30 Pantun Islami Penuh Makna dan Nasihat, Rangkaian Kata yang Sarat Nilai Agama

2 weeks ago 15

Liputan6.com, Jakarta Pantun adalah puisi lama yang biasanya dibuat dalam 4 baris dengan pola a-b-a-b. Salah satu jenis pantun tersebut adalah pantun Islami. Tak hanya berupa rangkaian kata-kata, pantun Islami disusun membentuk bahasa indah yang sarat akan nilai moral dan ajaran agama. Pantun Islami juga biasa dipakai sebagai media dakwah untuk menyampaikan pesan kebaikan secara lembut dan menarik.

Melalui kata-kata pantun yang berirama, bentuk sastra lama ini akan menanamkan kesadaran spiritual serta mengingatkan manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sama seperti pantun 4 baris lainnya, pantun Islami memiliki dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi yang mengandung makna utama.

Isi pantunnya sering kali berisi pantun nasehat yang mengajak kaum muslimin untuk memperkuat iman, menjaga lisan, serta memperbanyak amal kebaikan. Berikut ini kami telah sajikan beberapa pantun Islami yang tak hanya sebagai hiburan, tapi juga kata-kata motivasi untuk menuntun hidup ke arah yang telah disyariatkan agama Islam.

1. Sumatera Barat negeri menawan

Enak dipandang tak pernah bosan

Apakah sakit ujian Tuhan

Mungkin azab atau teguran?

2. Warna warni bunga di taman

Jangan pula lupa menyiram

Ambillah hikmah dan pelajaran

Agar meningkat kualitas iman dan Islam

3. Dari ulat jadi kepompong

Sebentar lagi rama-rama

Janganlah kita angkuh dan sombong

Di mata Allah kita tak berdaya

4. Petik setangkai bunga Seroja

Penuh makna dan juga indah

Biasanya sibuk untuk bekerja

Tiada waktu tuk beribadah

5. Manis sekali buah delima

Lain pula manis buah pir

Sholat fardhu tonggak utama

Tak lupa quran dan perbanyak zikir

6. Singgah sebentar di Lubuk Selasih

Jangan lupa beli alpukat

Jangan putus asa jangan bersedih

Tetaplah sabar dan banyak bertaubat

7. Di atas cawan bunga berduri

Kain batik bercorak tiga

Wahai kawan jagalah diri

Mari taati kata ulama

8. Kain batik banyak coraknya

Dibuat dengan tangan sendiri

Kita bersabar dengan ujianNya

Tunjukkan kita mukmin sejati

9. Sambal terasi sambal biasa

Dimakan bersama alangkah enaknya

Yang penting kita sudah usaha

Seterusnya serahkan pada Yang Kuasa

10. Gadis cantik pakai mukena

Dibeli dari tabungan ayam

Jagalah diri jangan tergoda

Terus berzikir kuatkan iman

11. Anak sipasan di balik papan

Mati terpijak si anak painan

Ahlan wa sahlan ya Ramadhan

Semoga ibadah kami selalu dilancarkan

12. Pergi ke pasar membeli rempah

Rempah dibeli tuk masak rendang

Sejak dini giat ibadah

Menjadi bekal di Yaumul Mizan

13. Jika adik pergi ke pantai

Jangan lupa bawa selendang

Jika adik suka bersantai

Jangan lupa untuk sembahyang

14. Jalan-jalan ke Pantai Padang

Jangan lupa lewat Kuranji

Dari pada duduk menerawang

Lebih baik ikut mengaji

15. Puan memetik seikat melati

Biarkan kekal di dalam sari

Jika Tuan mengingat mati

Maka siapkan bekal di alam nanti

16. Jika adik ke Katulampa

Jangan lupa kayu berukir

Jika adik terasa hampa

Jangan lupa bibir berdzikir

17. Berlinang-linang air matanya

Doa mustajab dari penghulu

Wanita Minang tinggi akhlaknya

Karena hijab terpasang selalu

18. Berguna hidup karena beradat

Adat lembaga jadi pakaian

Sempurna hidup karena syahadat

Syahadat dijaga kokohkan iman

19. Di bulan Ramadhan orang puasa

Menahan selera mengekang nafsu

Orang beriman hidup sentosa

Kepada Allah tempat bertumpu

20. Di bulan Ramadhan perbanyak amal

Supaya dosa diampunkan Tuhan

Orang beriman hidup berakal

Gunakan usia untuk kebaikan

21. Asam kandis asam gelugur

Kedua ayam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Terkenang badan tidak sembahyang

22. Jalan-jalan ke negeri Kenya

Jangan lupa oleh-olehnya

Barang siapa mencintai ilmu-Nya

Masa depan digenggam oleh-Nya

23. Buah bidara sudah dibelah

Buah pala dipetik Rukayah

Mulai bicara dengan Bismillah

Akhiri pula dengan Hamdalah

24. Ibu Sum suka alpukat

Dengan roti pakai mentega

Fitnah ditebar jangan didekat

Istikamah pun tetap dijaga

25. Jalan-jalan ke kota tua

Kembali membeli buah naga

Jangan kalian lawan orang tua

Jika ingin masuk surga

26. Pergi ke sungai mencari ikan

Ikan sembunyi dalam bejana

Empat kitab telah turunkan

Namun Al-Qur'an yang paling sempurna

27. Angin kecang namanya topan

Dari gunung turun ke lembah

Tutur kata haruslah sopan

Terlebih pada ibu dan ayah

28. Banyak sekali orang kaya

Bertumpuk megah semua hartanya

Kawan menjauhlah dari riya

Ibadah ikhlas pada Yang Maha Esa

29. Pergi ke pasar beli tomat

Mampir ke warung membeli sandal

Hidup lama tak rajin sholat

Di dalam kubur baru menyesal

30. Bunyi huruf tolong lafalkan

Kalau baca ayo ucapkan

Ayat Alquran mari hafalkan

Sudah hafal kita amalkan

Fungsi Pantun Islami

Pantun Islami memiliki peran dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya sebagai bentuk sastra tradisional, tetapi juga sebagai media untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan moral. Berikut adalah beberapa fungsi pantun Islami:

Sebagai Media Dakwah yang Menarik: Pantun Islami menjadi sarana menyampaikan ajaran agama dengan cara yang lembut, indah, dan mudah diingat. Pesan moral dan nilai keislaman dikemas dalam bait-bait yang indah sehingga lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Alat Pendidikan Nilai Keislaman: Melalui pantun, generasi muda dapat belajar tentang akhlak mulia, keimanan, dan rasa hormat terhadap sesama. Pantun menjadi media pembelajaran yang tidak membosankan karena disampaikan dengan bahasa yang menarik dan penuh makna.
Hiburan yang Bernilai Edukatif: Pantun tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Ia membantu masyarakat menikmati seni berbahasa sambil menyerap nilai-nilai keagamaan, sehingga budaya dan iman dapat berjalan beriringan.
Media Komunikasi yang Santun: Sebagai bagian dari sastra lisan, pantun Islami memudahkan penyampaian pesan dengan cara halus dan sopan. Melalui bahasa kiasan, nasihat dan petuah dapat diterima tanpa menyinggung perasaan.
Sarana Kritik Sosial yang Halus: Pantun juga sering digunakan untuk menyampaikan kritik dengan cara yang lembut dan penuh etika. Pesan tersirat di dalamnya dapat mengingatkan atau menegur tanpa menimbulkan konflik.
Penghubung Antar Generasi: Melalui pantun Islami, nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini menjadi sarana memperkuat ikatan antara yang tua dan muda agar kearifan lokal tetap terjaga.