka lebih sering terlihat pada musim basah.

10 Perilaku Unik Ular saat Hujan Turun 

Ular adalah hewan yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, termasuk curah hujan. Banyak pengamat satwa dan pemilik rumah melaporkan bahwa ular lebih sering muncul saat hujan turun, baik di pekarangan, kebun, maupun area lembap di sekitar rumah. Fenomena ini bukan sekadar kebetulan, karena hujan memengaruhi suhu, kelembapan, dan aktivitas mangsa yang menjadi sumber makanan ular. Dengan memahami perilaku ular saat hujan, kita bisa lebih waspada dan mengetahui alasan ilmiah di balik kemunculan mereka.

1. Meningkatkan Aktivitas Pencarian Makanan

Saat hujan turun, banyak hewan kecil seperti tikus, katak, atau serangga menjadi lebih aktif mencari makan. Ular memanfaatkan kesempatan ini untuk berburu mangsa, sehingga terlihat lebih sering bergerak di permukaan tanah atau area terbuka. Aktivitas hujan yang membuat mangsa mudah terlihat membuat ular lebih mudah menemukan makanan tanpa harus mengeksplorasi jauh.

2. Muncul di Area Lembap atau Genangan Air

Hujan menciptakan banyak area lembap, genangan air, dan tanah basah yang menjadi jalur nyaman bagi ular. Mereka muncul di area ini karena suhu dan kelembapan lebih stabil dibandingkan area kering, sehingga ular bisa bergerak lebih leluasa tanpa risiko dehidrasi atau kepanasan.

3. Berjemur Singkat setelah Hujan

Beberapa ular akan mencari area yang mendapat sinar matahari meskipun hujan baru berhenti, untuk menghangatkan tubuh mereka. Tubuh ular yang poikilotermal (suhu tubuh mengikuti lingkungan) memerlukan panas untuk metabolisme, dan hujan sering membuat suhu sekitar turun sehingga mereka harus berjemur sesaat.

4. Menyembunyikan Diri di Bawah Daun atau Batu

Ular juga terlihat aktif mencari tempat perlindungan saat hujan. Mereka sering bersembunyi di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu agar tetap kering, aman dari predator, dan tidak tersapu oleh air hujan yang mengalir deras di permukaan tanah.

5. Menggunakan Jalur Darat daripada Memanjat

Hujan membuat permukaan licin dan vegetasi basah, sehingga ular cenderung bergerak di jalur darat yang lebih aman. Mereka menghindari memanjat pohon atau semak yang licin untuk mengurangi risiko jatuh dan cedera, sehingga terlihat lebih sering melintas di halaman atau area terbuka.

6. Berpindah ke Daerah yang Lebih Tinggi atau Kering

Seiring hujan turun dan tanah menjadi basah, ular kadang berpindah ke area lebih tinggi seperti batu besar, pagar, atau dinding rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari genangan air yang bisa membatasi gerak mereka, sekaligus menjaga tubuh tetap kering dan aman dari hewan predator.

7. Aktivitas Reproduksi yang Terkait Kelembapan

Beberapa spesies ular meningkatkan aktivitas kawin atau pencarian pasangan saat musim hujan. Kelembapan tinggi membantu mereka bertahan lebih lama di luar sarang dan memudahkan pelepasan feromon yang digunakan untuk menarik pasangan. Ini membuat ular lebih sering terlihat di permukaan tanah selama hujan.

8. Memanfaatkan Suara dan Vibrasi Hujan

Hujan yang menetes di daun atau tanah menciptakan getaran yang bisa dirasakan ular melalui indera khusus mereka. Vibrasi ini membantu ular mendeteksi keberadaan mangsa atau ancaman, sehingga mereka aktif bergerak mengikuti pola suara dan getaran yang dihasilkan hujan.

9. Memanfaatkan Arus Air untuk Migrasi Singkat

Beberapa ular menggunakan aliran air hujan di parit atau selokan untuk berpindah tempat dengan lebih mudah. Arus ini membantu mereka menjangkau area baru tanpa banyak energi, sekaligus mencari mangsa yang terbawa arus atau terperangkap di genangan.

10. Mengurangi Aktivitas Saat Hujan Deras tapi Tetap Siaga

Meski terlihat lebih sering muncul saat hujan, ular juga menyesuaikan intensitas hujan. Saat hujan deras, mereka cenderung bersembunyi dan mengurangi gerakan untuk menghindari risiko tersapu air atau kehilangan kendali di permukaan licin. Namun, mereka tetap berada di area strategis agar bisa kembali aktif ketika hujan mereda.

Mengapa Ular Lebih Sering Muncul saat Musim Hujan?

Peningkatan kemunculan ular saat musim hujan tidak terlepas dari kondisi habitat tergenang air. Hujan lebat menyebabkan lubang dan sarang alami ular terendam, memaksa mereka untuk keluar dan mencari tempat kering. Ini seringkali mendorong mereka mendekat ke pemukiman manusia yang menawarkan perlindungan dari genangan air.

Faktor lain adalah pencarian kehangatan dan kekeringan. Ular adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan suhu lingkungan stabil. Saat musim hujan, suhu menurun dan kelembapan meningkat, membuat rumah manusia menjadi tempat yang menarik karena relatif kering dan hangat. Selain itu, ketersediaan mangsa yang meningkat seperti tikus, katak, dan serangga juga menarik ular ke area berpenghuni, mengikuti sumber makanannya.

Musim hujan juga seringkali bertepatan dengan musim reproduksi bagi banyak spesies ular, yang berarti lebih banyak ular dewasa dan bayi ular yang aktif bergerak dan terlihat. Perubahan tekanan atmosfer dan getaran guntur juga dapat memicu ular untuk bergerak dan mencari perlindungan, sehingga lebih sering terlihat. Setelah hujan, ular juga akan mencari tempat berjemur di tempat terbuka guna mengatur suhu tubuh dan mengeringkan diri, membuat mereka lebih mudah terlihat oleh manusia.

Kelembapan tanah yang tinggi selama musim hujan juga mempermudah pergerakan ular, memungkinkan mereka menjelajahi area yang lebih luas. Dampak perubahan iklim dan kejadian cuaca ekstrem juga dapat menggeser distribusi ular, mendorong mereka ke area yang lebih sering berinteraksi dengan manusia. Terakhir, akses ke struktur buatan manusia seperti rumah dan bangunan menyediakan banyak celah dan tempat persembunyian yang kering dan aman, serta peningkatan interaksi manusia karena ular yang lebih aktif di dekat pemukiman.

Pertanyaan Umum Seputar Topik

1. Kenapa ular lebih sering muncul saat hujan?

Hujan meningkatkan kelembapan dan aktivitas mangsa seperti tikus atau katak, sehingga ular keluar untuk berburu dan bergerak lebih leluasa.

2. Apakah semua jenis ular aktif saat hujan?

Tidak semua, hanya beberapa spesies yang lebih sensitif terhadap kelembapan dan mangsa yang muncul saat hujan.

3. Apakah ular berbahaya saat muncul di halaman rumah saat hujan?

Beberapa bisa berbahaya, tergantung spesiesnya, tapi sebagian besar ular lebih fokus menghindari manusia dan mencari makan.

4. Bagaimana ular mengetahui lokasi mangsa saat hujan?

Ular menggunakan indera penciuman, getaran tanah, dan sensitivitas terhadap arus air untuk mendeteksi keberadaan mangsa.

5. Apa yang sebaiknya dilakukan jika melihat ular saat hujan?

Tetap tenang, jangan mencoba menangkap, beri jalan agar ular pergi, dan jika perlu hubungi ahli satwa atau pihak berwenang.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |