10 Model Pagar Bata Ala Japandi, Pilihan Tepat untuk Rumah Tampil Estetik

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Pagar bata telah lama dikenal sebagai elemen penting dalam arsitektur rumah, tidak hanya berfungsi sebagai pembatas, tetapi juga sebagai bagian dari estetika eksterior. Dalam beberapa tahun terakhir, gaya Japandi, yang menggabungkan minimalisme Jepang dan fungsionalitas Skandinavia, telah menjadi tren yang menarik perhatian. Gaya ini menekankan pada kesederhanaan, penggunaan material alami, dan koneksi yang mendalam dengan alam.

Model pagar bata yang mengadopsi esensi Japandi tidak hanya memberikan batas yang kokoh, tetapi juga memperkaya tampilan rumah dengan nuansa ketenangan dan keindahan yang abadi. Dengan memadukan elemen desain yang bersih dan palet warna netral, pagar bata ala Japandi dapat menciptakan suasana yang harmonis dan menenangkan di sekitar hunian.

Berikut 10 model pagar bata yang terinspirasi oleh gaya Japandi, memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin menghadirkan keindahan fungsional dan ketenangan abadi pada tampilan rumah. Dari kombinasi material hingga detail arsitektur, setiap model dirancang untuk menciptakan kesan estetik yang kuat dan mengundang, dirangkum Liputan6.com pada Senin (15/9).

1. Pagar Bata Minimalis dengan Aksen Kayu Vertikal

Model pagar bata minimalis yang dipadukan dengan aksen kayu vertikal merupakan representasi sempurna dari gaya Japandi. Pagar ini mengedepankan kesederhanaan dan penggunaan material alami, di mana bata dengan warna netral seperti abu-abu terang atau krem memberikan fondasi yang kokoh. Aksen kayu vertikal, seringkali dari jenis kayu terang seperti pinus atau ek, menambahkan kehangatan dan tekstur alami pada desain.

Kombinasi antara bata dan kayu menciptakan kontras visual yang menarik, menjaga garis-garis bersih yang menjadi ciri khas Japandi. Penerapan aksen kayu ini juga memberikan privasi yang cukup tanpa sepenuhnya menghalangi pandangan atau cahaya alami, sejalan dengan prinsip fungsionalitas dalam desain Japandi.

Perawatan material menjadi pertimbangan penting dalam model ini; bata cenderung minim perawatan, sementara kayu memerlukan perlindungan dari cuaca. Pemilihan jenis kayu yang tahan cuaca atau penggunaan pelapis transparan dapat memperpanjang umur aksen kayu, memastikan pagar tetap estetik dan fungsional dalam jangka panjang.

2. Pagar Bata Ekspos dengan Sentuhan Bambu

Pagar bata ekspos yang menonjolkan tekstur alami dan warna bata tanpa plesteran dapat diintegrasikan dengan sentuhan bambu untuk menciptakan estetika Japandi yang otentik. Bata merah atau terakota yang dibiarkan terekspos memberikan kesan rustic dan keaslian, sejalan dengan filosofi wabi-sabi yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan. Penambahan elemen bambu, baik sebagai panel vertikal atau horizontal, menghadirkan nuansa Jepang yang kuat.

Bambu, sebagai material yang ringan namun kuat, menawarkan kontras yang menarik dengan kekokohan bata. Penggunaannya dapat bervariasi, mulai dari bilah bambu yang disusun rapat untuk privasi, hingga susunan yang lebih jarang untuk menciptakan efek visual yang transparan. Kehadiran bambu juga menambahkan elemen organik dan tekstur yang berbeda, memperkaya tampilan pagar tanpa membuatnya terlihat berlebihan.

Model ini sangat cocok untuk rumah yang ingin menonjolkan kesan alami dan menenangkan pada eksteriornya. Penting untuk memastikan bahwa bambu yang digunakan telah diolah agar tahan terhadap cuaca dan hama, sehingga keindahan pagar dapat terjaga seiring waktu.

3. Pagar Bata Putih Bersih dengan Garis Horizontal Minimalis

Pagar bata yang dicat putih bersih dengan desain garis horizontal minimalis adalah pilihan yang sangat sesuai untuk gaya Japandi. Warna putih memberikan kesan bersih dan luas, yang merupakan ciri khas desain Japandi yang mengutamakan palet warna netral. Garis-garis horizontal yang sederhana pada susunan bata menciptakan tampilan yang rapi dan modern.

Desain minimalis ini menghindari ornamen yang berlebihan, fokus pada bentuk dan fungsi yang esensial. Pagar bata putih dengan garis horizontal dapat memberikan kesan visual yang lebih panjang pada properti, sekaligus menjaga privasi tanpa membuat area terasa tertutup sepenuhnya. Ketinggian pagar dapat disesuaikan, namun umumnya tetap mempertahankan proporsi yang seimbang.

Untuk memperkuat nuansa Japandi, pagar ini dapat dipadukan dengan lanskap minimalis yang menampilkan tanaman hijau sederhana atau batu-batuan alami. Pencahayaan tersembunyi di sepanjang dasar pagar juga dapat menonjolkan tekstur bata dan menciptakan suasana yang hangat di malam hari.

4. Pagar Bata Abu-Abu Gelap dengan Panel Kayu Terang

Kombinasi pagar bata abu-abu gelap dengan panel kayu terang adalah model Japandi yang menonjolkan kontras yang elegan dan modern. Bata abu-abu gelap memberikan kesan kokoh dan dramatis, sementara panel kayu terang seperti maple atau birch menambahkan sentuhan kehangatan. Perpaduan ini menciptakan keseimbangan visual yang menarik antara elemen maskulin dan feminin.

Panel kayu terang dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti bilah vertikal atau horizontal yang dipasang di antara pilar bata. Desain ini memungkinkan fleksibilitas dalam menciptakan tingkat privasi yang berbeda, sekaligus menambahkan tekstur dan dimensi pada pagar. Pemilihan kayu dengan serat alami yang menonjol akan semakin memperkuat estetika Japandi yang menghargai keaslian material.

Pagar model ini sangat cocok untuk rumah dengan fasad modern yang ingin mengadopsi gaya Japandi. Palet warna netral dari abu-abu dan kayu terang juga memudahkan integrasi dengan elemen eksterior lainnya, seperti pintu masuk atau lanskap taman.

5. Pagar Bata dengan Desain Geometris dan Tanaman Merambat

Pagar bata dengan desain geometris yang bersih, dipadukan dengan tanaman merambat, menghadirkan keseimbangan antara struktur buatan manusia dan keindahan alam. Bata dapat disusun dalam pola geometris sederhana, menciptakan tampilan yang modern dan terstruktur. Ruang kosong yang sengaja ditinggalkan dalam pola bata ini dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman merambat, memungkinkan alam untuk berintegrasi dengan desain pagar.

Tanaman merambat seperti ivy atau melati akan tumbuh menutupi sebagian pagar, menambahkan tekstur hijau yang lembut. Integrasi tanaman ini tidak hanya mempercantik pagar, tetapi juga menciptakan koneksi visual yang kuat dengan lingkungan alami. Selain itu, tanaman merambat dapat membantu menjaga suhu di sekitar pagar dan memberikan privasi tambahan secara alami.

Model ini menawarkan solusi yang estetik dan berkelanjutan, di mana pagar bata berfungsi sebagai kerangka yang kokoh bagi pertumbuhan tanaman. Desain geometris yang teratur memastikan bahwa meskipun ada elemen alami yang tumbuh, pagar tetap mempertahankan kesan rapi dan terencana.

6. Pagar Bata Rendah dengan Permukaan Halus dan Topi Beton

Pagar bata rendah dengan permukaan halus dan topi beton adalah pilihan yang mencerminkan minimalisme dan fungsionalitas Japandi. Ketinggian pagar yang rendah memberikan kesan terbuka dan tidak menghalangi pandangan, cocok untuk area yang tidak memerlukan privasi tinggi. Bata dengan permukaan yang diplester halus dan dicat dengan warna netral menciptakan tampilan yang bersih dan modern.

Topi beton pada bagian atas pagar menambahkan sentuhan industrial yang halus, sekaligus melindungi bata dari cuaca. Desain ini menekankan pada kesederhanaan bentuk dan kualitas material, menghindari ornamen yang tidak perlu. Pagar rendah ini ideal untuk membatasi area taman depan atau halaman belakang.

Penempatan tanaman hijau minimalis atau batu-batuan dekoratif di sekitar pagar akan semakin memperkuat nuansa Japandi yang menenangkan. Model ini menawarkan keindahan yang bersahaja namun berkelas, menonjolkan esensi "less is more" dari gaya Japandi.

7. Pagar Bata dengan Kombinasi Warna Netral dan Pola Susunan Unik

Pagar bata yang menggunakan kombinasi warna netral, seperti perpaduan bata abu-abu terang dan gelap, dengan pola susunan yang unik, dapat menciptakan daya tarik visual yang khas Japandi. Variasi warna dalam palet netral dapat disusun dalam pola tertentu, seperti susunan bata yang menonjol keluar atau masuk, untuk menambahkan tekstur dan kedalaman tanpa mengorbankan kesederhanaan.

Pola susunan bata yang unik ini menjadi fokus utama desain, menunjukkan apresiasi terhadap kerajinan tangan dan detail yang cermat. Meskipun ada variasi dalam pola, palet warna yang tetap netral memastikan bahwa pagar tetap terlihat tenang dan harmonis. Ini adalah cara untuk menambahkan karakter pada pagar bata tanpa menggunakan ornamen eksternal.

Model ini memungkinkan ekspresi kreativitas dalam batas-batas estetika Japandi, di mana keindahan ditemukan dalam detail yang halus dan kualitas pengerjaan. Pagar semacam ini dapat menjadi titik fokus yang menarik pada eksterior rumah, sekaligus mempertahankan kesan minimalis dan elegan.

8. Pagar Bata dengan Celah Vertikal untuk Pencahayaan Alami

Pagar bata yang dirancang dengan celah vertikal yang teratur adalah model inovatif yang memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara. Celah-celah ini dapat dibuat dengan menyisakan ruang di antara susunan bata atau dengan menggunakan bata berongga yang dirancang khusus. Desain ini menciptakan efek visual yang menarik dari permainan cahaya dan bayangan.

Aspek fungsional dari celah vertikal ini sangat selaras dengan prinsip Japandi yang mengutamakan kepraktisan dan koneksi dengan lingkungan. Pagar tidak terasa masif atau memblokir sepenuhnya, melainkan memungkinkan interaksi halus antara ruang dalam dan luar. Ini juga membantu menciptakan suasana yang lebih lapang dan terbuka, bahkan di area yang terbatas.

Untuk memperkuat estetika Japandi, celah-celah ini dapat diisi dengan bilah kayu tipis atau bahkan tanaman merambat yang tumbuh melalui celah tersebut. Pencahayaan tersembunyi di bagian dalam celah juga dapat menciptakan efek dramatis di malam hari, menonjolkan pola dan tekstur pagar.

9. Pagar Bata dengan Kombinasi Batu Alam dan Tekstur Kasar

Menggabungkan bata dengan batu alam bertekstur kasar adalah model Japandi yang menonjolkan keaslian material dan koneksi dengan alam. Bata dapat digunakan sebagai fondasi atau pilar, sementara panel batu alam dengan tekstur yang lebih kasar diintegrasikan sebagai bagian utama pagar. Perpaduan ini menciptakan kontras yang kaya antara permukaan halus bata dan kekasaran alami batu.

Filosofi wabi-sabi sangat tercermin dalam penggunaan batu alam yang tidak sempurna, menghargai keindahan yang ditemukan dalam bentuk alami. Palet warna yang dihasilkan dari kombinasi ini cenderung earthy dan menenangkan, selaras dengan warna-warna alami yang disukai dalam gaya Japandi. Pagar ini akan terasa sangat membumi dan organik.

Model ini cocok untuk rumah yang ingin menciptakan kesan kokoh, alami, dan abadi. Penempatan tanaman hijau yang kontras dengan tekstur kasar batu akan semakin memperkuat nuansa Japandi.

10. Pagar Bata dengan Desain Modular dan Elemen Air Minimalis

Pagar bata dengan desain modular, di mana segmen-segmen pagar diulang secara teratur, dipadukan dengan elemen air minimalis, menciptakan suasana Japandi yang tenang. Desain modular menekankan pada keteraturan dan kesederhanaan, dengan bata disusun dalam blok-blok yang rapi. Elemen air, seperti kolam kecil atau air mancur bambu, diintegrasikan di salah satu segmen pagar.

Kehadiran elemen air adalah ciri khas taman Jepang yang menenangkan, menambahkan dimensi sensorik pada pagar. Suara gemericik air yang lembut dapat menciptakan suasana yang menenangkan dan membantu meredakan stres. Desain modular memastikan bahwa elemen air terintegrasi dengan rapi dan tidak terasa berlebihan.

Pagar ini tidak hanya berfungsi sebagai pembatas visual, tetapi juga sebagai fitur lanskap yang interaktif dan menenangkan. Pemilihan material bata dengan warna netral akan memastikan bahwa fokus tetap pada desain modular dan elemen air.

People Also Ask

Q: Apa itu gaya Japandi?

A: Gaya Japandi adalah perpaduan desain interior dan eksterior yang menggabungkan minimalisme fungsional Skandinavia dengan estetika Jepang yang tenang dan alami.

Q: Material apa saja yang umum digunakan dalam desain Japandi?

A: Material alami seperti kayu, batu, beton, linen, dan keramik adalah inti dari desain Japandi.

Q: Bagaimana cara menerapkan Japandi pada eksterior rumah?

A: Fokus pada garis bersih, bentuk geometris sederhana, dan palet warna netral, serta gunakan material alami.

Q: Apakah pagar bata bisa cocok dengan gaya Japandi?

A: Ya, pagar bata sangat cocok dengan gaya Japandi jika menggunakan warna netral dan desain minimalis.

Q; Apa perbedaan utama antara Japandi dan desain minimalis biasa?

A: Japandi menekankan kehangatan dan tekstur, sedangkan desain minimalis tradisional bisa terasa dingin atau steril.

Read Entire Article
Photos | Hot Viral |